Chapter 7

28 15 11
                                    

Happy reading all

"Tempat yang asing menurut ku"

....

“Dimana ini?,” ucapnya bertanya tanya mengapa ia berada di ruangan ini, ruangan yang mengingatkan nya kepada tempat yang biasanya ia tempati dan itu adalah tempat yang sangatlah buruk.


Aku menatap sekitar dan tunggu mengapa dia di ikat berdiri begini, siapa yang telah melakukan ini semua, perasaan tadi dia hanya mampir ke toilet sebentar lantas mengapa sekarang dia berada di tempat ini dan kenapa?.


“Tidak tidak aku harus bisa melepaskan ikatan in” ucapku berkata dengan sangat pelan, aku takutnya di luar sana ada seseorang yang telah menunggu kesadaran ku dari bius yang mungkin telah mereka berikan.
“Tapi bagaimana aku harus

melepaskan dengan cara apa?,” ucap ku bertanya tanya dia sedang di ikat dengan posisi yang berdiri dan di sekitarnya tidak ada benda yang bisa ia gunakan.


“Bagaimana ini, aku takut seseorang sedang mencari ku, aku takut membuat seseorang itu kembali menguras emosinya, aku takut kena imbasnya lagi bagaimana ini?,”batinku gelisah.


Ceklek ...


Suara pintu yang tiba-tiba saja terbuka dari luar, dua orang berkepala plontos itu mendekati dengan pandangan yang seram menurut.


“Lepaskan aku, apa yang kalian lakukan?,” ucap ku bertanya tanya mengapa apa yang telah ia lakukan kepada mereka sampai sampai mereka mengikatnya Disini.


“Diam kau bodoh” sarkas salah satu dari pria berkepala plontos itu.


Sedangkan di tempat lain ....


“Sial kamana anak itu pergi” Sarkas seorang wanita menatap kesal makanan di hadapannya ini.


Sedangkan di seberang meja makan itu ada seseorang yang hanya menatap dengan pandangan wajah tidak peduli.


“Biarlah kenapa juga kau urusi anak itu” ucap seseorang di sebrang meja makan itu.


“Hah dia selalu saja membuat ku kesal, apa dia tidak jera jera dengan apa yang telah ku lakukan padanya?,” ucap wanita itu bertanya tanya kepada suami itu.


“Entahlah hanya dia yang tau” ucap suami.


“Habis kau jika malam ini tidak kembali kesini” sarkas wanita itu, berbagai rencana telah dia susun sekarang dengan sangat baik tertera di setiap pikirannya yang melayang.



Kembali ke tempat tadi ....
Plak ..


Suara tamparan yang begitu sangat keras teras memenuhi sunyinya ruangan itu.


“Arghh”teriak ku sakit, ini mengapa tiba tiba mereka melayangkan sebuah cap lima jari di pipi nya ini mengapa.


“Kau bos bilang jangan lakukan apapun pada bocah ini” ucap salah satu pria berkepala pelontos itu menggeplak temannya itu.


“Bajingan bodoh melayang uang kita nanti”Sarkas kembali orang itu.
.
“Dia berisik, banyak bacot” ucap temannya itu mengatakan kekesalan dia.


Dret ...

Dret ...

Suara nyaring seketika mengalihkan perhatian ketiganya.


“Bentar saya akan telpon dulu, kau tunggu disini dan jaga bocah cunguk itu”ucap temannya, berjalan keluar dari tempat itu.


Beberapa saat kemudian ....

“Lakukan sesuka kita” ucap temannya setelah kembali dari kegiatan mengangkat telponnya itu.

Dari lirikan mata temannya itu dia sudah tau apa yang harus di lakukan oleh mereka sekarang seseorang sudah memerintahkan mereka sudah.


“Hmm” ucap seseorang itu menyetujui ucapan dari temannya.
Mereka mengeluarkan sebuah pisau di balik jaket yang telah mereka pakai sedari tadi.


Aku terkejut melihat benda itu sudah ada di tangan keduanya, tidak tidak apa yang akan. Meet lakukan terhadap diriku ini, tidak mungkin bukan mereka akan menghabisi dirinya, tapi itu mungkin saja bisa.


“Sepertinya aku hanya akan merasakan  dan merasakannya” batinku berucap.


Salah satu dari mereka mulai mendekati diriku.


“Mari kita bermain” ucap salah satu dari mereka menatap ku dengan pandangan yang sangat lapar seperti menemukan suatu  air di pada pasir.

Bersambung ....

See you next chapter guys

Kira kira siapa ya orang itu hmm, ada yang bisa menebaknya?

Salam hangat
author_zhee







































Bloody Movie Player [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang