"Saya suami kamu zaujati." Ucap Zaidan yang membuat Asha kaget.
Mengisahkan tentang seorang dosen dan mahasiswi.
Seorang dosen itu adalah seorang gus di sebuah pesantren terkenal di kota jawa, dan mereka di jodohkan karena persahabatan dari keluarga...
✨ Do'a itu romantis, walaupun diwarnai dengan tangis, tapi selalu berakhir manis. ✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading 🥀
Setelah Asha sampai di kamar ia langsung membersihkan badannya dan setelah itu ia mengerjakan tugas kuliahnya.
Tapi ada pemikiran yang mengganjal di otak nya.
"Ihh, udah dong mikirinnya." Gerutu Asha dengan kesal karena tidak fokus-fokus karena memikirkan itu.
"Lagian ummi Ratih tiba-tiba banget nyuruh nyaa mana tu dosen segala drama ngga mau makan lagi." Gerutu nya kesal dan bingung.
☞￣ᴥ￣☞
Di lain sisi ada seorang laki-laki dengan keadaan tubuh yang masih sakit itu dia sedang di omeli oleh kedua orangtuanya.
"Iyo, ummi, ngapunten, mboten kados mekaten." Ucap lelaki itu sekalian meminta maaf.
Ia rela di marahi karena dia sudah bisa memeluk istri rahasianya itu.
"Udah ummi marahin aja." Kompor Keisha kepada orang tuanya untuk memarahi adiknya itu dalam telepon.
"Itu siapa si ummi?" Tanya Zaidan dengan sinis melihat sang kakak dalam telepon itu.
"Wes, aja ngono." Omel Ratih kepada sang anaknya itu.
'Wes jangan begitu.'
"Yen Abi ana, kowe mesthi didukani le." Lanjut Ratih melanjutkan omongannya sambil membawa-bawa kata 'Abi' karena kata itulah yang di takuti anak-anaknya.
'Kalo ada Abi, kamu pasti di marahi le.'
"Apa sing digawa Abi?" Tanya laki-laki yang baru saja datang dan langsung menghampiri sang istri nya dan mencium dahi sang istri yang kepalanya di tutupi oleh kerudung nya.
"Abiiii, kasian nih anaknya yang udah suami istri tapi di rahasiakan." Kesal Zaidan sambil merengek melihat kemesraan orang tuanya itu.
"HAHAHAHA." Tawa terdengar dari suara seorang perempuan yang tertawa dengan puas dan dia adalah Keisha kakak dari Zaidan.
"Cepet-cepet, bojomu wis lulus kuliah supaya enggal-enggal terbit." Ucap Abi kepada anaknya itu sambil sedikit terkekeh karena rengekan anaknya laki-laki nya itu.
'Cepet-cepet, istri mu lulus kuliahnya supaya bisa di publish secepatnya.'
"Keisha, aja ngguyu gedhe-gedhe, kuwi auratmu. Ndok." Ucap Abi manasihati kepada anak perempuan pertama nya itu.
'Keisha, jangan tertawa keras-keras, itu aurat kamu. ndok."
"Numun sewu Abi, insyaallah, mboten kecalan." Jawab Keisha memahami dan mendengar nasihat abinya.
