Epilog

1 0 0
                                    

Hargailah mereka selagi mereka masih ada. Kita akan merasa seberapa berharganya seseorang dalam hidup kita ketika kita sudah kehilangannya. Kita akan sadar bahwa ia adalah orang yang paling berharga dalam hidup kita. Itulah yang aku rasakan pada saat ini.

Aku menyesal. Sangat menyesal!
Andai waktu bisa diputar kembali, aku akan memaafkan Mommy. Namun, itu semua sudah tidak bisa lagi aku miliki. Aku sudah kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupku. Penyesalan terbesar dalam hidupku adalah, ketika wanita yang sudah melahirkanku, ia pergi untuk selama-lamanya di saat aku ingin meminta maaf kepadanya atas semua kesalahan-kesalahanku terhadapnya.

Memang betul, aku tidak pernah mendapat kasih sayang darinya dari kecil. Namun, kasih sayang Mommy tak pernah putus untukku. Kami memang tidak pernah bertemu selama ini. Namun jujur, dari hatiku yang terdalam, aku sangat ingin bertemu dengannya lagi.

Aku merindukan kasih sayang Mommy. Aku sangat ingin merasakan pelukannya. Namun, egoku telah mengalahkannya. Kebencian dan kekecewaan dalam diriku selalu menguasai rasa ingin tahu ini. Jika saja, aku tidak menuruti egoku, mungkin hubungan kami akan baik-baik saja .

Aku memang anak yang bodoh! Benar-benar bodoh!

Aku adalah anak yang sudah membenci ibunya sendiri. Aku adalah anak yang menjauh dari ibunya. Aku sadar, aku anak durhaka. Tidak seharusnya seorang anak membenci ibunya.

Aku ada, sebab ada dirinya. Ia sudah berjuang selama sembilan bulan mengandungku. Ia sudah berjuang untuk sang buah hati. Namun, apa? Mommy malah dibenci dan dihina oleh anaknya sendiri.

Andai saja, aku tidak egois seperti ini. Andai saja, aku bisa memaafkannya. Andai saja, aku tidak menghinanya. Mungkin nasibku tidak seburuk ini. Apakah pantas jika surga akan menjadi tempatku? Apakah pantas aku akan mendapat nikmatnya? Tidak! Aku tidak akan bisa masuk ke surga, tanpa rida dari Mommy.
Rida Allah ada di kedua orang tua kita. Jika aku saja tidak berbakti padanya, dari mana kita akan dapat rida itu? .

Raihlah rida dari orang tuamu. Bahagiakanlah mereka selagi masih hidup. Banggakan mereka selagi masih ada kesempatan untukmu. Kamu akan sangat menyesal jika tidak bisa meraih itu semua. Cukup diriku yang menjadi contoh untuk kalian. Jangan kalian melakukan hal yang sama sepertiku. Percayalah, kalian akan menyesal untuk selamanya.

Seburuk-buruknya orang tua kita, mereka masih tetap orang tua kita! Kita wajib berbakti padanya, dan hormati! Ingat, surga ada di telapak kakinya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Tak Membencinya  [ SEGERA DI TERBITKAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang