Maafkan bila masih banyak kesalahan kata atau penulisan yang kurang baik.
Cerita ini hanya imajinasi penulis, tak ada maksud menyinggung atau apapun.❣❣❣
"Selamat siang nona, silahkan masuk" William membukakan pintu untuk seorang wanita yang baru saja tiba di bandara."Terima kasih "
"Nona mau segera pulang atau ke kantor nyonya Yunita? "
"Aku ingin pulang saja, aku rindu adik lelaki ku"
William terdiam sejenak sebab ia bingung apa yang harus ia katakan pada Elina tentang adik nya yang hilang.
"Kenapa kau terdiam William? "
"Maaf nona, aku harus menceritakan sesuatu pada nona, tapi tidak di sini. Bagaimana kita bicara sambil makan siang"
Dahi Elina mengernyit ia mencium situasi yang seperti nya tak enak untuk di ketahui.
"Baiklah"
William akhirnya mulai melajukan mobil dan membawa Elina ke sebuah resto yang tak jauh dari bandara.
Sesampai mereka di resto Elina langsung menatap William dengan banyak tanda tanya.
William mengerti apa dari tatapan itu, ia menarik nafas nya sebelum menceritakan semuanya pada Elina.
"Begini nona_ dua bulan yang lalu, sehari sebelum pernikahan nya dengan nona wilona, tuan varo melarikan diri dari rumah, dan sampai sekarang belum ada yang tahu di mana tuan varo berada"
Elina tentu saja terkejut dengan hal itu, bahkan berita sepenting itu mama nya tak memberi tahukan nya sama sekali.
"Kenapa tak ada yang memberi tahu ku tentang ini semua"
"Nyonya Yunita bilang kepada saya jika sebaiknya merahasiakan ini dulu dari nona, agar nona fokus akan kesembuhan nona dulu"
Elina hanya menghela nafas nya lelah, "jadi sampai sekarang tak ada yang tahu di mana adikku berada? "
"Maaf belum nona" ucap William apa ada nya.
"Pasti varo merasa terkekang saat itu sampai ia harus kabur dari rumah" gumam Elina yang masih dapat di dengar oleh William.
William sendiri hanya terdiam memandangi wajah cantik yang ada di hadapan nya saat ini.
"William, bantu aku mencari keberadaan adik ku" ucap Elina sambil menggenggam erat tangan William.
"Ba-baik nona, tapi saat kabur dari rumah, tuan varo tak membawa apapun. HP , dompet dan kartu Identitas nya tertinggal di kamar tuan varo"
Lagi-lagi Elina hanya menghela nafas nya, lalu bagaimana varo bertahan hidup tanpa semua itu pikir Elina.
"Tapi ada seseorang yang sangat mirip dengan tuan varo, nama nya Sergio dan ia bekerja di cafe xxx "
"Kau yakin itu bukan varo? "
William menggelengkan kepala nya, "aku juga tak tahu nona, tapi ia sangat mirip. Namun lelaki itu sudah memiliki anak dari kekasih nya"
Kepala Elina semakin pusing saja mendapati informasi tersebut, padahal ia harap saat ia pulang dari Jerman, keluarga nya baik-baik saja. Tapi ternyata tidak, bahkan sang adik pun kabur dari rumah.
"Aku ingin bertemu dengan pria itu"
❣❣❣
Jovino menatap lekat wanita yang ada di hadapan nya saat ini, tadi saat ia baru selesai rapat, Jaelyn sudah menunggu nya di ruang kerja. Tumben sekali pikir Jovino tak biasanya."Tumben sekali kau kesini, biasa nya juga aku yang akan menemui mu duluan" ucap Jovino sambil terkekeh.
"Aku kesini mau meminta tolong padamu, aku akan menikah_kau mau membantu ku menjadi saksi pernikahan ku? "
Seketika senyuman di bibir Jovino memudar saat mengetahui fakta jika Jaelyn akan menikah.
"Menikah? Dengan siapa? "
"Kau ingatkan, aku pernah bercerita tentang Sergio_lelaki yang aku tabrak hingga ia lupa ingatan, nah aku akan menikah dengan nya" ucap Jaelyn dengan wajah sumringah saat berbicara mengenai Sergio.
"Tapi kau saja tak tahu apakah dia single atau mempunyai seorang istri, bagaimana jika ia sudah menikah? "
"Aku yakin jika dirinya masih single, jika ia memang memiliki istri, aku akan melepaskan nya" di bibir bicara seperti itu tapi di hati berkata lain, Jaelyn berharap Sergio memang tak memiliki pasangan di masa lalu nya.
'Aku yang mencintai mu Jaelyn, tapi kau selalu saja tak pernah memandang ku sebagai seseorang yang spesial, bahkan saat kau hamil pun, aku rela menjadi ayah anak itu, tapi kau menolak nya' Jovino membatin di dalam hati nya. Sungguh ia kesal, kenapa Jaelyn tak pernah menganggap nya sebagai seorang yang spesial, bahkan orang asing yang baru masuk di kehidupan Jaelyn malah menjadi pemenang nya.
"Jo, kenapa kau melamun? Kau setuju kan menjadi saksi di pernikahan ku? "
"O-oh iya tentu saja aku akan menjadi saksi saat sahabat ku menikah nanti"
Mendengar perkataan Jovino membuat Jaelyn lantas langsung memeluk tubuh sahabat nya itu.
"Terima kasih, kau memang sahabat terbaik_kalau begitu aku harus balik lagi ke kantor, masih banyak yang harus di urus. Sekali lagi Terima kasih yah"
"Mau ku antar" tawar Jovino saat Jaelyn hendak keluar dari ruangan nya.
"Tidak usah, aku kan membawa mobil sendiri"
Setelah mengatakan itu Jaelyn berlalu meninggalkan ruangan tersebut. Bagi Jaelyn Jovino sudah seperti kakak bagi nya, meski mereka seumur tapi Jovino 7 bulan lebih tua dari nya.
Jovino menutup kembali pintu ruangan tersebut, tangan nya menghantam sebuah kaca di ruangan tersebut sampai kaca itu pecah dan melukai tangan Jovino.
"Sialan, aku takkan pernah membiarkan mu bersama yang lain Jaelyn, kau hanya harus bersama ku"
Tubuh nya terkulai lemas duduk di antara serpihan kaca, yang masih berserakan.
"Kau hanya boleh menjadi milikku"
Bersambung....
Elina
( dia ini Park sohyun 'tripleS' , bagiku dia mirip banget sama Sunghoon)
Semoga suka.
Jangan lupa vote dan komen 😍😍
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your memory (Sungjake Gs)
FanfictionKetidak sengajaan Jaelyn yang menabrak seorang pria hingga pria itu mengalami hilang ingatan.. Akan kah Jaelyn mampu mengembalikan ingatan pria tersebut ?? Baca langsung saja yuk. Ini lapak sungjake gender switch yah. Kalau tak suka tak apa. Ja...