YM_05

199 31 9
                                    

Maafkan bila masih banyak kesalahan kata atau penulisan yang kurang baik.
Cerita ini hanya imajinasi penulis, tak ada maksud menyinggung atau apapun.


❣❣❣

"Kenapa melamun? "

Jaelyn terkejut karena tiba-tiba saja ada suara asing masuk ke telinganya.

"Kau ini mengagetkan ku saja, kapan kau datang_?"

"Aku sudah berkali-kali mengetok pintu, tapi tak ada sahutan, sekretaris mu bilang kau ada di dalam aku pikir kau pingsan" ucap pria itu sambil tertawa.

Jaelyn mendengus sebal, parah sekali pikiran sahabat nya ini. "Kau mendoakan ku pingsan" ucap Jaelyn.

"Haha_tidak, kau ini sensi sekali_aku kemari ingin mengajak mu makan siang, sudah lama sekali kan kita tak makan siang bersama"

"Yah itu salah mu tuan Jovino yang terhormat, kau terlalu sibuk bekerja, sampai-sampai tak ada waktu untukku" Jaelyn berucap dengan nada yang sedikit merajuk, ia kesal karena Jovino akhir-akhir ini sering sekali tak ada waktu untuk nya.

"Iya-iya aku yang salah, baiklah sekarang maukah tuan putri Jaelyn makan siang dengan ku"

Jaelyn tentu saja langsung tertawa, sahabat nya itu memang selalu bisa ia andalkan untuk merubah mood nya yang sedang tidak baik-baik saja.

Dan Jaelyn tentu tidak akan menolak ajakan Jovino yang ingin mengajak nya makan siang bersama.

Tujuan mereka adalah kedai favorit sewaktu mereka masih masa-masa SMA.

Jovino Alexander, seorang pria mapan yang memiliki banyak perusahaan di mana-mana, jika Jaelyn hanya punya dua perusahaan, lain hal dengan Jovino. Ia memiliki lima perusahaan yang yang terletak di berbagai negara. Jaelyn dan Jovino merupakan sahabat dekat, mereka memulai persahabatan nya sejak usia mereka 17 tahun. Dan sampai sekarang mereka masih setia bersahabat.

"Bagaimana keadaan Theo? " Jovino bertanya saat kedua nya sudah sampai di kedai makan dan sudah pula memesan makanan.

"Baik, semenjak ada Sergio_dia sekarang jadi lebih terbuka lagi"

Dahi Jovino mengernyit saat mendengar nama asing dari mulut Jaelyn. "Sergio? Siapa dia? Kekasih mu? "

"Oia aku lupa cerita pada mu, sekitar sebulan lebih yang lalu aku tak sengaja menabrak seorang pria, dan membuat nya koma, saat pria itu bangun_ia malah kehilangan ingatan nya dan ini semua salahku, jadi untuk sementara ia tinggal di rumahku, dan aku juga yang memberi nama 'Sergio' " ucap Jaelyn mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada sahabat nya itu.

"Ouh seperti itu, aku pikir siapa"

"Oia Jo, bagaimana perjodohan mu dengan Jovita? Apakah berlanjut? "

"Kau tahu kan aku tak suka dengan perjodohan, jadi aku tak begitu menanggapi nya, meski Jovita selalu saja mencoba mendekati ku"

Jaelyn tersenyum ke arah sahabat nya itu. "Kau coba dulu saja, siapa tahu jika sudah dekat dan mengenal Jovita, kau bisa ada rasa pada nya" ucap Jaelyn sambil menepuk pundak Jovino.

Jovino hanya mengangguk saja, meski sebenarnya ia malas meladeni wanita yang tak ia suka, apalagi itu perjodohan.

❣❣❣

Jaelyn berjalan menelusuri anak tangga, seperti biasa ia akan mengecek apakah anak nya itu sudah tidur atau belum, saat ia buka kamar Theo, ternyata anak kecil itu sudah terlelap sambil memeluk guling. Jaelyn melangkah pelan masuk ke kamar Theo, di rapikan nya semua peralatan belajar Theo yang berserakan. Tak lupa ia juga mengecup kening anak nya itu.

"Selamat tidur anak mama"

Setelah nya Jaelyn kembali berjalan perlahan keluar dari kamar tersebut, tujuan selanjutnya adalah kamar Sergio. Ia ketuk pelan pintu kamar tersebut namun tak seperti biasa tak ada tanggapan sama sekali dari Sergio, Jaelyn pikir Sergio sudah tidur, tapi ia mencoba mengecek sebentar apakah benar Sergio sudah tidur atau belum.

Di buka nya perlahan kamar itu, dan tak ada siapapun di ranjang. Jaelyn mulai sedikit panik ia mencari-cari Sergio di sekitaran kamar nya, tak lama akhirnya Jaelyn bisa bernafas lega. Ternyata Sergio sedang duduk di balkon luar kamar nya.

"Gio_ maaf bukan nya aku tak sopan, tapi aku panik saat kau tak menyahuti ku saat aku mengetuk pintu, jadi aku putus kan untuk masuk"

Sergio tak marah, ia malah memberikan space untuk Jaelyn duduk di sebelah nya. "Duduklah"

Jaelyn berjalan mendekat ke arah Sergio lalu duduk di samping nya. "Aku membawa kabar bagus, teman ku yang pemilik cafe itu ingin bertemu dengan mu, apakah kau besok bisa bertemu dengan nya? "

"Tentu saja aku bisa" ucap Sergio penuh semangat.

"Baiklah besok aku akan mengantarkan mu bertemu dengan nya"

"Tapi kan kau besok bekerja"

"Tidak apa-apa, lagian aku besok tak ada meeting pagi, setelah mengantarkan Theo ke sekolah baru lah kita ke tempat teman ku itu"

Karena terlalu senang, Sergio sampai tak sadar jika saat ini ia sedang memeluk tubuh Jaelyn. "Terima kasih, aku banyak berutang budi pada mu".

" kau jangan seperti itu, kau lupa_aku yang sudah membuat kau terluka lalu kehilangan ingatanmu "

Sergio perlahan melepaskan pelukan nya itu, lalu beralih menatap wajah Jaelyn.

"Itu bukan salah mu, itu kecelakaan_kau jangan merasa bersalah" Sergio berucap seperti itu sambil merapikan rambut Jaelyn yang sedikit berantakan akibat tertiup angin.

Entah kenapa jantung Jaelyn seperti nya tak berirama seperti biasa nya, ini terasa lebih cepat sekali. Tatapan mata Sergio mampu menghipnotis Jaelyn, membuat wanita itu terus saja memandangi wajah tampan yang di miliki Sergio.

Tangan Jaelyn terangkat mencoba menyentuh wajah Sergio, tapi ia langsung tersadar dan mencoba menurunkan tangan nya, namun gerakan Sergio lebih cepat. Ia menahan tangan Jaelyn kemudian mengecup telapak tangan itu.

Pipi Jaelyn berubah jadi merona atas tindakan Sergio barusan.



"Kau begitu cantik Jaelyn"









Bersambung..

Wah mulai benih-benih asmara nih seperti nya. Antara Sergio dan Jaelyn.

Mau tahu kisah selanjutnya, next chap yah.

Jangan lupa vote dan komen.

Terima kasih.




Jovino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jovino










Your memory (Sungjake Gs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang