"Istirahat dulu, Dan." Sebuah suara mengalihkan perhatian Daniela dari laptop di depannya. "Boleh masuk gak? Aku bawain coklat panas," ujar Arjuna yang bayangannya masih menghiasi pintu kamar Daniela yang terbuka.
Daniela tergelak. "Mau. Sini coklatnya."
Arjuna meletakkan secangkir coklat panas di meja yang dengan tergesa Daniela rapikan untuk memberi tempat untuk minuman kesukaannya itu.
"Bukannya kamu masih disuruh istirahat sama dokter?" tanya Arjuna. Lelaki itu menyandarkan tubuhnya di dinding sebelah meja belajar Daniela sementara Daniela menyeruput minuman yang ia bawakan.
"Tapi kan dosen gak ikutan istirahat ngasi tugas, Mas. Aku udah ambil jatah absen nih. Minimal tugasnya aku kerjain. Untung gak ada jadwal presentasi," jawab Daniela menggerutu.
Sudah tiga hari sejak Daniela tumbang dan masuk IGD. Selama tiga hari itu Daniela tidak masuk kuliah dan tidak ke kampus sama sekali. Ia meminta break dari UKM dance nya. Mungkin hingga dua bulan untuk benar-benar memulihkan kondisi fisiknya. Tugasnya di himpunan di program kerja terakhir sudah selesai di malam ia pingsan. Ia diberi keringanan hanya ikut rapat dan masuk di kepanitiaan yang tidak terlalu sibuk di proker-proker selanjutnya setidaknya hingga kondisinya membaik.
"Jangan dipaksain. Mau aku yang kerjain aja sini? Apa sih tugas anak semester tiga?" ujar Arjuna menawarkan dengan nada setengah mengejek.
"Gak ya. Aku bisa sendiri, Mas."
"Ya udah lanjut aja. Aku cuma melaksanakan titah Mas Mika memastikan kamu gak overwork," timpal Arjuna tanpa berniat berpindah dari posisinya saat ini. Daniela hanya mendengus lalu melanjutkan mengerjakan tugasnya di laptop, berusaha sangat keras tidak terganggu dengan kehadiran Arjuna di sisinya.
Tidak lama keheningan di antara mereka berdua yang dipecahkan dengan suara pintu depan yang terbuka. Kamar Daniela terletak di paling depan kost mereka tentu saja siapapun yang keluar masuk kost akan melewati kamarnya.
"Dan, ada cowok kamu aku ajakin masuk sekalian – Eh, ada Arjuna," sapa Nayla teman sebelah kamar Daniela.
Arjuna menoleh lalu melempar senyum pada Daniela sebelum beranjak meninggalkan kamar mahasiswi itu.
"Boleh masuk?" tanya Andika setelah melihat Nayla dan Arjuna menghilang ke kamar masing-masing – Arjuna ke lantai dua.
Daniela mengangguk. "Kata Mas Mika yang penting pintunya jangan ditutup," ujarnya sambil tertawa dan disambut tawa Andika. "Itu ada kursi di dekat kasur, Mas. Ambil aja."
Andika pun mengambil kursi plastik yang dimaksud dan menempatkan dirinya di samping Daniela. Saat lelaki itu menaruh satu kantong plastik berisi brownies ia melihat ada coklat panas.
"Selalu Daniela dan coklat ya," celetuk Andika disambut kekehan Daniela.
"Iya tadi Mas Arjuna nyuruh istirahat nugas sambil bawain," Daniela menyahuti, tidak sadar Andika mengulum senyum kecut yang semakin sulit disembunyikan.
"Arjuna sering ke kamar kamu gini?" tanya Andika pelan, berusaha tidak melempar sindiran atau kata-kata yang mungkin akan menyinggung Daniela.
"Nggak kok, Mas. Baru ini tadi kali ya sampe masuk. Itu pun karena disuruh Mas Mika."
"Mas Mika percaya banget ya sama Arjuna?" tanya Andika lagi.
"Kaya punya dua mas aku di sini tuh jadinya," Daniela terkekeh.
"Suka punya mas kayak Arjuna?"
"Maksudnya, Mas?" Kali ini Daniela menyadari ada nada yang aneh dari perkataan Andika yang ia tidak tahu apa artinya.
YOU ARE READING
Kost Biru
FanfictionCerita delapan orang yang tinggal di bangunan kost yang sama. Daniella, Mikael, Rafa, Hugo, Arjuna, Nando, Chris, dan Zefran. Bagaimana cerita mereka sebagai mahasiswa perantauan? Jeno ft NCT Dream x original character Alternate universe story by...