Part 40

54 11 9
                                    

Setelah kejadian tadi Reyna dan Haikal tidak langsung pulang. Keduanya pergi ke rumah Nia karena Reyna dititipi kartu ujian oleh sang guru sekalian saja sembari menjenguk Nia.

Mereka kini sudah berdiri di depan pagar besi rumah Nia yang sangatlah besar, wajar saja pemiliknya adalah seorang mafia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah beberapa saat mengamati seorang yang merupakan penjaga rumah tersebut keluar.

"Cari siapa?" tanyanya penjaga itu.

"Saya teman Nia pak, Nianya ada?" Ucap Reyna

"Non Nia ada di dalam, mari masuk" ujar penjaga itu kemudian membukakan pagar.

Keduanya segera berjalan mengikuti penjaga tak lupa Haikal membawa motornya masuk terlebih dahulu. Belum sempat menaiki tangga Kai sudah berada di depan pintu.

"Ada urusan apa kalian di sini?" tanya Kai to the point.

"Mau jenguk Nia om, bagaimana keadaan Nia?" Ujar Reyna.

"Keadaannya sudah cukup baik, tapi tidak bisa di jenguk. Lebih baik kalian pulang saja" ucap Kai

"Saya ingin melihat keadaannya sebentar saja om" ucap Reyna memohon

"Tidak bisa" ucap Kai tidak memberi kesempatan.

"Om, maaf jika lancang tapi izinkan kita jenguk Nia sebentar aja ya om. Lima menit aja, kita mau lihat keadaan Nia apakah benar-benar sudah baikan" ucap Haikal yang sedari tadi diam.

"Tidak bisa, kalian pulang saja" ujar Kai masih teguh pada pendiriannya "pak bawa mereka keluar"

"Baik pak" jawab sang penjaga "Ayok, kalian pulang saja. Bapak tidak suka kehadiran kalian" ucap sang penjaga.

"Apa salah kita om? Kenapa sedari kemarin om nampak tidak suka dengan saya?" ucap Haikal mulai kesal.

Kai yang hendak memasuki rumah menghentikan langkahnya dan berbalik. Matanya menatap Haikal dari atas hingga bawah.

"Saya tidak mau anak saya berteman dengan seorang preman, membawa bahaya" ujar Kai

"Saya bukan preman om" jawab Haikal

"Lihatlah penampilan mu sebelum menjawab, apakah pantas anak sekolah berpenampilan seperti itu. Wajah lebam di mana-mana, sikunya robek. Bajumu saja kini sudah berantakan" ujar Kai menjelaskan bentuk Haikal di matanya.

"Ini tuh bu-" omongan Haikal terpotong.

"Saya tidak butuh penjelasan mu" ucap Kai lagi.

"Baik om, kalau om tidak mengizinkan kami menemui Nia. Ini kartu ujian milik Nia om" ucap Reyna mengalah sembari memberikan kartu ujian milik Nia.

Kai menerimanya, ia menaikan alisnya seolah itu ucapan terimakasih dan berlalu masuk ke dalam rumah.

"Udah ayo bang kita pulang" ajak Reyna.

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang