Chapter 5

40 27 18
                                    

Happy reading all

"Entah lah bingung"
....

Suara langkah kaki semakin mendekat dan mendekat mencapai batas pembatas yang menghalangi antara luar dan di dalam.


Ceklek ..


Suara pintu telah di buka menampakan seseorang telah duduk bersandar di sebuah kursi di tengah tengah ruangan itu, mantapnya dengan pandangan yang kosong seperti tidak ada kehidupan di dalam nya.


“Bagaimana?,” tanya seseorang yang membuka pintu tersebut, seseorang yang duduk di kursi itu mengangkatkan kepala nya ke atas menatap nya dengan sedikit mata sembab.


“Bagaimana anakku apakah kamu siap, dengan apa yang akan ibu lakukan ini?,” tanya ibunya menatap Avana dengan seringainya yang sangat mengerikan menurut avana.


“Hmm kira kira hari ini kita pakai apa ya? Menurut anak tersayang ku ini pakai apa?,” Tanya ibunya memilah Milah setiap benda yang ada di lemari itu, kira kira benda apa itu? Pasti kalian, tau iyakan?.


Avana hanya diam dan diam tetapi beda tempat beda hati.


“Ibu ...” ucap Avana dengan sangat lirih, Avana tidak pernah merasa benci terhadap ibunya ataupun ayahnya, Avana sangat sangat menyayanginya keduanya, Avana ingin keduanya menyayangi Avana kembali seperti dulu saat Avana masih sangat kecil.


“Argh” teriak Avana kaget, sungguh mengapa ibunya tidak memberi aba aba dulu minimal supaya dia tidak terkejut kejut.


Benda itu telah menggoreskan kaki Avana, walaupun tidak begitu dalam tapi percayalah itu sungguhlah sakit.
Benda itu ibunya alihkan kembali ke tempat lain, menggoreskan setiap tempat yang menurutnya sangatlah cocok untuk di lukis itu.


Cairan bening mulai menetes, manahan RSA yang sulit di jelaskan, rasa yang sulit untuk di ungkapkan, rasa yang sulit untuk di hilangkan.
“shitt” lirih Avana.


“Bagaimana ah sepertinya benda itu kurang cocok untuk dirimu ya anak ku, biarkan ibumu ini yang memilih kembali oke kamu tentang saja di sini ya sayang,” ucap ibunya, kembali ke tempat di mana benda itu di letakkan ke tempat semua, memilah kembali salah satu dari mereka, Yang menurut nya sangat sangatlah cocok untuk anaknya itu.


Ctass ....


Sebuah tali yang berbentuk panjang memiliki gagang di ujung nya, memiliki ujung yang lumayan tipis dan di bagian tali panjang itu terdapat serpihan serpihan kaca yang telah di modifikasi.


“Arghh”teriak Avana kesakitan, apa lagi ini mengapa harus alat itu yang ibunya gunakan

Ctass ...


Kembali benda itu di layangkan dengan sangat keras, sampai sampai terdengar bunyi sampai ke luar dari ruangan itu.


Arghh

Cairan merah tampak nampak di sebuah punggung yang kokoh itu namun seketika punggung kokoh itu juga sangatlah rapuh.


“hahaha menyenangkan bukan?,” tanya ibunya.



Ctass ....


“Argh hentikan!!,” teriak Avana sakit sekali sungguh ini sangatlah menyakitkan.


Matanya berkaca kaca, cairan bening itu masih terus mengalir dengan sedikit deras.


“Sudahlah saya sudah tidak mood, eh tapi tunggu dulu sebentar” ucap ibunya melangkah keluar menjauhi ruangan itu.


Tak lama kemudian terdengar dari luar ruangan itu sebuah teriakan yang sangat nyaring dan Avana tau teriakan siapa itu.


“Bibiii” teriak ibunya memanggil pekerja rumah tangga yang ada di rumahnya itu.


“Biii” teriak nya kembali, sampai sampai jika ada tetangga di sekitar rumahnya mungkin para tetangga itu akan mengomel habis habisan dan sayang nya di daerah sini tidak lah ada tetangga satu pun kecuali hanya ada rumahnya.


Seorang paruh baya dari kejauhan mulai melangkah mendekati ke arah sumber suara yang telah memanggilnya barusan.


“Iya nya” jawab bibi itu yang sudah ada di depan sang majikan.


“Ambilkan air lemon kemari tambahkan sedikit garam” perintahnya kepada pelayan itu,
Bibi segera melaksanakan perintah majikannya, jika tidak dia tidak mau di omel kembali, apa lagi sampai dia di pecat.

Bersambung ...

See you next chapter

Apa kata kata hari ini untuk Avana?

....

Salam hangat
author_zhe
















Bloody Movie Player [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang