Chapter 11.

10 2 0
                                    

Enjoy!






"Harap agar calon penumpang tidak menginjak garis kuning..."

Bising menjalar di sekujur tubuh stasiun itu. Hiruk-pikuk orang-orang dengan kebutuhan mereka yang beragam dengan tak henti-hentinya.

'Itulah manusia dengan kebutuhannya yang tak terbatas' suatu kali seorang guru ekonomi berkata. Hei, kenapa jadi ke sana pula?

Mungkin itu sudah menjadi pemandangan yang lumrah melihat anak sekolahan masih terbalut dengan seragamnya duduk menunggu kereta tujuannya di bangku calon penumpang. Tapi, itu baru bagian lumrahnya. Beberapa dari mereka yang hilir mudik beberapa kali mencoba mencuri-curi pandang kepadanya yang bersurai merah.


Yap, itu benar.


Seseorang telah merusak sebuah janji.


Cakra dengan seragam putih-abu membungkus tubuhnya tengah duduk dengan sepasang earpods yang menyumpal kedua telinganya mendendangkan lagu 'Lovely' dari Billie Elish dan Khalid. Dari sedari tadi, bibirnya yang kecil itu tak pernah melepas sunggingan kecilnya yang manis.

Pagi ini dia bolos, atau lebih tepatnya dia berbohong kepada wali kelasnya dengan mengirim surat izin tidak masuk karena sedang tidak enak badan. Padahal dia sendiri jarang sakit (walaupun jarang olahraga).

Pastilah kalian bisa menebak alasannya duduk di bangku ini.

Tentu saja, apalagi kalau bukan menonton (calon) kekasihnya itu bertanding siang ini. Beberapa waktu lalu Gilang memang sudah mengabarinya perihal pertandingan yang jadi dia ikuti beserta jadwalnya. Entahlah, apa sebenarnya Gilang itu memang bodoh sekali karena memberitahunya soal itu. Belum lagi dia melarang Cakra untuk datang tepat setelah dia menyebutkan jadwal dia bertanding. Tepat setelahnya si Cakra tanpa ragu langsung memesan tiket kereta api menuju kota tempat Gilang bertanding.

"Perhatian-perhatian...!"

Ahh...tiba juga kereta yang ditunggu-tunggu.

Cakra meraih tas sekolahnya yang berisi berbagai barang mulai dari baju ganti dan makanan untuk keperluannya di perjalanan. Tak lupa, di dalamnya pula dia menyelipkan buku sketsa favoritnya.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, Cakra ikut menyusul penumpang lainnya yang menaiki kereta yang sama dengannya. Tak lama lagi, dia akan bertemu dengan Gilang, ayangnya.




Berikutnya, begitu langsung sampai di stasiun tujuannya Cakra segera memesan ojek untuk menuju gelanggang olahraga. Dia berencana untuk menetap sebentar saja di sini sampai sore, kemudian baru pulang naik kereta lagi saat malam mulai menjemput. Soalnya hari Rabu besok dia ada jadwal piket dan Kayla—seksi kebersihan di kelas Cakra—pasti langsung marah-marah semisal dia tidak piket, sekalipun dia tidak hadir karena sakit.


Sambil mengecas ponselnya dengan powerbank, Cakra yang notabenenya seorang ekstrovert mengajak bicara bapak-bapak kang ojeknya sambil jalan.

"Bapak sudah lama ngojekin orang?"

"Udah lama Mas, ada mungkin 7 tahunan."

"Owalahh, tetep gowes yah sampai sekarang Pak, ini jadi pekerjaan utama atau bagaimana?."

MONOKROM (BL INDO) (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang