Chapter 16 (END)

25 4 2
                                    

















































Jika kemarin malam Obito yang menemuinya tiba-tiba, maka kini Uchiha Itachi. Ada di depan kampusnya. Berdiri diam sambil menyandarkan tubuh tingginya di badan mobil. Hal itu sontak menyita perhatian penghuni kampus yang berlalu-lalang.

"Kita perlu bicara, Deidara." Ucap Itachi ketika kini sosoknya sudah berdiri di depan Deidara-yang bisa dibilang cukup kaget karena ternyata lelaki itu mencarinya.

"Sepenting apa itu hingga kau sampai ke sini, Uchiha Itachi?" Tanya Deidara dengan kening berkerut bingung.

"Sangat penting." Jawabnya singkat, "Kau ada waktu? Kita perlu tempat yang sedikit private."

Deidara mengagguk setuju dan Itachi membawanya memasuki mobil. Kendaraan beroda empat itu melesat cepat membelah jalanan yang sedikit ramai di tengah siang bolong. Sosok di balik kemudi itu memutar setir dengan begitu luwes guna menyalip kendaraan di depan sana.

Mobil terus melaju hingga kini memasuki daerah perumahan elit dengan banyaknya rumah mewah yang berjejer rapi.

Deidara bisa melihat mobil berbelok menuju ke arah bukit. Terus naik hingga terlihat sebuah gerbang hitam yang berdiri kokoh dengan ukiran rumit disetiap sisi. Ketika pintu gerbang terbuka. Terlihat sebuah rumah megah yang berdiri gagah. Sentuhan aksen eropa klasik terlihat begitu kental pada bangunan yang didominasi warna putih tersebut. Halaman luas serta air mancur yang ada di tengah membuat kesan mewah semakin terpancar.

"Kau membawaku ke mana?" Tanya Deidara ketika mobil telah berhenti.

"Rumah milik Obito." Jawab Itachi singkat.

Sosoknya keluar dari mobil dan Deidara buru-buru mengikuti.

Rumah ini terlihat sombong jika dari luar. Pilar-pilar besar yang kokoh menopamg bangunan, air mancur mewah yang ada di tengah halaman, serta ukurannya yang besar menjadi pelengkap. Namun keadaan didalamnya sedikit terlihat lebih sederhana. Cheendeleer yang bergantung di langit-langit, gucci besar yang ditata di setiap sudut ruang, serta beberapa figura yang ditempel rapi di satu dinding. Melihat satu per satu foto yang ada, Deidara nengernyit heran ketika dirasa ada yang kurang.

"Kau merasa ada yang kurang, kan?" Pertanyaan Itachi tersebut membuat Deidara heran.

Apakah sangat terlihat.

"Simpan pertanyaanmu dan tanyakan sendiri pada Obito. Aku tak berhak bicara untuk yang satu itu." Lanjutnya sambil bersidekap dada dan menatap Deidara dengan pandangan serius, "Kau lihat gucci di sebelahmu? Ada sebaris tulisan di sana."

Sebuah gucci yang diletakan di atas meja dan terpisah dari yang lain cukup menarik perhatian. Ditambah dengan kotak kaca yang membingkainya. Awal melihat benda tersebut, Deidara hanya berpikir mungkin karena harganya yang mahal.

Jika dikira-kira guci itu tingginya tak lebih dari 40 cm. Berwarna dasar putih dengan coretan-coretan kasar yang membentuk jembatan, lengkap beserta air sungai tenang di bawahnya. Sebuah cangkir dengan asap yang masih mengepul, dan sepasang tangan?

Tangan tersebut digambar pada posisi horizontal. Terlihat seperti salah satu tangan menarik tangan yang lain.

Terakhir, ada sebaris kalimat yang ditulis rapi.

'Orang yang kuat bukan karena dia memang kuat, tapi karena dia bisa lapang melepaskan.'

"Kupikir tanpa perlu menjelaskan kau sudah tau apa maksudku."

Pernyataan itu membuat Deidara memutar memori beberapa tahun silam. Perihal apa yang telah diucapkanya pada seorang pemuda berusia pertengahan dua puluhan. Sesuatu yang mungkin tak seberapa, namun diabadikan dalam karya.









Tasokare (Tobi/ObitoxDeidara)  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang