"Hey, bukankah kamu awalnya tidak akan ikut? Apakah kamu ikut karena telah melupakan Gayatri?"ejek Arjuna dengan sinis.
Karna secara alami mengabaikan Arjuna, dia mendapatkan kabar dari mata-mata yang dikirimnya, bahwa ada seorang gadis yang sangat mirip dengan Gayatri entah itu wajah ataupun kebiasaannya. Jadi dia ingin memastikan apakah itu dia?
Kebetulan sekali, menurut kabar terbarunya. Gadis itu mengikuti rombongan Pangeran Kerajaan Madra, dia disana sebagai seorang pelayan.
"Ku harap itu benar-benar kamu, Putri Gayatri "batin Karna penuh harap.
Dia belum memberi tau mereka kabar ini, karena dia khawatir jika ternyata gadis itu bukan Gayatri. Akan sangat menyedihkan jika seseorang telah berharap, ternyata harapan itu sia-sia. Karenanya lebih baik memastikan dahulu, apakah berita itu benar?
***
"Ck....aku bertanya-tanya, apakah kamu benar-benar anaknya Bibi Cahya?! Mengapa kamu tidak mewarisi watak lembutnya?"tanya Rukmanggada heran, Wulan menatapnya balik dengan tatapan tajam.
"Kamu sendiri? Mengapa kamu tidak ada hubungannya dengan sikap ksatria, Yang Mulia Raja?"
"Aku berjiwa ksatria!"
"Jika benar, mengapa kamu melarikan diri jika ada yang mengatakan kamu akan dinikahkan? Apa kamu tidak tau? Sebagai seorang Pangeran, kamu berkewajiban untuk memberikan penerus pada Kerajaan mu! Dengan ini, kamu mengabaikan kewajiban mu"jelas Wulan dengan serius, Rukmanggada memutar matanya malas.
Dia akan menikah jika kamu sedikit peka, tidak tahukah kamu jika aku menyukai mu?
Di sisi lain, Rukramata menatap jahil pada adiknya yang malang. Sungguh kasihan, bagaimana kamu bisa jatuh cinta pada gadis tidak peka ini?
"Sudah sampai! Ayo masuk! Ah... ngomong-ngomong aku akan memperhatikan mu. Berhati-hatilah Pangeran Rukmanggada!"
"...."dasar gadis kasar! Rukmanggada melangkah dengan marah, dan mengabaikan Wulan yang berceloteh disampingnya.
"Salam sepupu-sepupu, dan Raja Angga"Rukramata yang malas menyebut satu-persatu nama rombongan itu, akhirnya meringkas menjadi beberapa kata.
Toh, entah itu Kurawa atau Pandawa dihitung kerabat, jadi panggil saja menjadi sepupu~
Jika ada kesalahan, biarkan saja mereka sendiri yang memperbaikinya~
Rukramata merasa tiba-tiba dirinya cukup pintar!
"Pangeran Rukramata dan Pangeran Rukmanggada, salam!"Arjuna memimpin memberi salam dengan senyuman, senyuman itu tiba-tiba runtuh ketika melihat gadis dibelakang kedua pangeran itu.
"Gayatri?"Arjuna segera berjalan untuk meraihnya, hanya saja karena jalanan yang padat, dan pelayan-pelayan yang mondar-mandir. Arjuna yang berusaha meraihnya tidak berhasil, dan akhirnya kehilangannya.
"Ada apa Arjuna?"tanya Bima padanya, ada perasaan khawatir dimatanya. Akhir-akhir ini, Arjuna sering berhalusinasi bertemu dengan Gayatri, dia selalu mengatakan jika dirinya melihat Gayatri dimana-mana.
"Gayatri! Aku..."
"Arjuna, ini hanya halusinasi. Tenanglah"bujuk Yudistira, Arjuna menggeleng, dia yakin tadi sempat menyentuh tangannya.
Dia merasa suhu manusia, jadi itu pasti bukan halusinasi!
"Aku akan pergi dan memastikan!"
"Arjuna!"
"Kamu mau kemana?"
"Aku akan menyusulnya, kalian pergilah mengikuti swayamvara"Karna berpamitan dan akhirnya mengejar Arjuna.
***
"Apa yang harus ku lakukan? Aku terbawa arus manusia~ aku tidak tau jalan"desah Wulan sedih, dia menengok ke kanan dan kiri, untuk mencari bantuan.
Mungkinkah dia bisa meminta bantuan pada orang lewat?
"Siapa kamu?"Wulan berbalik dan melihat seorang pria yang cukup tampan.
Meksipun dia tampan, Wulan merasa terintimidasi dengan tatapannya. Dia menatap seperti melihat musuh~
"Apa kamu mata-mata?!"
"Bukan! Anda salah paham, aku tersesat! "
"Tersesat?"
"Benar, ah... perkenalkan nama ku, Wulan. Aku adalah pelayan dari Kerajaan Madra, yang datang bersama Pangeran Rukmanggada dan Pangeran Rukramata"ungkap Wulan dengan cepat, jangan sampai kita kehilangan kepala karena disangka penjahat.
"Pelayan? Jika begitu, mengapa kamu sampai ke halaman kamar ku?"Drestadyumna menatapnya dengan menyelidik.
"Aku sungguh-sungguh tersesat"
"Baiklah, aku akan mengantar mu kembali"Wulan berbinar bahagia mendengar ucapannya, dia mengangguk berulang kali dan berterima kasih.
"Meksipun aku melepaskan mu untuk kali ini, harap ingat bahwa aku tidak tertarik dengan seorang pelayan. Katakan ini pada Tuan mu, aku tidak menerima sogokan wanita cantik. Jika dia benar-benar ingin menikahi adik perempuan ku, maka buktikan dengan kemampuan!"dengus Drestadyumna.
"...."
Wulan menangis dalam hatinya, sungguh.... Kamu salah paham, aku tidak pernah berniat menggoda mu!
Tapi Wulan yang khawatir akan dipenggal didetik berikutnya, akhirnya hanya bisa memilih diam. Sambil menahan tangis dihati.
***
Bersambung ~
See you

KAMU SEDANG MEMBACA
Variabel Mahabharata_[END]
FantasíaBagaimana jadinya jika kisah yang kita kenal selama ini, tiba-tiba berubah karena adanya suatu variabel? Apakah akan berakhir baik, atau sebaliknya? Entahlah... Siapa yang tau? Yang jelas, ini adalah kisah ku! Kisah ku sebagai adik bungsu dari para...