Dursala merenungkan apa yang telah diceritakan oleh Kakek Bisma padanya, masa kecil yang telah dilalui Gayatri.
Gayatri yang selama ini dia anggap sebagai seseorang yang mencuri kebahagiaannya, ternyata memiliki kehidupan yang sangat buruk sebelum bertemu dengan keluarga Paman Pandu.
Karena statusnya sebagai anak pelayan kala itu, semua pelayan meremehkannya, mencuri barang miliknya adalah sesuatu yang sering terjadi. Dia bahkan tidak sekalipun mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, dikatakan jika dia sering dihukum ditempat yang gelap hanya karena mencoba mencari-cari kasih sayang dari ayahnya.
Seketika Dursala mulai berpikir, jika dibandingkan dengan apa yang dilaluinya. Sepertinya yang dilalui Dursala bukanlah apa-apa.
Dia memang tidak mendapatkan kasih sayang yang sama dari Kurawa dan Ibu Gandari, tetapi hal yang dilakukannya paling-paling hanya mengabaikannya.
Bagaimana dengan Gayatri? Dia entah sudah berapa kali mendapatkan gangguan dari Kurawa sebelumnya, tentu saja itu berubah ketika mereka mengetahui identitasnya sebagai adik kandung mereka.
Selanjutnya, tidak seperti Gayatri yang awalnya diperlakukan semena-mena, dia mendapatkan perlindungan dari ayahnya. Ayahnya masih peduli padanya, tidak ada pelayan yang berani bertindak lancang ataupun mencuri apapun darinya!
Meksipun memang terkadang pelayan-pelayan akan memberikan tatapan mencela, ataupun bergosip dibelakangnya.
Meskipun begitu, aku tetap tidak nyaman karena kakak-kakak ku tidak peduli pada ku. Apa aku salah karena iri? Aku sangat iri, hingga aku khawatir jika secara tidak sengaja menyakiti Gayatri, akibat kecemburuan yang telah menelan hati nurani ku.
"Aku tidak tau, ini sangat membingungkan"bisiknya sambil menatap langit yang cerah.
Dia mendesah hingga akhirnya matanya menatap taman tempat pertama kali dia dan Gayatri bertemu.
Tiba-tiba sebuah percakapan muncul dipikirannya.
"Nama mu Gayatri?"Dursala menatap gadis kecil yang terlihat seusianya, dia bertanya-tanya mungkinkah anak ini adalah Gayatri yang sering diceritakan Bibi Kunti?
"Itu benar, ngomong-ngomong siapa kamu?"tanya Gayatri heran, Dursala dengan senyuman dan tatapan bangga mulai memperkenalkan dirinya.
"Nama ku Dursala, aku sudah mendengar tentang dirimu dari Bibi Kunti, katanya kamu adalah putri bungsunya"jelas Dursala dengan senyuman manisnya.
Senyuman Gayatri luntur saat mengetahui identitas gadis ini. Tetapi itu tidak bertahan lama, dia mulai membuatnya senyuman sopan, dan berniat untuk menjauh darinya.
"Itu benar, aku adalah Putri dari Ibu Kunti. Aku adik Para Pandawa. Senang bertemu denganmu"ucapnya dengan sopan, memberikan standar perkenalan diri.
"Ah.... Benar, kamu pasti sudah mengenal ku kan?~ tapi akan ku perjelas! Aku adalah Tuan Putri Hastinapura satu-satunya, Tuan Putri Dursala. Anak perempuan dari Yang Mulia Raja Destarasta dan Ratu Gandari, aku juga adik bungsu dari para Kurawa!"ungkap Dursala bangga.
"Wah.... Itu luar biasa, tetapi sayang sekali. Aku harus pergi, aku memiliki urusan penting. Maafkan aku tidak bisa menemani mu, Tuan Putri Dursala. Aku permisi "tanpa menunggu respon dari Dursala, Gayatri buru-buru pergi dari tempat itu, seolah-olah melarikan diri.
Ada senyuman kecut dimulut Dursala ketika mengingat kenangan itu, dia tiba-tiba berpikir ini sungguh ironis. Semuanya telah berbalik, kali ini bukan kamu yang ditelan oleh kecemburuan tapi akulah yang akan berdiri dan menyaksikan dirimu yang bersinar terang, mengambil sinar yang awalnya menjadi milik ku.
Ah tidak....tidak...
Dari awal aku bukanlah mentari, aku hanya bulan yang meminjam sinar mentari. Dari awal aku bukanlah sinar itu sendiri.
"Dari awal, dia memang bersinar. Seharusnya aku tau itu, bagaimana bisa seorang anak pelayan memiliki kemampuan yang membuatnya bersinar kemanapun dia pergi"
Dursala tau itu, dari awal bahkan jika Gayatri tidak mengetahui identitas aslinya. Dia tetap menjadi sosok luar biasa, dia adalah ksatria hebat yang dapat dibandingkan dengan kakak kesayangannya, Duryudana. Seseorang yang dapat berdiri untuk melawan seratus Kurawa demi kakak-kakaknya.
"Aku selalu bertanya-tanya, apakah aku suatu saat nanti dapat berdiri didepan kakak-kakak ku seperti dia? Melawan musuh kakak-kakak ku tanpa kenal takut sepertinya? Bukan menjadi sosok yang dilindungi oleh siapapun, tetapi sebagai seseorang yang menjadi perisai untuk orang terkasihnya"
Ternyata dari awal aku memang cemburu dengan mu, bahkan jauh sebelum aku mengetahui identitas kami tertukar.
Kamu yang sehangat mentari, mempesona dan menarik siapapun kesisi mu secara tidak sadar. Ini sungguh luar baisa~
"Nama ini awalnya milik mu,
Gayatri harusnya menjadi Dursala,
dan Dursala seharusnya kembali ketempatnya dan menjadi Gayatri"Maka dia kali ini akan kembali ketempatnya, ini adalah yang terbaik untuk semua orang.
"Sungguh, syukurlah aku tidak perlu melakukan hal yang akan membuat ku menyesal seumur hidup ku"
Dursala menatap racun yang berada di gelasnya, racun itu dia sediakan untuk dia minum sendiri. Hanya saja, ini gagal karena Bisma yang menceritakan kisah Gayatri padanya.
Aku akan mengembalikan apa yang menjadi hak mu, dan mengambil kembali apa yang menjadi hak ku!
Status segalanya akan dikembalikan padamu, dan apapun yang menjadi hak ku, akan ku ambil kembali!
***
Bersambung ~
See you
![](https://img.wattpad.com/cover/372700930-288-k514233.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Variabel Mahabharata_[END]
FantasiBagaimana jadinya jika kisah yang kita kenal selama ini, tiba-tiba berubah karena adanya suatu variabel? Apakah akan berakhir baik, atau sebaliknya? Entahlah... Siapa yang tau? Yang jelas, ini adalah kisah ku! Kisah ku sebagai adik bungsu dari para...