kekhawatiran fikri

7 4 1
                                    

Halo guys gimana kabarnya? Semoga sehat ya, dikalian hujan nggak? Kalau di madura hujan deras guys.
Seperti biasa sebelum baca harus vote, komen dan share oke.

Jangan terlalu bahagia, inget masih ada hari buruk selanjutnya.
_Zahra Camelia Putri_



Dalam perjalanan pulang, Fikri yang tengah menyetir berbicara dengan suara lembut namun penuh ketegasan, "Mulai sekarang kamu nggak boleh capek-capek, sayang. Aku mau cari pembantu rumah tangga, supaya kamu bisa istirahat lebih banyak."

Zahra, yang kini lebih mudah tersentuh emosinya selama hamil, merasa haru mendengar perhatian suaminya. "Iya, Mas. Terima kasih sudah menjagaku dan anak-anak kita," jawabnya sambil tersenyum.

"Sama-sama, sayangku. Itu sudah kewajibanku sebagai suami untuk melindungi kalian," balas Fikri sambil mengusap tangan Zahra dengan lembut.

Setelah beberapa jam perjalanan, mereka tiba di rumah. Fikri segera turun dan dengan penuh perhatian membuka pintu mobil untuk Zahra.

Beberapa hari kemudian, Fikri memutuskan untuk memasang iklan lowongan kerja untuk mencari asisten rumah tangga melalui sosial media. Iklan itu berbunyi:

"Dibutuhkan Asisten Rumah Tangga wanita. Gaji menarik, fasilitas lengkap. Bagi yang berminat, harap hubungi +6209."

Sementara itu, di rumahnya yang sederhana, seorang wanita bernama Mbak Ute sedang melihat sosial media di ponselnya. Ketika melihat iklan lowongan kerja tersebut, hatinya tersentuh. Pekerjaan itu bisa menjadi peluang besar baginya untuk menghidupi keluarganya dan membantu biaya sekolah adik-adiknya. Dengan cepat, dia mencatat nomor kontak dan segera menghubungi nomor yang tertera.

Sekretaris: "Halo, selamat pagi. PT. Andiriana Putrajaya di sini, ada yang bisa saya bantu?"

Mbak Ute: "Selamat pagi, Bu. Saya melihat ada lowongan kerja asisten rumah tangga yang dipasang di media sosial. Apakah posisi tersebut masih tersedia?"

Sekretaris: "Iya, posisi itu masih tersedia. Bolehkah saya tahu nama Anda dan sedikit tentang latar belakang Anda?"

Mbak Ute: "Nama saya Ute, Bu. Saya berusia 22 tahun dan sebelumnya saya pernah bekerja sebagai buruh cuci keliling rumah tangga . Saya ingin mencari pekerjaan yang lebih baik untuk membantu keluarga saya."

Sekretaris: "Baik, Mbak Ute. Kami akan menjadwalkan wawancara Anda dengan pemilik perusahaan. Apakah Anda bisa datang besok pagi?"

Mbak Ute:"Tentu, Bu. Saya akan datang. Terima kasih banyak!"
💋💋💋💞💋
Beberapa hari kemudian,

POV: di kantor PT. Andiriana Putrajaya...

Fikri dan Zahra duduk di ruang wawancara, menunggu kedatangan Mbak Ute. Zahra terlihat sedikit gelisah.

"Tenang saja, sayang. Kita hanya akan berbincang santai. Yang penting adalah kecocokan dan apakah dia bisa membantu kita." Ucap fikri menenangkan zahra yang sedikit gugup

Pintu terbuka, dan Mbak Ute masuk dengan penampilan rapi, meskipun sedikit gugup. Dia menyapa dengan sopan.

"Selamat pagi, Bapak dan Ibu. Terima kasih telah memberikan saya kesempatan untuk wawancara hari ini." Ucap mbak Ute sambil membungkukkan badannya sedikit

percintaan yang rumit (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang