epilog

138 6 0
                                    


---

Epilog

Malam itu, aula besar yang penuh gemerlap cahaya dipenuhi oleh para tamu undangan. Suasana malam yang semarak ini tidak hanya sekadar perayaan; ini adalah momen untuk menghormati Nyx, sosok yang telah menginspirasi banyak perempuan dan melawan segala ketidakadilan. Di tengah keramaian, suara tepuk tangan yang bergema menyambut kedatangan Nyx, yang melangkah mantap dengan senyum tipis di wajahnya.

Nyx menatap para hadirin dengan tenang, melihat wajah-wajah yang pernah menjadi bagian dari hidupnya, berdiri dalam satu tempat. Masing-masing dari mereka, baik teman maupun lawan, mengakui sosoknya sebagai pejuang yang membawa perubahan.

Demonic, ayah angkatnya, berdiri di sudut ruangan dengan sikap khasnya—dingin namun penuh wibawa. Meski tatapannya tetap tajam, ada sedikit perubahan dalam dirinya. Sebagai sosok yang dulu sering menekan dan memperlakukan Nyx dengan keras, Demonic kini tampak lebih tenang, bahkan bangga dengan pencapaian putri angkatnya. Dia mengenakan setelan jas hitam yang rapi, menatap Nyx dengan tatapan yang sulit diartikan; campuran antara bangga dan pengakuan.

Bagi Demonic, perubahan ini bukanlah sesuatu yang tiba-tiba. Meski sifatnya yang tegas dan dingin tidak berubah, ia kini memahami bahwa Nyx bukan lagi gadis yang bisa ia kendalikan. Nyx adalah seorang perempuan kuat yang telah membuktikan bahwa dia mampu bertahan dan bahkan melampaui batas yang pernah Demonic bayangkan. Ia mungkin tidak akan pernah mengungkapkan rasa bangganya dengan kata-kata, tetapi dalam hatinya, ia tahu bahwa Nyx adalah satu-satunya orang yang mampu membangkitkan perasaan yang selama ini dia sembunyikan.

Di sampingnya berdiri Vildes, mantan kekasih Nyx. Wajah Vildes menyiratkan emosi yang sulit dijelaskan—ada kerinduan, penyesalan, dan rasa hormat yang mendalam. Hubungannya dengan Nyx berakhir dalam keadaan yang penuh dengan ketegangan, namun malam ini ia hanya datang untuk menyaksikan perempuan yang masih ia cintai. Meski hubungan mereka tak lagi sama, Vildes tak bisa menyangkal bahwa Nyx telah membantunya menjadi sosok yang lebih baik. Ia tersenyum tipis, mengakui dalam hatinya bahwa Nyx akan selalu memiliki tempat istimewa, meskipun kini mereka berjalan di jalan yang berbeda.

Nyx melihat keduanya, merasakan kehadiran dua sosok yang pernah memainkan peran besar dalam hidupnya. Meski perjalanannya dengan mereka penuh dengan luka dan tantangan, Nyx kini melihat bahwa semua pengalaman itu membentuk dirinya menjadi pribadi yang kuat. Nyx menganggukkan kepala singkat kepada Demonic, sebagai bentuk penghormatan tersendiri kepada ayah angkatnya, dan tersenyum tipis pada Vildes, tanda dari penghargaan atas masa lalu mereka.

Ketika Nyx mulai menaiki panggung untuk menyampaikan pidatonya, suasana hening seketika. Dia menghela napas dalam-dalam, lalu menatap para tamu dengan mata yang penuh tekad dan keteguhan.

“Hari ini bukanlah tentang seorang wanita yang melawan dunia sendirian. Ini tentang setiap perempuan yang pernah merasa tak berdaya, yang pernah merasa terluka, dan yang pernah merasa sendirian. Hari ini kita merayakan keberanian, ketabahan, dan kekuatan kita bersama.”

Di antara para hadirin, Seruni menatap cucunya dengan wajah penuh kebanggaan, mengenakan kebaya yang sederhana namun anggun. Seruni tersenyum dengan mata berkaca-kaca, mengenang perjalanan panjang yang dilalui Nyx hingga malam ini. Wanita tua itu selalu menjadi pilar kekuatan bagi Nyx, memberikan cinta yang tak tergoyahkan dan mendidiknya dengan nilai-nilai keberanian yang kini terpancar dari diri cucunya.

Di samping Seruni, Vermouth berdiri dengan tatapan yang lebih lembut dari biasanya. Meski masih ada ketertarikan dan rasa yang mendalam terhadap Nyx, Vermouth kini hanya bisa mengagumi dari kejauhan. Pria itu memahami bahwa Nyx bukan lagi sosok yang bisa ia proteksi atau kendalikan. Kini, ia melihat Nyx sebagai sosok yang mandiri, kuat, dan inspiratif. Vermouth menghela napas ringan, mengakui bahwa ia mencintai Nyx dengan cara yang baru—mengagumi dan menghormati perempuan itu.

Tidak jauh dari Vermouth, Hera menyeka air mata yang menetes di pipinya, tersenyum bangga pada Nyx yang kini menjadi simbol kekuatan perempuan. Hera pernah merasakan ketegangan dan konflik dengan Nyx, namun kini dia menyadari bahwa semua perbedaan mereka adalah bagian dari perjalanan masing-masing. Kehadiran Nyx telah membuka jalan bagi Hera untuk memahami arti keberanian dan keteguhan hati.

Kale, yang biasanya misterius dan penuh dengan sisi gelap, menatap Nyx dengan rasa hormat yang dalam. Dia tahu bahwa dirinya sering berada di sisi yang berlawanan dengan Nyx, namun malam ini dia menyadari bahwa perempuan ini adalah sosok yang berani dan tidak gentar menghadapi rintangan. Hubungan mereka yang rumit dan penuh ketegangan kini berubah menjadi penghargaan yang tulus dari seorang sahabat.

Di sudut lain ruangan, Anvil mengangkat gelasnya dengan senyum sinis yang khas. Meski sering menjadi sosok antagonis dalam hidup Nyx, Anvil kini mengakui bahwa Nyx adalah sosok yang tak tergantikan. Bagi Anvil, Nyx adalah satu-satunya orang yang mampu melawan dan menantang dirinya dengan keberanian yang tak tertandingi.

Angelo menyaksikan dari kejauhan, bersandar dengan sikapnya yang santai namun penuh penghormatan. Senyum sinisnya kali ini bukanlah bentuk penghinaan, melainkan tanda penghormatan yang unik dari seseorang yang dulu sering memandang rendah orang lain. Angelo tahu bahwa Nyx telah membuktikan dirinya sebagai seorang pejuang yang tak takut untuk menunjukkan kebenaran.

Saat pidato Nyx berakhir dengan tepuk tangan yang membahana, dia turun dari panggung dan langsung menuju ke arah Seruni, memeluk neneknya dengan erat. Mereka berbagi momen yang hangat, di mana segala rasa sakit dan pengorbanan terasa sepadan. Di momen itu, Nyx merasakan kekuatan baru yang hadir berkat cinta dan dukungan orang-orang yang berdiri di sisinya.

Demonic menghampiri mereka, meski tetap dengan sikap dingin yang khas. Dia menatap Nyx dengan mata yang penuh arti, seolah memberi isyarat tanpa kata-kata bahwa dia menghormati segala pencapaiannya. Meski tidak akan pernah mengubah caranya yang keras, Demonic menunjukkan bahwa ia bangga memiliki putri yang kuat dan berani. Ia menganggukkan kepalanya singkat, isyarat yang sederhana namun penuh makna bagi Nyx.

Di tengah keramaian itu, Vildes menghampiri Nyx dengan senyum tipis, memberinya pandangan penuh kenangan. “Kau telah menjadi sosok yang luar biasa, Nyx,ah maksud ku nona tembakau” ucapnya lembut. Nyx tersenyum, menghargai kata-kata mantan kekasihnya. Meski perjalanan mereka tidak lagi sama, Vildes akan selalu mengenang Nyx sebagai seseorang yang mengubah hidupnya.

Pada malam yang penuh emosi itu, Nyx menyadari bahwa dirinya telah menjadi inspirasi bagi semua orang di sekitarnya. Ia bukan hanya seorang perempuan yang bertahan dalam hidupnya sendiri, tetapi seorang pejuang yang telah membuka jalan bagi banyak orang. Di antara orang-orang yang mencintai dan menghormatinya, Nyx tahu bahwa perjalanannya masih panjang. Dan ia siap menghadapi segala tantangan baru, dengan kekuatan dan tekad yang kini tak tergoyahkan.

" Terimakasih Athena"

---

Tamat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DRAMA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang