Chapter 17

2 0 0
                                    


“Permisi”


Suara seseorang tampak mengalihkan perhatian mereka semua saat ini, ada yang menatap dengan pandangan yang berbeda beda.


“Eh sini sini duduk duduk” ucap salah satu orang yang ada di tempat duduk meja cafe itu.


“ Gua denger denger lo ngambil cuti ya” ucap salah satunya kembali.


Sang empu yang menjadi perbincangan hanya mengangguk dan mengangguk mengiyakan jawaban dari pertanyaan keduanya itu.


“Cape gak  Avana Film yang Lo mainkan naik drastis ya, selamat loh van” ucap temannya itu, iya dia adalah Avana dan mereka adalah teman sekaligus sahabat avana.


“Ah iya kalian juga selamat atas Film yang kalian mainkan sukses” ucap Avana sembari mengangkat tangannya tinggi.


“Kebetulan banget kita juga lagi ngambil cuti nih” ucap Chahel tersenyum lucu.


“Huek bisa GK sih senyum Lo biasa aja woy” ucap Gayaka merasa geli dengan senyuman si Chahel ini astaga.


Kemudian mereka lama kelamaan mulai mengobrol tentang hal yang mereka temui hari ini, entah itu apa yang setiap laki laki obrolkan jika sedang berkumpul bersama dengan sesama teman laki lakinya itu.


Di tempat yang sama ...


Dua orang tampak mengepalkan tangannya menahan kesal sekaligus rasa muak yang mereka rasakan saat ini.


“Sial dia masih hidup ternyata” batin seseorang menahan kesal.


“Untung dia gak inget sama perbuatan gua sama dia” batin orang satunya, mereka seakan melirik memberikan kode satu sama lain, tidak ada yang memperhatikan mereka kecuali satu orang yang sedang mengamati dan mengamati.



“Eh gimana sama satu pemain songong itu va?,” ucap Falit penasaran.


“Siapa sih?,” ucap Avana bingung .


“Itu loh si Aditya Aditya itu woy” ucap Chahel sedikit heboh, kebiasaan ini anak suka tantrum gak jelas.


“Gak gimana gimana” ucap Avana kembali.


“Van gua lihat lihat ko Lo sedikit pucat ya, lo lagi sakit van?” ucap Gayaka, dia sedari tadi memikirkan itu mengapa Avana seolah pucat gitu.


“Lah iya Van kenapa lu” ucap Apoorwa.


“Gapapa gapapa gua baik baik aja” ucap Avana tersenyum.



“Mereka masih tampak baik baik saja setelah apa yang telah mereka lakukan” batin Avana berucap, iya yang memperhatikan dua orang sedari tadi itu ialah Avana, Avana mungkin tampak diam tidak tau apa apa tapi pikiran mata dan batinnya selalu memperhatikan, dulu mungkin Avana terlalu bodoh, tapi sekarang ia bukanlah Avana, ia adalah ....


“Tunggu saja” batin Avana menyeringai senang.


“Eh kalau gitu gua sama si orwa balik dulu ya” ucap Falit pamit undur diri kepada mereka.


“Lah woy baru juga sebentar” ucap chahel berkomentar.


“Biasa lah tuan ratu menyuruh anaknya ini untuk pulang terlebih dulu” ucap Falit.


“Ck pulang ” batin seseorang berdecih , jika di perhatikan, matanya sedikit menatap orang itu dengan tatapan yang tajam.

Bersambung ....


















































Bloody Movie Player [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang