Chapter 15.

7 1 0
                                    

- Kandas sebelum pantas-









Enjoyy ^^






"Selamat yaa buat Kak Gilang," gadis muda itu menyerahkan sebuah bucket bunga mawar kepada Gilang. Terlihat kedua pipi dan telinganya bersemu merah sambil tersenyum malu padanya. Rambutnya yang dikepang dua terlihat manis berayun-ayun.

Gilang belum memberikan tanggapan apapun atau sekedar membalas senyumannya. Tapi dia menerima bucket bunga itu dengan ramah, "makasih Ra," akhirnya dia membalas.

"Oh iya Kak, katanya kelas sebelas mau ada UKBI yah? Pasti itu sulit ya Kak, aku pernah cobain pas di SMP soalnya. Pokoknya kakak semangat yaa, semoga sukses terus!"

Gilang tersenyum dan berterimakasih atas ucapan gadis itu, dia pun pamit undur diri dari sana.







Cakra tengah mengamati dari kejauhan . Kelas 10.5 itu berada di lantai bawah, sehingga hal itu mengharuskan dia untuk turun tangga terlebih dahulu. Di sana Ia melihat Gilang dengan sahabatnya –si Ojan –tengah berbincang-bincang dengan seorang gadis yang mana Cakra prediksi dia adalah adik kelas.

Cakra pun memutuskan untuk mengambil jarak terdekat supaya dapat mencuri dengar percakapan mereka. Dia pun memilih tembok di balik koridor agar tidak dapat dilihat oleh Gilang.

Tak perlu waktu lama untuk memahami, karena hati sudah bersungut duluan sebelum dia pun menyadarinya.



Dia bahkan juga dipanggil 'Ra'??

WTF?!

Cuma dia yang boleh dipanggil seperti itu oleh Gilang!

Lihatlah tingkahnya itu, memberikan bucket mawar?

Siapapun tahu arti mawar dalam bahasa bunga.

Apalagi mawar merah!


Belum lagi si Ojan itu, mengapa dia tertawa begitu riang. Seharusnya dia sudah tahu kalau Cakra menyimpan rasa untuk Gilang. Seakan-akan dia telah berhasil membawa dua orang untuk dijodohkan.

Tersulut sudah api, Cakra kesulitan untuk berpikir jernih barang sejenak. Dia tak suka melihat Gilang yang tersenyum untuk gadis itu. Musim penghujan telah berubah menjadi kemarau panjang.


Mana bunganya diterimaa lagii!!

Panasss!

Gahhh!

Gerahh!


Hampir saja dia hendak bergerak untuk mengambil bucket itu, tapi Gilang telah berbalik ke arahnya bersama Ojan. 

MONOKROM (BL INDO) (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang