Bab 41

1.4K 200 78
                                    
























Sebastian, Altas dan Gustav tengah dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah mendapat kabar jika Zeon masuk rumah sakit, walau mereka belum tau apa penyebab Zeon terluka tapi tetap saja mereka emosi dan penasaran siapa yang membuat Zeon terluka.

Altas terus menyuruh Gustav untuk mempercepat laju mobil, sedangkan Sebastian hampir sampai dirumah sakit dengan wajah datarnya.

Bukan hanya Sebastian dan Altas saja, tapi Arion juga sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Ya walaupun tadi siang mereka sempat adu mulut, tapi Zeon tetap adiknya jadi untuk sekarang ia akan menurunkan sedikit egonya.






Astra, Rizki dan Xander sedang menunggu diluar ruangan UGD dengan perasaan takkaruan, taklama terdengar suara langkah kaki membuat mereka menoleh dan langsung berdiri dengan menundukkan kepala mereka.

Orang itu adalah Sebastian, dan dibelakangnya ada Altas dan Gustav yang berjalan kearah mereka. Lihatlah tatapan menusuk itu, seketika badan ketiga remaja itu gemetar saking takutnya.

Taklama Arion juga sampai dengan wajah datarnya, ia melirik kearah tiga teman adiknya yang sangat tak berguna sebab membiarkan Zeon terluka hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Jika suatu hal terjadi, maka dia akan membunuh mereka terutama orang yang sudah membuat Zeon terluka.




"Jelaskan" Tekan Sebastian.


Xander menghela nafasnya lalu mengajak Sebastian, Arion dan Altas untuk duduk lebih dulu, setelah mereka duduk Xander mulai menjelaskan semuanya tanpa terkecuali.

Mereka juga sudah siap dengan konsekuensi yang akan mereka dapatkan, apalagi tatapan penuh amarah Sebastian, Altas dan Arion sangat ketara sekali.

Ketika Sebastian berdiri ketiga remaja itu sontak ikut berdiri dengan wajah takut dan panik, Sebastian yang melihat ketiganya berdiri menaikan sebelah alisnya.

Begitu takut kah mereka padanya, sampai-sampai ia berdiri mereka pun ikut berdiri dengan wajah tegang yang menurutnya sangat menyebalkan.





Pintu ruangan terbuka terlihat Dokter Lian keluar bersama dua suster, ia menatap Altas lalu menghela nafas sangat sulit mengatakan ini tapi kondisi Zeon tak bisa dikatakan baik.

Altas yang paham langsung berdiri dan menghampiri Lian, apalagi wajah Dokter itu sangat mencurigakan sama seperti saat Zion masuk rumah sakit waktu itu.



"Jelaskan" Titah Altas yang sudah pasrah.

"Tuan muda Zeon kami nyatakan koma, terlalu banyak luka diluar dan luka dalam membuat tubuhnya menjadi lemah" Tutur Lian.

"Selamatkan Zeon--".

"Tentu saja, kami akan berusaha semaksimal mungkin" Potong Lian.





Dokter Lian menepuk bahu Altas untuk menyemangati temannya itu, tapi sebelum benar-benar pamitan Lian lebih dulu mengatakan sesuatu yang membuat mereka terdiam.


"Sebelum Tuan muda Zeon kehilangan kesadarannya, dia mengatakan '𝐀𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐙𝐢𝐨𝐧' ",



setelah mengatakan itu Dokter Lian langsung meninggalkan mereka yang terdiam dengan pemikiran mereka, ada rasa sesak yang dirasakan Altas hingga meremat dadanya membuat Arion langsung membantu Altas untuk duduk.







Saat ini Zeon sudah dipindahkan ke ruang inap, dan sekarang Sebastian, Altas, Arion, Xander, Astra dan Rizki berada didalam ruangan.

Mereka sempat diusir tapi dengan rayuan maut Rizki, akhirnya mereka diizinkan untuk masuk dan menengok Zeon yang terbaring lemah.

Transmigrasi : The Death I Want 'Disconnected' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang