Lin Feng duduk di salah satu restoran di Kota Soto, menikmati hidangan sederhana sambil berpikir tentang rencana barunya. Tujuan utamanya cukup jelas: menemukan dan mengamankan tulang jiwa Ayin, serta sisa-sisa rumput kehidupan yang mungkin masih ada. Meski Ayin telah lama berakhir dalam wujud tumbuhan, Lin Feng tidak berniat terjebak dalam romansa konyol dengan sebongkah rumput. Sebaliknya, ia melihat potensi besar rumput itu sebagai bahan untuk eksperimen—mungkin membuka peluang bagi teknik penyembuhan jiwa atau bahkan fondasi dari teknik chimera yang ia kembangkan.
Di satu sisi, Lin Feng bisa langsung menuju desa tempat Ayin berada, dekat air terjun yang terkenal. Tapi rencana itu penuh risiko. Berdasarkan pengetahuannya tentang Tang Hao, pria itu selalu melindungi Ayin dan bisa saja berada di sana setiap saat, apalagi saat menyadari bahwa seseorang mendekati lokasi Ayin. Lin Feng sendiri tidak gentar menghadapi Tang Hao, tetapi berurusan langsung dengannya dapat menimbulkan kehebohan dan menarik perhatian, terutama dari Spirit Hall.
Ayin
“Tidak, lebih baik memancing harimau keluar dari gunung,” pikirnya sambil meneguk teh.
Strateginya sederhana: Lin Feng akan menyamar sebagai Tang Hao dan membuat keributan besar di berbagai cabang Spirit Hall di sekitar Kota Soto. Dia berencana untuk menyerang markas Spirit Hall atau sekte-sekte kecil, meninggalkan jejak kekuatan yang identik dengan gaya bertarung Haotian Douluo. Setelah cukup banyak insiden yang membuat Spirit Hall geger, nama Tang Hao pasti akan menggema di daratan lagi, menarik perhatian tidak hanya dari Spirit Hall, tetapi mungkin juga dari Tang Hao sendiri.
Jika Tang Hao mendengar berita bahwa "dirinya" membuat onar, kemungkinan besar ia akan keluar dari persembunyiannya, baik untuk melindungi putranya di Kota Soto atau untuk mencari "sang penyamar." Dengan begitu, saat Tang Hao keluar dan meninggalkan Ayin, Lin Feng bisa bergerak tanpa gangguan menuju gua tempat Ayin berada. Di sana, ia akan memulai eksperimennya tanpa perlu khawatir akan pengawasan Tang Hao.
Setelah puas dengan rencana ini, Lin Feng menghabiskan makanannya, lalu bangkit berdiri dengan senyum sinis di wajahnya. Namun, ketika ia melangkah keluar dari restoran, matanya menangkap sosok pria paruh baya yang tampak berjalan dengan gaya sok angkuh, kedua tangannya terselip di punggung, wajahnya penuh percaya diri yang tidak pada tempatnya.
Lin Feng mendengus kecil. Pria itu, yang tidak lain adalah Yu Xiaogang, selalu tampil seolah-olah dirinya seorang ahli yang hebat, padahal Lin Feng tahu bahwa reputasinya lebih banyak didukung oleh nama besar klan dan keberuntungannya bertemu Tang San. Melihat gaya sok hebat pria ini, Lin Feng merasa terganggu.
Sebelum Yu Xiaogang sempat menyadari kehadirannya, Lin Feng melangkah mendekat, dan dalam sekejap, tangannya sudah melayang cepat menghantam wajah Yu Xiaogang. Pukulan keras itu membuat Yu Xiaogang terhuyung dan kehilangan keseimbangan sebelum akhirnya pingsan, terbaring tak sadarkan diri di pinggir jalan.
Tanpa membuang waktu, Lin Feng membungkuk dan mulai menggeledah kantong Yu Xiaogang, mengambil barang-barang berharga, termasuk sejumlah koin dan barang pribadi lainnya. Setelah puas, ia meraih tubuh Yu Xiaogang yang tak sadarkan diri itu dan menyeretnya ke arah tempat sampah di sudut jalan, melemparkannya tanpa ampun ke dalam sana.
Beberapa orang yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. Namun, mereka pun tak berani melangkah mendekat atau menegur Lin Feng. Meskipun insiden ini berlangsung sangat cepat, beberapa orang mulai berlari mencari petugas keamanan untuk melaporkan kejadian itu.
Lin Feng, yang melihat-lihat kerumunan tanpa ekspresi berarti, menyeringai tipis sebelum melangkah pergi dari tempat kejadian. Semua ini hanya awalan dari rencana besar yang akan ia jalankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Douluo : Saya sudah menjadi title douluo tapi sistem baru datang ?
FanfictionNah seperti judulnya sejujurnya saya hanya ingin membuat adegan memukuli tang San dan shrek haha