"Kamu jadi ikut UKM Seni Modern, Dek? Jadi ikut dance?" Entah sudah keberapakalinya Mikael mengeluarkan pertanyaan itu kepada Daniela dan jawaban Daniela tidak pernah berubah.
"Mas..." Daniela sudah di titik lelah mau menjawab lagi. Tangannya masih sibuk menyiapkan barang-barang untuk diklat UKM keesokan harinya.
"Aku khawatir kamu nanti di sana gimana, Dek. Kan itu udah di luar FEB juga. Aku gak bisa ngawasin kamu," keluh Mikael.
Daniela memutar bola matanya lalu menghentikan kegiatan packingnya dan beralih memusatkan perhatiannya pada kakak laki-lakinya itu.
"Pertama, aku udah gedhe ya, Mas. Gak perlu diawasi dua puluh empat jam juga. Kemaren aku ikutan oprec evennya himpunan juga Mas Mika biasa aja. Padahal kan itu bukan jurusan Mas Mika juga-" bela Daniela yang selanjutnya dipotong oleh lelaki yang sedang berdiri di pintu kamarnya itu.
"Kan himpunan akuntansi masih di lingkungan FEB. Aku banyak kenal orang sana. UKM seni tuh aku bener-bener gak ada yang kenal, Dek."
"Sssttt! Aku belum selese ngomong, Mas Jelek." Kali ini Mikael menutup mulutnya sambil menunjukkan ekspresi kesal.
"Kedua, ayah bunda udah ngijinin. You have no right to ban me!"
Mikael baru akan menyahut lagi tapi lagi-lagi Daniela mengisyaratkan supaya kakaknya tetap menutup mulut.
"Ketiga, Zefran sama Mas Arjuna ikut juga. Zefran ikut dance sama aku. Mas Arjuna ikut band."
Kali ini Mikael sedikit lebih terbujuk. Setidaknya ada dua orang yang ia kenal yang bisa menemani Daniela. Malah salah satunya adalah teman yang selalu ia percaya untuk menjaga Daniela. Mikael tahu Arjuna tidak akan bertindak aneh-aneh yang akan membahayakan Daniela.
"Ya udah. Nanti aku titip kamu ke Arjuna," putusnya menanggapi penjelasan Daniela.
"Mas? Aku bukan anak kecil! Apaan dititip-titipin?!" Daniela berteriak sebal saat Mikael langsung saja pergi dari kamarnya.
***
Hari Sabtu pagi di akhir bulan November.
Arjuna, Daniela, dan Zefran berjalan beriringan menuju gedung UKM di salah satu sudut kampus dari arah jalan masuk utama kampus. Mikael berbaik hati mengantar mereka meski ada peringatan tidak boleh membawa kendaraan dari pengurus UKM.
Yang dilarang membawa kendaraan bukan? Bukan diantar hingga mendekati lokasi berkumpul.
Sesuai waktu yang sudah dijadwalkan, pukul setengah delapan pagi rombongan UKM Seni Modern itu sudah masuk ke beberapa mobil dan minibus yang sudah dibagi dan berangkat menuju area di mana puncak acara diklat akan dilakukan di sebuah bumi perkemahan di Kota Batu.
Untungnya Daniela adalah gadis yang mudah berbaur. Dalam sekejap dia sudah asyik bercengkrama dengan sesama peserta diklat dari spesifikasi dance. Yang membuat Daniela merasa semakin bahagia adalah dengan bergabungnya ia di UKM, teman-temannya tidak terbatas pada mahasiswa FEB. Dia bisa berkenalan dengan mahasiswa dari fakultas lain.
Beruntungnya Zefran, sebagai seorang introvert dia sangat terbantu dengan adanya Daniela. Ia tidak perlu memaksakan diri untuk mendekati mahasiswa lain terlebih dahulu dan hanya berserah pada Daniela yang selalu berbaik hati melibatkannya dalam obrolan.
Sesampainya mereka di lokasi diklat, mereka diarahkan untuk meletakkan barang-barang di tenda yang sudah ditentukan. Setelah pembukaan sederhana mereka melakukan beberapa games outbound yang menguji ketangkasan atau kerja sama. Seluruh peserta diklat dibagi menjadi tim dengan pemilihan acak tidak peduli mereka anak dance atau anak band dan tim tersebut akan tetap bersama hingga acara diklat tersebut selesai. Daniela bergabung dengan Arjuna dalam satu tim bersama lima orang yang lain.
YOU ARE READING
Kost Biru
FanfictionCerita delapan orang yang tinggal di bangunan kost yang sama. Daniella, Mikael, Rafa, Hugo, Arjuna, Nando, Chris, dan Zefran. Bagaimana cerita mereka sebagai mahasiswa perantauan? Jeno ft NCT Dream x original character Alternate universe story by...