10. Ketakutan

15 3 0
                                    

Lian Hua menahan nafasnya dan mengendap-ngendap untuk keluar dari rumah tua itu. Dia akan pergi saat pria tinggi mengerikan sedang lengah dan iapun bisa pergi dari sini sebelum dia dibawa kehadapan Fu Fan. Dengan nafas yang ditahan beserta detak jantungnya yang tidak karuan, Lian Hua tidak menyadari keringat dingin di pelipisnya karena begitu takut ketahuan. Ia yakin pria mengerikan yang membawanya adalah seseorang yang sudah sangat terlatih, kabur dari orang seperti itu sama saja dengan tidak mungkin.

Baru saja gadis enam belas tahun itu bernafas lega karena ia tidak menemukan siapapun yang mengawasinya, senyuman di bibirnya berubah menjadi teriakan tanpa suara saat ia melihat segerombolan orang tepat di depan pintu rumah tua.

Di depannya, seorang pria tidak kalah tinggi, berwajah tegas tengah tersenyum mengerikan kepadanya. Di samping pria itu, pria mengerikan yang membawanya berdiri dengan tegap. Fu Fan. Ia sudah yakin sekali jika orang di depannya adalah Fu Fan. Si pangeran dari kerajaan Xuanzhe yang terkenal dengan kekejamannya.

"Putri Lian Hua."

Tubuh mungil Lian Hua bergetar penuh ketakutan, ia melangkah mundur, berharap agar jarak diantara mereka berdua semakin besar. Ia pernah bertemu dengan Fu Fan beberapa tahun yang lalu. Saat itu Fu Fan masih seorang anak belasan tahun namun dengan aura arogan yang kuat, kini, Fu Fan tidak lagi seperti dalam ingatannya. Suaranya mengakibatkan bulu kuduknya meremang, punggungnya terasa dingin karena takut.

"Ah bukan, kau bukan lagi seorang putri." Fu Fan tersenyum— sebuah senyuman yang sangat mengerikan. Mata pria itu seperti berwarna merah, menelisik seluruh jengkal tubuh Lian Hua dari ujuang kaki hingga ujung kepala, ia menjilat bibirnya, dan wajahnya menggelap penuh gairah hanya dengan melihat Lian Hua.

"Sudah lama tidak bertemu, kau semakin—" Fu Fan kembali menjilat bibir bawahnya, "menggoda." lanjutnya melangkah maju untuk menangkap Lian Hua yang sudah tidak bisa lagi untuk mundur karena punggungnya sudah menyentuh dinding gubuk yang rapuh.

"Pergi! Menjauh dariku!" Lian Hua berteriak, menggerakan tangannya ke sana kemari, mencoba untuk menjauhkan dirinya dari Fu Fan. Hanya melihat wajah Fu Fan, ia sudah ketakutan setengah mati. Ia masih ingat kebiasan gila Fu Fan ketika ia mengunjungi Xuanzhe, pria itu memberikan kenangan yang buruk pada Lian Hua.

"Ah, kenapa kau seperti ini, Lian Hua? Bukankah kita sudah mengenal sejak lama? Aku tidak bisa melupakanmu saat pertama kali kita bertemu. Lian Hua.." tangan Fu Fan bergerak begitu cepat, menangkap kedua tangan Lian Hua dan mendorong wanita itu hingga menabrak dinding di belakangnya dengan keras. Lian Hua mengerang saat merasa punggungnya tergores.

"Akhirnya aku bisa memilikimu sekarang," tatapan Fu Fan menggelap, ia membawa tubuh Lian Hua kedalam rengkuhannya, melingkarkan tangannya yang kuat ke pinggang serta punggung Lian Hua yang kecil, tidak membiarkan wanita itu untuk bergerak barang sedikitpun.

Mata tajam milik Fu Fan menatap Lian Hua dengan dalam, kepalanya bergerak dan membenamkannya pada leher Lian Hua yang dingin. Lian Hua terlonjak, memberontak dalam sentuhan yang tidak ia inginkan. "Ah... Lian Hua. Aku sudah lama ingin melakukan hal ini kepadamu. Aku ingin menghancurkan putri Lian yang arogan dengan tanganku sendiri, ingin mendengarmu berteriak ketika aku menyentuhmu!" bibir Fu Fan bergerak, menjelajahi kulit putih mulus Lian Hua. Pria itu menggerakan bibirnya, mencium setiap kulit yang dapat ia sentuh dan membuka mulutnya lebar-lebar, menampilkan giginya yang menggigit-gigit kecil leher Lian Hua.

Tubuh Lian Hua bergetar semakin kuat. Ia berteriak dengan seluruh tenaga yang ia punya. Ia ketakutan, ia sangat ketakutan ketika tangan kasar Fu Fan bergerak menelusuri seluruh punggungnya dari balik pakaian yang ia gunakan. Ketakutan ketika pria itu menciumi dan menggigit lehernya dengan penuh gairah, ia ketakutan hingga air matanya keluar dan tenggorokannya terasa sakit karena berteriak.

Lian Hua terus bergerak, seakan-akan ia tengah mencoba untuk menyelamatkan hidupnya, seolah jika ia tidak segera melepaskan diri, maka dia akan mati saat itu juga. Karena Lian Hua yang mulai tidak terkendali, Fu Fan akhirnya menjauhkan wajahnya dari leher Lian Hua, namun tidak dengan tangannya. "Ada apa? Apa kau tidak menyukainya?"

"Kau! Orang gila! Lepaskan aku!" Teriak Lian Hua, memukul dada Fu Fan dengan keras. "Kau makhluk mengerikan! Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu!" 

"Wah.. apa kau tidak sadar apa yang sedang kau hadapi sekarang? Kau bukan lagi seorang putri. Kau tidak pernah tahu bagaimana mengerikannya perbatasan." Fu Fan mengeluarkan seluruh rayuannya kepada Lian Hua, ia melepaskan kedua pelukannya dan menangkap wajah bulat nan pucat itu, namun Lian Hua menghindar.

"Lian Hua. Kau tidak akan bertahan di sana. Aku datang untuk menyelamatkanmu. Aku akan mengembalikan kemewahan itu kepadamu. Pakaian sutra, perhiasan giok, makanan enak, aku akan memberikan semua yang pernah kau miliki. Ikutlah bersamaku." Rayunya, membelai wajah Lian Hua yang basah dengan air mata penuh takut, namun Lian Hua langsung menepis tangan itu dari hadapannya.

"Kemewahan? Orang sepertimu?" Kekejaman Fu Fan sudah terdengar hingga ke negeri lain. Dia menculik para gadis, meniduri mereka dan membuangnya saat ia bosan. Fu Fan sudah memiliki lima puluh selir di istananya dan dia masih sering meniduri setiap wanita yang menarik baginya. Selain itu, Fu Fan juga terkenal dengan temperamennya yang buruk, ia sering memukuli istri dan para selirnya, tidak heran banyak selirnya yang bunuh diri, bahkan setiap istri yang ia nikahi tidak bisa bertahan lama bersamanya. Mereka lebih memilih untuk membunuh diri mereka sendiri dari pada terus bersama Fu Fan.

"Ya. Aku akan menjadikanmu sebagai istriku. Kau akan tinggal di istanaku yang mewah." Fu Fan mendekatkan wajahnya, berbisik di telinga Lian Hua, "Bahkan jika saatnya tiba, aku bisa menggulingkan Kaisar, membunuh Pangeran Mahkota dan menjadikan dirimu sebagai Permaisuri Xuanzhe." Mata terang Lian Hua terbelalak karena terkejut.

Fu Fan adalah seorang pangeran Kerajaan Xuanzhe yang lahir dari seorang selir. Ia juga terkenal dengan julukan si dewa perang. Karena kekuatannya, Kaisar Xuanzhe sekalipun tidak bisa berbuat apa-apa dan membiarkannya melakukan apapun yang ia mau, dan sekarang, Lian Hua mendengar sendiri ketika pria ini berniat untuk menggulingkan raja, menghabisi Pangeran Mahkota dan berniat untuk menjadi Kaisar Xuanzhe. Ia tidak pernah menyangka jika Fu Fan bisa lebih mengerikan dari yang ia duga.

Jemari kasar Fu Fan bergerak menelusuri wajah Lian Hua yang membeku di tempat, terlalu terkejut dengan pengakuan Fu Fan padanya. "Kau hanya perlu duduk di sampingku, menjadi mainanku yang berharga, selama tubuhmu masih berguna, aku akan membiarkanmu tetap di sisiku."

Sebuah boneka, sebuah pajangan, dan sebuah mainan. Pria ini benar-benar orang gila! Rasa takut dalam dirinya semakin bertambah, apalagi ketika Fu Fan kembali mencoba untuk mendekatinya. Segera, Lian Hua mendorong tubuh Fu Fan menjauh dari dirinya. "Kau.. sudah gila! Aku tidak akan ikut denganmu ataupun menjadi istrimu bahkan jika kau berhasil menjadi seorang Kaisar sekalipun!" Tangan Fu Fan terangkat kembali, namun Lian Hua menepisnya, Lian Hua meludahi wajah Fu Fan, ia merasa jijik dengan pria di hadapannya, jijik ketika teringat bahwa Fu Fan telah menyentuhnya.

"Kau sangat menjijikan, aku lebih baik menderita di perbatasan daripada harus menjadi salah satu koleksimu!" Lian Hua dan mulutnya yang berbisa, belum lagi wajahnya yang benar-benar nampak jijik saat melihat kearah Fu Fan hingga wajah sang pangeran menjadi merah padam karena perbuatan Lian Hua.

Tangan Fu Fan terangkat, melayang dan menampar Lian Hua dengan keras, Lian Hua yang menerima tamparan sekeras itu terhuyung, hingga tubuh lemahnya terjatuh ke tanah yang kotor. Ia merasa pandangannya kabur untuk beberapa saat, "aku akan memberikan mimpi buruk paling mengerikan dalam hidupmu." Ujar Fu Fan mengerikan yang membuat seluruh tubuh Lian Hua bergetar penuh takut.
.....
Mohon tinggalkan vote-nya ya~

The Bloom of Your Flower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang