(23) Keputusan

641 99 28
                                    

Plottwist besar terjadi pada hari itu, dimana Onic kalah dan dipulangkan di hari pertama oleh Geekfam. Kekalahan ini menjadi pukulan telak untuk Kairi, ia menyesal telah mengikuti egonya sendiri.

Seharusnya ia sadar, memang tak ada gunanya melakukan itu semua. Bukan hanya menyakiti Sutsujin, namun Kairi juga menyakiti dirinya sendiri. Ia memaksa untuk menutupi hati yang telah terlukis oleh nama dari Sutsujin.

Juara ia gagal dapatkan, begitu juga dengan kehilangan Sutsujin di hidupnya. Dan akhirnya, Kairi benar-benar mendapatkan karmanya. Ia baru menyadari dan mengakui perasaannya untuk Sutsujin, disaat keadaan sudah menjadi kacau.

" See? Ini yang Abang bilang kita bisa juara? "

" Itu salah lu, main pada blunder lu semua! "

" Iya, gua tau. Tapi kenapa harus gua yang lu target?!! Kenapa lu harus nyuruh gua buat hancurin mereka? " Teriak Kairi dengan frustasi.

" Tanpa gua hancurin, kita udah hancur duluan, bang! Sekarang, gua kehilangan satu-satunya orang yang tulus sama gua! " Kairi terus berteriak dengan tangisannya. Ini begitu menyakitkan, mungkin ini juga yang dirasakan Sutsujin, bukan? Atau mungkin lebih sakit.

" Lu gak bisa nyalahin gua! Lu sendiri yang gampang ke hasut. Lu gak punya pendirian! Lu cuma bocah labil yang gak bisa ambil keputusan buat diri lu sendiri! " Kairi menopang lututnya dengan kepala yang tertunduk. Ucapan itu ada benarnya, ini memang salahnya.

" Kai, lu bisa minta maaf sama Arthur. Gua yakin, kesempatan masih ada, Kai. " Ucap Sanz sembari mengusap punggung Kairi.

" Gua tolol banget, udah bikin dia nangis. Gua pengen peluk dia, Sanz. "

Mendengar tangisan pilu dari Kairi, orang yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, membuat coach Yeb sedikit terpukul. Ia tak tahu jika Kairi bisa sehancur ini, karena ulahnya.

Coach Yeb mengusap wajahnya frustasi, bukan ini jalan yang ia inginkan. Jika ia tahu sedari awal Onic akan runtuh dengan sendirinya, maka ia tak akan melakukan hal buruk seperti ini. Melihat Kairi yang begitu hancur, membuat coach Yeb menyadari kesalahannya.

 Melihat Kairi yang begitu hancur, membuat coach Yeb menyadari kesalahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sutsujin membuat keputusannya secara sepihak. Dimana, Sutsujin akan keluar dari RRQ Hoshi jika season kali ini gagal memberi RRQ piala.

Ini bukan tentang masalah pencintaanya saja, namun ini masalah trauma yang datang kembali, disaat ia sudah sembuh disaat ia berada di Malaysia.

Trauma yang membuatnya selalu membenci hidupnya, dirinya sendiri.

Dirinya yang selalu ditinggalkan, dan selalu dimanfaatkan oleh orang-orang yang pernah ia kasihi. Sedari kecil, Sutsujin tak mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, satu-satunya yang ia punya hanyalah kakaknya.

Sutsujin tak ingin mengalami masa-masa kelam itu lagi, ia ingin hidup dengan tenang. Tanpa ketakutan disetiap detiknya. Ketakutan akan ditinggalkan lagi dan lagi oleh orang yang telah ia berikan seluruh kepercayaan dan kasih sayangnya.

Love Wins All | KaiJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang