45-Gayatri Kembali

307 42 0
                                    

Gayatri dengan semangat, mulai berjalan santai kesana. Hingga langkahnya berhenti, ketika dia melihat Bima meminum sesuatu seperti bubur, kemudian pingsan dan Duryudana serta seseorang yang terlihat paruh baya, mereka berdua menyeret tubuh Bima untuk diceburkan ke sungai.

Seketika sekelebat ingatan memasuki pikirannya, bayangan yang awalnya samar-samar menjadi semakin jelas dan membentuk suatu ingatan yang utuh.

"Tidak! Hentikan!"Gayatri yang panik langsung bergegas untuk menghentikan tindakan itu, hatinya bergetar ketakutan, seolah-olah nyawanya akan diambil detik itu juga.

"Apa yang kamu lakukan?! Kamu membunuhnya?!!"Gayatri tidak tau apa yang merasukinya, dia dengan kejam menampar Duryudana berulangkali. Bukannya marah, Duryudana hanya menatapnya dengan senyuman tulus.

"Berdoalah Duryudana, agar Kakak Bima baik-baik saja. Jika tidak, maka aku akan membuat mu, tidak baik-baik saja"raung Gayatri, saat ini dia telah mengingat kenangannya sebagai Gayatri.

Dia tiba-tiba dirangsang dengan adegan kematian kakak tersayangnya, bagaimana bisa dia acuh tak acuh?

Seketika setiap kenangan masuk ke kepalanya, meskipun dia merasakan perasaan tidak nyaman karena ingatan yang masuk. Dia menahannya untuk menghukum orang jahat ini.

"Hahahaha... Gayatri, kamu kembali"Duryudana berjalan mendekat, dan memeluknya erat. Air mata jatuh dari pelupuk matanya, akhirnya dia untuk pertama kalinya berhasil mendapatkan kebahagiaan yang dia cari-cari.

Adik tersayang Kurawa dan Pandawa, Sri Gayatri telah kembali!

Gayatri tertegun, mengapa Duryudana memeluknya dan bahkan menangis?

Kenapa naskah ini terlihat bukan pada tempatnya?

Cepluk

Gayatri menatap kosong pada Bima yang tiba-tiba keluar dari sungai, dia memanjat pondok dan melompat dengan seringai bahagia.

"Syukurlah ingatan mu kembali!"Bima bersorak bahagia.

"Apa ini?"tanya Gayatri kebingungan, para Pandawa, Karna dan Kurawa lainnya, mulai keluar dari persembunyiannya.

Mereka juga menjelaskan jika ini adalah upaya untuk membuat Gayatri mendapatkan ingatannya kembali.

"..."Gayatri memiliki tekanan darah tinggi, apa aku di tipu?!

Keterlaluan!

Gayatri melepaskan pelukan Duryudana, dan berjalan ke sisi Bima dengan ekspresi kemarahannya.

Dengan marah Gayatri mencubit pinggang Bima, biarkan dia kesakitan!

"Aduh! Apa yang kamu lakukan? Kenapa mencubit ku begitu keras?!"Bima segera berlari dan bersembunyi dibelakang Yudistira, Gayatri tersenyum dingin.

"Bahkan Kakak Yudistira, tidak bisa menyelamatkan mu dari ku!"Singkat cerita, Bima yang malang dipukuli hingga babak belur oleh Gayatri.

"Sudahlah Gayatri, Bima sudah babak belur"bujuk Yudistira, Gayatri menghentikan pemukulan sepihak itu dan melihat Yudistira dengan tatapan marah.

"Kamu juga tidak akan lepas dari kemarahan ku! Kalian semua harus menanggung kemarahan ku!!!"

Para Pandawa, akhirnya mendapatkan pukulan cinta dari adik kesayangannya. Disisi lain, seratus Kurawa menatap wajah Pandawa dengan iri, apa ini yang namanya ikatan persaudaraan? Gayatri tidak ragu untuk menghajar mereka, dan mereka sama sekali tidak melawan. Hanya saja, mengapa Gayatri tidak memukul para Kurawa juga? Bukankah daripada Pandawa yang hanya seorang sepupu, kami adalah saudara kandung mu! Kami di ikat oleh darah yang sama!

"Ah...apa kamu tidak memukuli mereka juga?! Kamu memukuli kami dengan sangat parah"Yudistira mengeluh dengan wajah kesakitan, sebenarnya ini hanya sebuah akting belaka.

Dia menyadari ekspresi para Kurawa sehingga mencoba mengingatkan Gayatri untuk memperlakukan dengan setara.

"Ah....itu....aku akan kembali ke ibu Kunti terlebih dahulu, permisi"Gayatri segera pergi seolah melarikan diri.

Dia sudah mengetahui kebenaran jika Gayatri adalah adik kandung Kurawa yang ditukar secara sengaja oleh Pelayan Kirana. Dia mendengarkan ini dari Ratu Kunti, awalnya dia hanya mendengarkan dengan tenang.

Tapi sekarang, bagaimana dia bisa tenang? Setelah dia mendapatkan ingatannya kembali!

Dia benar-benar tidak tahu, bagaimana menghadapi kakak-kakak yang muncul tiba-tiba ini. Awalnya mereka adalah musuh bebuyutan, sekarang mengapa situasi berubah 180 derajat?

Selanjutnya, apa dia benar-benar bisa memaafkannya yang telah berulangkali mencoba membunuh para Pandawa?

Gayatri juga tidak mengerti, karenanya dia melarikan diri. Dia tidak tau perlakuan apa yang akan dia berikan padanya?

"Aku bingung, aku tidak tau bagaimana mengatasi perubahan tiba-tiba ini"

***

Bersambung ~

See you to

Variabel Mahabharata_[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang