16. Garden of Flowers

59 9 1
                                    

Lima Tahun Kemudian

......

Setelah melewati musim dingin yang mengerikan, akhirnya musim semi datang membawa angin segar. Salju perlahan mulai mencair, pepohonan mulai memperlihatkan kembali dedaunan, dan bunga, mulai bermekaran. Cahaya matahari yang hangat namun tidak terlalu panas, selalu menjadi hal yang orang-orang tunggu setelah melewati musim dingin yang membekukan seluruh tubuh.

Apalagi bagi mereka yang tinggal di Perbatasan. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana banyak orang-orang pengasingan yang mati karena tidak adanya tempat berteduh selama musim dingin, tahun ini angka kematian jauh berkurang. Juga, awal musim semi seperti ini, Perbatasan menjadi lebih ramai daripada biasanya, tidak ada yang berani keluar selama musim dingin, sekarang mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau.

Matahari baru saja tenggelam, malam mulai menyelimuti langit, namun bukannya semakin sepi, salah satu tempat di Perbatasan malah semakin ramai.

Seekor kuda berwarna putih berhenti di depan satu-satunya bangunan megah nan dipenuhi warna-warni lentera di sekelilingnya. Tidak lama setelah kuda putih itu berhenti, seekor kuda berwana gelap berhenti tepat di belakang kuda putih itu. "Kita tidak sedang bertanding, kenapa kau selalu terburu-buru?" pemilik kuda gelap itu mendengus dari atas kudanya, itu adalah seorang laki-laki, bermata monolid gelap dengan alis yang tebal. Pria itupun turun dengan sekali lompatan dan membiarkan kudanya di bawa oleh seorang pelayan.

Matanya menelusuri papan nama berwarna merah yang bertuliskan Garden of Flowers di depannya, orang-orang sudah ramai untuk memasuki tempat itu, "aku tidak ingat tempat ini begitu ramai. Apa yang telah terjadi?" tanyanya kepada dirinya sendiri, namun seorang pelayan yang tidak sengaja mendengar gumaman itu menjawab penuh semangat.

"Berarti anda sudah melewatkan banyak hal, tuan! Hari ini adalah hari ketujuh belas. Ketika di langit bulan bersinar begitu terang, tempat hiburan kami juga tidak akan kalah terang dari bulan di atas sana!" pelayan itu berkata penuh dengan percaya diri. "Hari ini akan ada pertunjukan dari 'bunga' istimewa kami. pertunjukan darinya selalu ditunggu-tunggu oleh orang-orang. Apalagi ini adalah pertunjukan pertama setelah musim dingin, aku khawatir anda tidak akan memiliki tempat untuk duduk!"

Pria bermata monolid memutar matanya dan mengambil kantong emas dari balik pakaiannya yang berwarna ungu tua-hitam, lalu dia melemparkannya kepada si pelayan. "Beri aku tempat yang paling bagus untuk melihat pertunjukan!" pelayan itu menangkap kantong emas dengan mata berbinar.

"Aku akan menyiapkannya segera!"

Merasakan temannya sudah berdiri di sebelahnya, pria yang menggunakan pakaian ungu tua kembali bicara, "kau tidak keberatan untuk singgah sebentar bukan?"

"Bukankah seharusnya aku yang harus bertanya seperti itu padamu, Yang Mulia?"

"Hahaha, Pangeran Wang Zifei selalu seperti ini, kaku dan dingin. Aku pikir kau butuh sedikit hiburan." Pengeran Lian Huai menyeringai, Wang Zifei selalu serius, ia bisa menghitung dengan jari berapa kali dia melihat sang pangeran tersenyum.

Pelayan itu datang kembali pada mereka, "ikuti aku tuan, aku sudah menyiapkan tempat anda!" Lian Huai berjalan dengan sangat santai, meskipun Wang Zifei tidak begitu peduli dengan apa yang dilakukan oleh pangeran ke-dua kerajaan Yishu ini, dia masih mengikutinya hingga mereka dibawa ke sebuah tempat yang ada di lantai dua. Tempat mereka sangat bagus dan nyaman, juga merupakan spot terbaik untuk menikmati pertunjukan.

Lian Huai duduk terlebih dahulu, ia memeriksa gelas beserta minuman di hadapannya sebelum menghabiskannya dalam sekali tegukan. Di hadapannya, Wang Zifei masih berdiri, melihat ke arah panggung yang dihiasi oleh lentera-lentera, bunga-bunga kertas dan hiasan lainnya. Para pemain musik juga sibuk mengatur alat musik mereka, meskipun para tamu telah banyak berdatangan, namun sepertinya pertunjukan itu masih belum dimulai.

The Bloom of Your Flower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang