"Huahua, ada apa? Kau terlihat kesal." diantara waktu latihan Qin-nya dengan pangeran ke-enam, Pangeran Lian Hong, mendapati aura gelap yang menyelimuti adiknya. Sebagai kakak yang baik, meskipun usia mereka hanya terpaut dua tahun, Lian Hong bertanya.
"Kau tahu Pangeran Wang Zifeng? Dia mengabaikanku sejak kemarin." Ini sudah hari ketiga sejak Pangeran Zifeng di kerajaan Yishu, seharusnya mereka sudah membicarakan pernikahan, akan tetapi, jangankan membicarakan pernikahan, berbicara dengannya saja sang pengeran tidak mau. Setiap Lian Hua datang menyapa, pemuda itu akan menghindar. Saat Lian Hua memanggilnya dan ingin menghampirinya, sang pangeran akan pergi menjauhinya.
"Oh, aku dengar ini masalah yang cukup serius. Aku dengar ayah sampai takut jika pernikahan kalian dibatalkan."
"Benarkah?" tanya Lian Hua terkejut. Bagaimana mungkin pernikahan mereka berpotensi dibatalkan?
Pangeran Lian Hong mengangguk. "Sampai hari ini, kita masih dilindungi oleh Zhanshi. Untuk mengesahkan perjanjian itu, kau harus menikah dengan Pangeran Wang Zifeng. Coba kau bayangkan apa yang akan terjadi jika kau tidak jadi menikah dengan Wang Zifeng, kerajaan kita akan hancur karena tidak dilindungi lagi." kerajan Yishu adalah kerajaann yang lemah dan berada dalam posisi yang tidak bagus, berada diantara kerajaan Zhanshi dan Xuanzhe, suatu saat, kerajaan mereka bisa menjadi tempat pecahnya peperangan dan perebutan kekuasaan.
"Lalu menurutmu, apa yang harus aku lakukan?" tanya Lian Hua kepada kakak ke-enamnya.
"Aku dengar ini semua karena seorang dayang istana. Saranku adalah, kau beri pelajaran untuk dayang itu, tetapi secara rahasia, jika bisa, lakukan di luar istana, sedangkan untuk Pangeran Wang Zifeng, aku punya sebuah rencana untukmu." Lian Hong menyuruh adiknya mendekat, dan berbisik di telinga wanita yang lebih muda.
...
Malam hari, salju turun dengan lebat. Yang Mulia Putri Lian Hua berdiri di depan pintu kamar Pangeran Wang Zifeng, ia memerintahkan dayang istana untuk membuka pintu di depannya. Pintu itu terbuka dan tertutup, meninggalkan cahaya temaram dari lilin di sisi tempat tidur Pangeran Wang Zifeng yang sudah tertidur. Ia mendekat, menyibak tirai di sekeliling kasur, menatap wajah tampan yang sudah terlelap. Sejak pertemuan mereka, ini adalah kali pertama ia bisa melihat wajah itu dari dekat.
Lian Huan membuka ikat rambutnya, membiarkan rambut hitam panjangnya tergerai di punggunya. Secara perlahan, jemarinya nan lentik membuka ikatan pakaiannya, meninggalkannya dengan lapisan paling dalam pakaiannya yang transparan.
"Datangi kamarnya di malam hari dan tidur dengannya. Dia tidak akan bisa melarikan diri setelah terpergok tidur denganmu, dan pernikahan kalian akan dilaksanakan sesegera mungkin." Ia mengikuti saran sang kakak dengan baik. Ia menyuruh seseorang memasukan obat tidur dan aphrodisiac ke dalam minuman Pangeran Wang Zifeng, setelah itu, ia akan masuk ke dalam kamar sang pangeran dan memanjat tempat tidurnya.
Lian Hua mengusap dada bidang calon suaminya, tangannya masuk ke dalam pakaian tidur putih yang digunakan oleh sang pangeran, menikmati rasa hangat dari tubuh yang lebih besar darinya. Ia tahu jika perbuatannya akan membuat Wang Zifeng marah, tetapi ia benar-benar sudah kehabisan akal serta frustasi. Ia hanya ingin diperhatikan, tidak peduli jika bentuk perhatian yang diberikan oleh sang pangeran adalah dengan cara seperti ini.
Apa yang akan menjadi miliknya, harus menjadi miliknya.
Usapan tangannya bergerak ke arah bawah, berniat untuk melepaskan ikatan celana Pangeran Zifeng. Namun tangannya terhenti setelah digenggaman dengan sangat kuat.
Kedua manik Lian Hua bertemu dengan milik Wang Zifeng yang terbuka, "apa yang kau lakukan?!" tidak panik sedikitpun, Lian Hua merendahkan tubuhnya, "aku hanya merindukanmu, suami.." bisiknya dengan sangat lirih. Genggaman di tangannya berubah menjadi cengkraman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bloom of Your Flower
Ficción históricaWanita Penghibur Pangeran Putri yang tertukar versi kerajaan! Putri Lian Hua adalah gadis paling beruntung di seluruh kerajaan. Selain karena dia adalah satu-satunya anak perempuan dari sekian banyak pangeran, Raja dan Ratu menyayanginya. Semua kak...