34-Senjata makan Tuan?

329 41 0
                                    

Drestadyumna tidak percaya ini, jebakan yang dibuatnya untuk menjauhi kiriman gadis-gadis cantik sebagai sogokan oleh calon pelamar adiknya, Putri Drupadi.

Saat ini, malah menimpa dirinya sendiri. Paribasa yang sangat cocok untuknya adalah senjata makan tuan~

Beberapa hari lalu, banyak sekali gadis-gadis cantik yang mengejar ku. Mereka semua dikirim dengan maksud untuk memenangkan hati ku, agar aku membantu dalam usaha memenangkan adik ku yang terkenal akan kecantikannya.

Ini sungguh membuatnya tidak berdaya, akhirnya dia memilih membuat jebakan yang banyak disekeliling kediamannya. Siapa yang tau?

Gadis pelayan bernama Wulan bisa lolos dari jebakan ini, dan dia secara tidak sengaja terjatuh dalam jebakan itu?!

"Tuan! Apa anda terluka?"tanya Wulan khawatir, Drestadyumna menatapnya dengan dingin. Bahkan jika kamu ingin berpura-pura peduli padaku, bisakah kamu berakting dengan baik dahulu?

Lihatlah wajah mu! Aku tau kamu bahagia karena aku terjatuh!

Sial, ini sangat memalukan!

"Aku akan pergi memanggil prajurit untuk menolong, harap tunggu disini!"Wulan yang melihat satu pelayan berjalan kemari, akhirnya menahannya datang.

"Aku tersesat, bisakah kamu membantu ku?"bisik Wulan, dia tidak ingin Drestadyumna mendengar suaranya.

Jika tidak, maka dia akan menebak bahwa dia berusaha untuk menjauhkan bala bantuan tiba~

Hehehe...

Biarkan dia digigit nyamuk untuk sementara, dan kita akan meminta bantuan prajurit nanti saja~

Toh, kamu sudah menghina ku dn bahkan menatap ku dengan tatapan menyeramkan. Anggap ini sebagai hukuman untuk mu~

Dengan riang, Wulan menarik pelayan wanita itu menjauh dari lubang tempat Drestadyumna terjatuh.

Setelah beberapa saat, akhirnya dia menemukan kedua pangeran. Tiba-tiba Wulan merasa terharu, dia hampir saja menerima kematian karena tersesat~

Dunia luar sungguh berbahaya, aku tidak boleh terpisah dari Pangeran Rukmanggada dan Pangeran Rukramata.

Jika itu di kerajaan Madra. Wulan bisa melakukan apapun, bahkan jika itu bersikap biasa saja pada para putri dan pangeran. Hal ini, karena ibunya adalah pengasuh anak-anak Raja Salya, jadi sampai batas tertentu dia memiliki orang dalam untuk melindunginya. Tetapi diluar, siapa yang akan melindunginya?

Hy~

Mari tetap tinggal dikerajaan dan jangan kemana-mana~

"Darimana saja kamu?!"marah Rukmanggada, apa dia tidak tau jika kami semua mengkhawatirkannya?!

"Hehehe....maaf, tidak akan ku ulangi~"

"Aduh, taukah kamu? Jika terjadi hal buruk. Kak Banowati, Ekawati dan bahkan Kak Surtikanti, akan meledak dengan kemarahan!"ucap Rukramata sedikit takut, sepertinya dia memiliki bayangan psikologi saat mengingat kemarahan kakak-kakaknya.

"Aku sungguh-sungguh minta maaf, tidak akan ku ulang"Wulan dengan senyuman meminta maaf mulai meyakinkan, bahwa dia akan berusaha tidak menghilang tiba-tiba lagi.

Disisi lain, tanpa dia sadari Karna menatapnya dengan tatapan rindu, hatinya bergetar hebat. Dia bertanya-tanya apakah sungguh Gayatri telah kembali?

Atau

Lagi-lagi ini hanya khayalan, dan dia bukan Gayatri?

Tidak! Ini terlalu mirip, bagaimana kita tau dia Gayatri atau bukan, jika tidak mengujinya?

"Ujian apa yang membuat ku memastikan identitasnya?"Karna merenung dan memikirkan apa yang perlu dia lakukan, hingga sekelebat ingatan memasuki pikirannya.

"Itu dia!"

Selama dia memancing seseorang untuk menghina identitasnya sebagai anak kusir, jika itu Gayatri-nya. Maka dia tidak akan tahan, dan akan meledak detik itu juga!

Karena itu...

"Aku harus ikut swayamvara ini, selama aku ikut serta, pasti ada yang akan mengungkit asal-usul ku"Karna menatapnya dengan tatapan penuh harapan, aku harap kamu benar-benar Gayatri yang kami rindukan.

Wulandari!

***

Bersambung ~

See you





Variabel Mahabharata_[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang