Dating?!

654 34 2
                                    

Jevan menguap karna bosan ia mendengarkan sang dosen yang menjelaskan setiap materi, Jevan hanya mengangguk saat ada penjelasannya yang ia pahami ia mengalihkan atensinya bosan , atensinya berhenti saat matanya tertuju pada Jemian yang duduk lebih jauh sedikit dibawahnya , meskipun ia duduk dibelakangnya Jevan dapat melihat raut wajah pria itu nampak berbeda sesekali Jemian memijat pelipisnya dan Jevan pikir pria itu masih merasakan pusing karna kemarin malam Jemian sempat demam

Jevan kembali mengacuhkannya sekarang ini giliran Jevan menoleh pada temannya yang berada disebelahnya nampak sedang tersenyum senyum sekilas tapi Jevan bisa menangkapnya, ia lirik kebawahnya pantas saja tersenyum anak itu memainkan ponselnya seperti mengetik sesuatu disana Jevan hanya menggeleng dan membiarkannya saja

Jujur saja semenjak Rendra dekat Harsa dirinya jadi jarang menghabiskan waktu dengan temannya ini , ia yakin ada sebuah rahasia yang disembunyikan oleh mereka berdua, apalagi sekarang Harsa dan Rendra yang dulu notabenya sebagai musuh bebuyutan kini malah seperti ada hubungan lebih dari teman , Bolehkan kalau Jevan curiga ke arah sana?

.

.

.

.

.

.

Tak terasa pelajaran seperti biasa yang selalu membuat siapa saja mengantuk akhirnya berakhir , Jevan pergi ke kantin dengan Rendra sekedar memesan dan mereka akan memakannya di taman nanti sudah lama sekali mereka tak kesana

Taman hari ini cukup sepi karna sekarang banyaknya mereka menggunakan waktu untuk pergi ke perpus tak seperti dirinya

Jevan dan Rendra segera melahap makanan yang mereka beli , sengaja tak membawa bekal mereka ingin makan makanan cepat saji

Tap

Rendra dan Jevan tersentak saat Harsa dan Jemian sudah berada dimeja tempat mereka duduk , Harsa sudah lebih dulu duduk di sebelah Rendra sedangkan Jemian tak ada pilihan lain anak itu memilih duduk disebelah Jevan

Jevan melihat kedepannya tak percaya , Rendra hanya tersenyum saat Harsa mengusap rambutnya , Biasanya temannya itu akan marah dan tak terima tapi sekarang ?
Ia menoleh pada Jemian disebelahnya ia menatap sengit pada Harsa sama seperti dirinya tadi mungkin Jemian juga bertanya tanya

daripada memikirkan hal itu Jevan meneruskan menyuap makannya yang tinggal sedikit sampai akhirnya habis

_______________________

Mereka berempat jalan beriringan Harsa dan Rendra didepan seperti biasa mereka sibuk dengan dunianya sendiri

Jevan merasa canggung jika hanya diam saja seperti ini
" Lo udah mendingan?" Tanya Jevan memecah keheningan antara dirinya dan Jemian

Jemian berdehem " Udah , makasih udah ngurusin gue " Ujarnya tulus namun tak berekspresi

Jevan mengulum senyum mendengar jawaban dari Jemian , akhir²ini Jemian selalu berbicara lebih soft padanya dibanding waktu²lalu, Dulu jika bicara dengan Jemian dirinya selalu merasa was was takut salah bicara , Tapi sekarang ia bisa lebih leluasa untuk bicara terang terangan padanya

* Setelah pulang dari sini gue mau bicara sama lo" Ujar Jemian tiba²

Jevan mengerutkan dahinya , ia tak tau apa yang akan dibicarakannya ia juga sedikit was²takut jika Jemian akan melontarkan kata yang membuatnya kembali sakit hati setelah sekarang dirinya merasa luluh pada pria ini

" Kemana? mau ngomongin apa? " Tanya Jevan penasaran

Jemian mendelik pada Jevan " Jangan banyak tanya, nanti tunggu gue diparkiran deket mobil gue " Tuhkan baru dibilang lebih baik, sekarang maungnya keluar lagi

Just You!! Jaemjen  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang