The Tyrant's Beloved Empress

Chapter 22

***

Pelayan toko itu mengeluarkan "pei" pada An Chang Qing dan dengan kasar mengusir ketiga orang itu dari toko.

Melihat sikapnya yang berani dan terampil saat mengusir mereka tanpa merasa bersalah, An Chang Qing bisa menebak bahwa ini bukan pertama kalinya ia melakukan hal tersebut. An Chang Qing mengerutkan dahi dan berkata pada pelayan, "Jika kamu terus berbisnis seperti ini, saya khawatir toko ini tidak akan bertahan lama."

Pelayan itu mengejek, "Kamu benar-benar terlalu mencampuri urusan orang lain. Aku tidak punya waktu untuk mengurusmu. Pergi, pergi, pergi!"

Baru saja ia berhenti berbicara, manajer toko itu turun dari tangga sambil tertawa dan bercanda dengan seorang pria yang berpakaian mahal. Melihat pelayan yang masih berada di depan pintu, manajer itu mendorong, "Zhang Si, apa yang kamu lakukan? Masih ada setumpuk pakaian di gudang, segera bersihkan itu..."

Pelayan itu menundukkan kepala dan mengeluh, "Aku pergi sekarang. Orang-orang di sini bilang bahwa pakaian kami terlalu mahal."

Ia lalu mengabaikan ketiga orang tersebut dan bergegas menuju ruang belakang. Manajer toko itu mengamati mereka sebelum mendekat dan menjulurkan tangannya, "Jadi, apakah kalian merasa pakaian kami mahal?"

Melihat sikap manajer yang jauh lebih baik dibandingkan pelayan, An Chang Qing merasa sedikit lega, berpikir bahwa mungkin pelayannya saja yang tidak sopan. Ia mengangguk dan berkata, "Benar. Dua tael perak untuk sebuah jubah berlapis itu terlalu mahal."

"Lalu ada hal yang tidak kamu ketahui," manajer itu mengusap jenggotnya dan melanjutkan dengan bangga, "Tian Yi Fang tidak sama seperti toko lain, penjahit kami membuat pakaian untuk para pembesar di seluruh Yejing, jadi wajar saja jika harga kami lebih tinggi."

"Bahkan jika dijahit oleh penjahit istana, tetap saja itu jubah berlapis, kan?" Anfu tidak bisa menahan diri dan berkata, "Harganya terlalu tinggi dibandingkan dengan toko lain, bagaimana kalian bisa berbisnis dengan cara seperti ini?"

Wajah manajer itu sedikit bergetar. Ia menahan diri dan tersenyum dengan enggan, "Ini hanyalah urusan jual beli. Jika kamu mau membeli, kami mau menjual. Kamu tidak bisa menyalahkan kami hanya karena kamu tidak mampu membelinya."

An Chang Qing awalnya berpikir bahwa karena manajer toko itu sopan kepada mereka, ia pasti berbeda dari pelayannya, tetapi sekarang sepertinya manajemen toko ini telah berubah menjadi sarang ular dan tikus.

Anfu hendak membalas, tetapi An Chang Qing melambaikan tangannya, "Lupakan, mari kita lihat toko lain."

Ia hanya datang untuk memeriksa toko dan secara tidak sengaja terlibat dalam situasi ini. Namun, ia tidak berniat untuk memperbaiki masalah ini di tempat dan oleh karena itu, tidak mengungkapkan identitasnya. Sebaliknya, ia berencana menggunakan kesempatan ini untuk survei toko-toko lain.

Tak terduga, meskipun ia tidak ingin menimbulkan masalah, masalah justru datang kepadanya. Pria yang turun bersama manajer itu selama ini diam, tetapi ketika melihat An Chang Qing hendak pergi, ia tersenyum dan berkata, "Tunggu sebentar, tuan muda."

An Chang Qing berbalik dan menatapnya, "Ada apa?"

Pria yang berbicara itu berusia sekitar dua puluh tahun. Tubuhnya bulat dengan lengan besar dan berlemak. Badan besar itu terjepit dalam jubah brokat merah seperti sepotong adonan putih yang dibungkus kain mewah. Pria itu membawa kipas lipat meskipun di musim dingin, berusaha terlihat berbudaya. Ia membuka kipasnya dan berkata, "Pakaian Tian Yi Fang memang bagus. Jika kamu mau, pilih saja yang kamu suka dan saya akan membayarnya."

"Saya tidak menerima hadiah tanpa prestasi," An Chang Qing bisa merasakan dari matanya bahwa pria itu memiliki niat jahat. Ia memberinya tatapan tidak bersahabat sebelum berbalik untuk pergi.