25.

672 172 1
                                    

Ruangan Lingling sudah hening sekitar 10 menit, even Lisa tidak mau mengeluarkan sepatah katapun sampai Orm yang berbicara lebih dulu.

Di dalam hatinya, Orm tidak tahu apa yang dia rasakan sekarang, bisa dikatakan bahwa semenjak hubungannya dengan Lisa membaik, dengan tambahan Lingling dan keluarga Kim, dia merasa pulih dari insiden itu, meskipun tidak sepenuhnya, kemajuan ini sangat baik.

Jadi, “Bisakah kita hentikan saja masalah ini? Lepaskan mereka semua yang terkait. Kalau memang Jisoo Unnie mencintai pria itu, hanya satu yang aku minta; Jangan biarkan pria itu muncul di depanku.” Keputusan luarbiasa diambil.

Orm merasa lelah, yang bisa dia pikirkan hanya ini, mengiklaskan semuanya dengan permintaan sederhana. Semua hati di ruangan itu berdarah, termasuk hati Jisoo yang masih setia mendengar mereka. Karena kemurahan hati dari Orm, Jisoo kembali dengan keputusan yang mantap.

Lingling menatap Orm dengan serius, matanya yang memerah seakan menyelidiki ke kedalaman jiwanya, bagaimana mungkin dia mendapatkan anugerah yang begitu besar sehingga mendapatkan wanita super baik hati seperti Orm Manoban?

Tidak peduli kalau ada Lisa, Lingling membawa Orm ke dalam pelukannya yang hangat, tidak lupa untuk mengecup kepalanya dengan lembut. 

“Aku sudah iklas karena kau menunjukkan cintamu yang tulus dalam hal penerimaan.” Itu bisikan Orm ke Lingling.

“Ayo pergi.” Tiba-tiba Jennie berdiri lalu menarik Lisa untuk pergi.

Dia tidak tahan melihat kasih sayang kedua manusia ini. Apakah Lisa keberatan? Dia seperti anjing yang setia saat mengikuti Jennie yang membawanya ke dalam ruangan miliknya.

Lisa cukup terkejut ketika pintu itu di tutup, Jennie langsung menghadap padanya, melumat bibirnya dengan buru-buru.

“Ssstt…” Lisa meringis ketika Jennie menggigit bibir bawahnya dengan kuat.

Darah segar di rasakan oleh keduanya, Jennie pun melihat bibir bawah Lisa yang terluka dengan senyum kecil. Lisa menjadi kosong.

“Aku tidak tahu kenapa, dengan kebaikan hati Adikmu, membuatku sangat ingin menghancurkan bibirmu dengan ciuman.” Kata Jennie tepat di depan bibir Lisa.

Aku perlu berterima kasih pada Aom. Masih sempat Lisa berpikir seperti demikian.

Jadi seperti itu, dia membawa Lisa kesini hanya karena tidak mau berciuman di depan kakaknya dan adik Lisa. Wanita ini semakin menjadi-jadi ketika dia kembali melumat bibir Lisa, menjulurkan lidahnya ke dalam mulut Lisa, melingkari lidah panjang di dalam sana dengan berantakkan.

Lisa mengalami kesengsaraan sekarang, dia hampir kehilangan kendali ketika meremas pantat sintal kekasihnya, dia sangat ingin membawa tubuh Jennie untuk bergesekan dengan tubuhnya, tapi dia berusaha keras agar tidak melakukan itu, dia takut ereksinya akan menderita karena tidak mungkin keduanya akan berakhir dengan bercinta.

“Maaf karena tidak bisa menahan diri.” Kata Jennie.

Nafasnya sedikit naik turun, menghirup udara sebanyak-banyaknya, lalu meletakkan dahinya di pundak Lisa.

Begitu saja, Lisa memeluk Jennie dengan erat, “Apakah kau benar-benar menentang untuk kita bercinta sebelum menikah?” Lisa bertanya dengan sedikit perasaan takut.

Dia takut menyinggung perasaan Jennie, sangat jelas diingatannya kalau Jennie tidak mau disentuh sebelum menikah.

Jennie tidak marah ketika di tanya seperti itu, justru sekarang ini dia berada di tengah-tengah jawaban ya dan tidak.

Akhirnya, “Jika kau sudah akrab dengan Eomma, dan berhasil berdiri sendiri untuk Elite Global, aku akan menyerahkan tubuhku padamu. Tapi, jika kau pergi setelah selesai menikmatinya, aku bersumpah, aku akan mengejarmu sampai mati.” 

UNKNOW. (JL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang