YM_11

154 29 9
                                    


Maafkan bila masih banyak kesalahan kata atau penulisan yang kurang baik.
Cerita ini hanya imajinasi penulis, tak ada maksud menyinggung atau apapun.

❣❣❣


Elina mengarahkan pandangan nya pada sosok pria yang berdiri di depan kasir Yang sedang menampilkan senyum teramah nya.

"Selamat siang kak, mau pesan minuman atau makanan? "

William yang melihat Elina hanya diam dan tak menjawab pertanyaan dari Sergio, langsung memberikan isyarat dengan cara menyenggol lengan Elina.

Mendapat sentuhan seperti itu tentu membuat Elina sedikit kaget, tapi tetap menormalisasi kan ekspresi wajah nya.

"Ah maaf, aku pesan minuman saja coffee late dua yah"

"Baik total nya sekian_" Sergio menerima uang yang di berikan oleh Elina. "_ Terima kasih, silahkan duduk nanti pesanan nya akan saya antarkan"

William memegang tangan Elina agar menjauh dari area kasir menuju tempat duduk yang kosong.

"Liam, aku yakin dia varo adikku. Aku hapal sekali dengan adikku sendiri, tapi kenapa ia tak mengenaliku sama sekali" ucap Elina dengan nada sedikit berbisik.

"Aku akan mencari tahu lagi lebih detail siapa pria yang wajah nya sangat mirip dengan tuan varo itu, tapi ada kemungkinan nona"

"Apa? " tanya Elina yang penasaran dengan ucapan William.

"Ntah benar atau tidak, tapi ini pemikiran ku saja. Aku berpikir jika tuan varo lupa ingatan"

"HAH_ " Elina secara spontan menutup mulut nya karena tak sengaja berteriak. "_ maaf, kenapa kau berpikir seperti itu"

William mengangkat bahu nya, " aku hanya menebak, sebab nona lihat saja. Pria itu tak mengenali nona sama sekali, kalau tuan varo cuma akting, tidak mungkin juga"

Saat sedang asik membicarakan Sergio, pesanan yang Elina dan William pesan datang, dan itu Sergio sendiri yang mengantarkan nya.

"Selamat menikmati"

"Terima kasih " ucap Elina sambil tersenyum pada Sergio.

Sergio kembali ke dalam pantry menaruh nampan yang ia bawa tadi, namun tiba-tiba kepala nya terasa pusing, lalu seluit memory muncul di ingatan nya.

"Aku seperti tak asing dengan wanita itu, wajah nya pun seperti familiar sekali"

"Hei kau tak apa? " tanya Randi yang khawatir karena ia lihat Sergio yang merintih kesakitan.

"Saya tidak apa-apa kok bos"

"Kau yakin? " tanya Randi memastikan.

"Iya" ucap nya sambil terkekeh.

"Itu ada Jaelyn di depan, sedang menunggu mu"

Mendengar nama Jaelyn, Sergio bergegas keluar dari pantry.

"Hai sayang" Sergio memeluk tubuh Jaelyn lalu mencium kening nya.

"Apa aku mengganggu mu" tanya Jaelyn, sebab tak enak jika ia datang tapi di saat tak tepat.

"Tentu tidak"

"Kau sebentar lagi pulang kan?, aku ingin pulang bersamamu, tadi aku sengaja menaruh mobil ku di kantor lalu naik taxi ke sini. "

"Kau ini_" Sergio mengacak rambut Jaelyn dengan gemas. " _tunggu lah sebentar, aku mau beres-beres dulu"

Jaelyn menuruti perintah Sergio untuk menunggu nya sebentar, jadi ia berjalan mencari bangku yang kosong agar bisa duduk sambil menantikan Sergio selesai shift.

Your memory (Sungjake Gs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang