YM_14

181 33 10
                                    


Double up

Selamat membaca😍.

❣❣❣

Sore ini Sergio sudah di perbolehkan pulang karena kondisi nya sudah mulai membaik, ia terpaksa harus ijin tak bekerja sehari karena kondisi nya itu. Untung saja Randi langsung memaklumi nya.

"Elvaro.. "

Panggil seorang wanita yang tak lain adalah Elina, Sergio langsung menoleh saat nama itu di panggil.

Jaelyn yang melihat Sergio menoleh, akhirnya ikut menoleh juga.

"Kamu benar kan varo adikku. _varo ayo pulang, kasian sama mama_mama sedang sakit, ia terus saja memikirkan kondisi mu, mama bilang padaku jika ia takkan memaksa mu untuk menikah dengan wilona, jadi kakak mohon kamu pulang" ucap Elina sambil menarik-narik tangan Sergio.

William mencoba menenangkan Elina, karena bagaimana pun ini masih di rumah sakit. Apalagi sekarang mereka sedang berada di loby rumah sakit.

"Maaf aku tak mengenalmu"  ucap Sergio dengan raut acuh nya.

"Kau jangan berbohong varo, kita ini kembar _aku bisa merasakan jika kamu adalah varo. Plis dek ayo ikut kakak sekarang"

Jaelyn hanya menyaksikan kejadian yang ada di hadapan nya saat ini. Sedangkan Theo dari tadi memeluk pinggang Jaelyn sebab ia sedikit takut dengan sikap Elina.

"Aku bukan varo, aku ini Sergio_ lepaskan aku" Sergio pergi begitu saja meninggalkan Elina yang menangis, Jaelyn tentu saja tak tega melihat itu semua.

Ia segera memberikan kartu nama nya pada Elina saat Sergio pergi, " tolong hubungi aku _maaf aku harus segera pergi" setelah berkata seperti itu Jaelyn langsung menggendong tubuh Theo lalu berjalan ke arah luar.

"Sudah nona, jangan di paksa_ ", William mengambil kartu nama yang di pegang Elina. "_ kita hubungi saja nona Jaelyn, seperti nya ia ingin memberi tahu kita sesuatu"

Mereka berdua kembali ke ruang inap yang di tempati yunita, sampai sekarang Yunita belum sadarkan diri. Dan itu membuat Elina semakin sedih.

"Liam, aku nggak kuat kalau seperti ini. Mama sakit, varo tak mengenaliku, aku benar-benar merasa nggak mampu melewati ini semua, di tambah kakek tidak peduli sama sekali akan kondisi mama. Kenapa aku harus mengalami ini semua Liam? _hiks"

"Kamu tenang yah, aku selalu ada untuk kamu_aku selalu bersamamu. Aku sangat menyayangi mu" ucap William pelan di akhir kalimat nya.

❣❣❣

Jaelyn sedari tadi terus memperhatikan Sergio yang hanya diam tak mau bicara sepatah kata pun.

Kalau memang Sergio bukanlah varo, kenapa saat wanita tadi memanggilnya, Sergio langsung menoleh, batin Jaelyn.

"Mama_papa kenapa diam saja? " tanya Theo berbisik pada mama nya.

"Tidak apa-apa, papa hanya kelelahan saja" Jaelyn mencoba menjelaskan pada anak nya, agar Theo tak berpikir aneh soal Sergio.

"Maaf"

"Eh_ kenapa kamu minta maaf? " Jaelyn sedikit terkejut karena tiba-tiba saja Sergio mengatakan hal barusan.

"Maaf_ kau pasti tak nyaman dengan situasi tadi"

"Aku tidak apa-apa kok, kau tenang saja"

Sergio menatap wajah Jaelyn dengan lekat, " Jaelyn_ kau hanya milikku, takkan ada siapapun yang akan pisahkan kamu dari aku"

Terdengar posesif tapi Jaelyn bersikap biasa saja, yah mungkin itu sikap Sergio yang mencintai dirinya pikir Jaelyn.

Saat sampai di mansion, Jaelyn menyuruh Theo untuk ke kamar karena anak itu belum mandi sama sekali. Theo itu memang tipikal yang takkan mandi jika bukan di rumahnya.

Jaelyn sedari tadi merasa aneh dengan sikap Sergio, selepas pulang dari rumah sakit memang perubahan sikap Sergio sedikit agak mencurigakan.

"Kamu kenapa sih, dari tadi ikutin aku terus"

Bukan nya menjawab, Sergio malah menarik tengkuk Jaelyn lalu mencium bibir nya. Ciuman itu terkesan brutal tak seperti biasanya, Jaelyn sampai kewalahan menyeimbangi ciuman Sergio.

"Hmm, lepas gio_ " Jaelyn mencoba melepaskan bibir nya yang di lahap abis oleh Sergio, tapi seperti nya Sergio tak menggubris permintaan Jaelyn tersebut.

"Aku mau kamu_" bisik Sergio tepat di telinga Jaelyn.

"Ta-tapi aku belum mandi" ucap Jaelyn yang sedikit takut, karena melihat ekspresi Sergio yang seperti ingin menerkam nya.

" kita mandi bersama " Sergio mengangkat tubuh Jaelyn masuk kedalam kamar mandi, yah mereka melakukan nya di sana.

❣❣❣

"Sergio cukup, aku lelah"

Jaelyn berkata jujur, dirinya memang sudah sangat lelah sekali. Sergio terus menggempur nya selama dua jam dan tak ada istirahat sedikit pun.

Sebenarnya ini pertama kali bagi mereka melakukan hubungan badan, biasanya mereka hanya sekedar ciuman atau pelukan tak sampai berhubungan intim.

Tapi seperti yang Jaelyn rasakan tadi, jika Sergio sedikit aneh. Biasa  nya dia akan menjaga tubuh Jaelyn dengan baik. Tapi kali ini tidak, sergio sudah berani menyentuh bagian sensitif nya, meski Jaelyn akui  ia menikmati permainan Sergio.

Sergio yang tak tega melihat kekasih nya itu sudah kelelahan langsung menghentikan kegiatan nya.

"Maaf kan aku yah sayang" ucap Sergio sambil mengecup kening Jaelyn, lalu berbaring di sebelah nya.

"Iya tak apa_" Jaelyn mengusap wajah Sergio yang berkeringat. "_kau kenapa? Hari ini kau sangat berbeda"

Sergio tersenyum miring lalu membisikkan sesuatu pada jaelyn.

"Karena kau milikku, tubuh mu itu hanya aku yang boleh menyentuh nya, takkan kubiarkan orang lain mengambil milikku"

Bersambung...

Aku usahakan kalau memang ada waktu senggang, aku bikin double up lagi.

Semoga suka.

Jangan lupa vote dan komen 😍😍😍

Terima kasih.


Your memory (Sungjake Gs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang