Arhgg” teriakku kesakitan.
Seseorang itu mencekik ku dengan sangat kasar, nafas ku mulai melemah, wajah ku mulai membiru.
“Lepaskan”ucap ku memberontak dari cekikan yang telah dia berikan.
Tetapi semua itu sia sia dia malah semakin kencang mencekik diriku ini.
Tak ....
Tak ...
Suara seseorang melangkah mendekati tempat mereka berdua berada sekarang.
“Bagaimana?” ucap orang yang sedang mencekik diriku itu, bertanya kepada orang yang baru saja datang tadi.
“Aman bro” ucap orang yang baru saja tiba itu, dengan mengacungkan ibu jarinya.
“Bagus hari ini dia harus lenyap” ucap seseorang yang mencekik diriku itu, dengan menatap diriku dengan sorot mata penuh kebencian itu.
“Tidak apa yang akan kalian lakukan hah” ucapku bertanya tanya.
Salah satu dari mereka mengeluarkan sebauh belati tajam di balik jaket kulit yang mereka gunakan.
Aku semakin mundur dan mundur menghindar mereka yang semakin mendekat dan mendekat dengan mengacungkan sebuah belati itu.
“Kau tidak akan bisa lari” bisik salah satu dari mereka yang entah dari mana tiba tiba saja ada di pinggir tempat dirinya berada.
Bruk ...
Suara benda terdengar terjatuh begitu saja, ia aku kaget dan terjatuh ke bawah, sakit sekali rasanya bokong ku ini aduhh.
Mata ku melirik lirik sekitar ruangan itu dan yah aku harus kabur dari sini jika tidak entah apa yang akan terjadi padaku selanjutnya.
Dan aku menemukan celah untuk terhindar dan terbebas dari mereka.
“Kalian ingin aku mati bukan?,” tanya ku pada mereka, mereka seketika bingung dengan sikap ku yang tiba-tiba saja bertanya seperti itu, mereka saling melirik satu sama lain.
“Baiklah itu yang kalian inginkan bukan? Jika begitu biarkan kalian menghadap ke belakang terlebih dahulu biarkan aku menusukkan diriku sendiri” ucapku panjang lebar menjelaskan apa yang ku inginkan.
Puftt ..
“Puftt hahaha” tawa mereka menggelegar.
“Kawan lihatlah dia pikir bisa membodohi kita?” ucap salah satu dari mereka, menatap remeh diriku.
“Bodoh” ucap yang satunya itu.
Jleb ....
“Arggh” teriak ku kesakitan, mereka tiba tiba saja menusukkan tepat di atas telapak tanganku.
Cairan merah mulai mengalir di antara belati dan telapak tangan.
Jleb ...
“Arghh” teriakku kembali, kini mereka menancapkan belati itu di betis kaki ku
Cairan merah mulai mengalir lumayan deras di bagiaan betis ku, cairan bening mulai mengalir seiring nya tancapkan belati itu berulah.
“Hahaha” ucap mereka tertawa begitu keras menikmati apa yang telah mereka perbuat.
Srufp
“Emm darah mu lumayan enak juga ya” ucap salah satu dari mereka, yang menjilat bekas darah ku yang tertempel di belati itu dengan sangat nikmatnya seakan itu ada eskrim rainbow yang sangat enak.
Saat itu juga aku melihat celah untuk kabur, aku perlahan lahan bangkit, mengabaikan mereka yang sedang asik tertawa itu,
Saat sudah mencapai batas pintu keluar tiba tiba aku menyenggol sebuah vas yang ada di meja didekat pintu itu.
Brak ..
Aku mematung sejenak, aku melirik ke arah mereka yang sama sama kaget, dengan terjatuhnya benda itu.
“Bangs**t” umpat salah satu dari mereka yang mulai menyadari bahwa aku telah mencoba kabur dari mereka
“Tangkap bocah itu” ucapnya kembali menyuruh teman sebelah nya untuk menangkap diriku.
“Gawat” batinku berucap panik, aku segera lari dengan kaki yang sedikit berjalan pincang pincang itu.
Mereka semakin mengejar diriku, aku bingung harus kemana lagi aku melarikan diri, ini telah sampai di atas gedung harus bagaimana aku gawat, gimana ini?.
Aku memasuki sebuah pintu ternyata pintu itu adalah lantai yang paling atas dan bisa di sebut dengan rooptop, aku semakin panik tidak aku salah mengambil jalan dan sekarang aku telah terjebak.
![](https://img.wattpad.com/cover/377137905-288-k185069.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Movie Player [Segera Terbit]
TerrorAntara Impian, keluarga dan cita cita Dalam sekejap berakhir tanpa tersisa Meninggalkan bekas dendam yang tak kunjung reda. Mereka akan mati!! Peringatan: DI LARANG PLAYGIAT