Bab 8

241 170 9
                                    

~♡♡♡♡~

kemudian Azkina menoleh ke Arbani, "Sorry, Arbani, gue pulangnya bareng Mella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kemudian Azkina menoleh ke Arbani, "Sorry, Arbani, gue pulangnya bareng Mella."

Mella tersenyum jahil, "Gue bisa pulang sendiri kok, kalau lo emang mau pulang bareng Arbani."

Azkina langsung menggeleng. "Nggak, gue pengen pulang sama lo aja, Mel."
Azkina menarik tangan Mella, "Ayo, Mel."

Mella melambaikan tangan pada Arbani, "Bye, Arbani!"

Arbani terlihat kesal, pada sosok cewek yang membuatnya merasa gagal lagi. "Aargh, gagal lagi deh, nih cewek dingin banget!" gumamnya dengan nada putus asa.

Arbani keluar dari ruang kelas, dan matanya langsung menangkap sosok Grandy yang berdiri di depan pintu dengan ekspresi kesal. Sepertinya Grandy sudah menunggu cukup lama.

Grandy, merasa kesal kepada Arbani, yang sudah menunggu lama di luar kelas "Lama banget, lo?"

Arbani tersenyum tipis, sedikit merasa bersalah tapi tetap tenang. "Kan gua udah bilang, pulang duluan aja. tadi gua ada urusan."

Grandy mendengus kesel, masih penasaran. "Urusan apaan sih?"

Arbani hanya mengangkat bahu sambil menahan senyum. "Rahasia."

Grandy mendengus lagi, lalu menghela napas. "Ya udah, cuss kita pulang."

Mereka pun akhirnya berjalan pulang bersama, sementara Grandy masih saja penasaran dengan urusan yang tadi membuat Arbani terlambat.

*****

Di rumah Azkina, bel pintu berbunyi. Ting tong 🔔

"Ada tamu, ya? tunggu sebentar " kata Amanda, sambil berjalan menuju pintu.

Ketika pintu terbuka, Amanda tersenyum saat melihat siapa yang datang.

"Oh, anak bunda udah pulang!" ucap Amanda senang saat melihat Azkina

Di sebelah Azkina, ada sahabatnya, Mella, yang ikut tersenyum

"Hai, Tante Amanda."Mella langsung Salim ibunya azkina

Amanda tersenyum hangat. "Wah, ada Mella juga! ayo, masuk, nak. Kebetulan tante masak banyak hari ini."

Mella:"Iya tante, terima kasih."

Amanda menoleh ke Azkina. "Kina, ganti baju dulu, kita makan bersama-sama."

Azkina: "Siap, Bunda! Kina ke kamar dulu ya."

Amanda tersenyum"Jangan lama-lama, nak."

Beberapa saat kemudian, terdengar suara Amanda dari bawah. "Cepatan, Kinaaa!"

Azkina berteriak dari lantai atas, "Iya, bunda, ini udah selesai, tinggal turun ke bawah!"

Dengan semangat, Azkina turun dari kamarnya dan bergabung bersama keluarganya di meja makan. Aroma masakan ibu yang hangat sudah memenuhi ruangan, membuat perutnya semakin lapar.

"Ah, akhirnya turun juga," kata Amanda sambil tersenyum, mengajak mereka duduk di meja makan. "Ayo, kita makan!"

Mella tersenyum lebar. "Masakan Tante Amanda enak banget!"

Amanda merasa bangga. "Terima kasih, Nak Mella. Kina, tolong ambilkan minum, ya? Bunda lupa tadi."

Azkina mengangguk sambil bercanda, "Siap, Boss!" Lalu, ia berjalan ke dapur untuk mengambil minuman.

Sesaat setelah Azkina kembali dengan minuman, mereka duduk di meja makan, menikmati hidangan yang sudah disiapkan. Amanda memulai percakapannya Saat mereka duduk di meja makan, Amanda tersenyum sambil menyapa. "Mella, gimana hari-harimu di sekolah?"

Mella tersenyum lebar. "Seru, tante. cuma banyak tugas juga, deh."

Azkina menambahkan, "Iya, bunda, Mella jadi sering nongkrong bareng aku buat ngerjain tugas."

Amanda menatap keduanya dengan penuh perhatian. "Tapi jangan sampai tugas bikin kalian lupa makan, ya. waktu makan itu penting, jangan sampai dilewatkan."

Tak lama, Azkina kembali ke meja dengan membawa minuman.

"Minuman sudah datang,nih, Mel, minumnya." Azkina menyodorkan minumnya ke Mella.

Mella: "Terima kasih, Kina."

Azkina menghidangkan segelas lagi untuk ibunya. "Ini buat Bunda."

Amanda tersenyum hangat. "Makasih, sayang."

Azkina [  Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang