Lucas menyerahkan selembar kertas pada Zain. Zain menatap kertas itu yang tampak seperti tiket.
“Apa ini?” tanya Zain.
“Tiket, ada acara amal di teater golden. Aku akan tampil di sana” jawab Lucas.
Zain menerima tiket itu, dia memperhatikan dengan teliti selembar kertas tipis yang diberikan Lucas.
“Eh, itu tiket acara amal itu kan. Ihhhh ada Heri yang akan nyanyi disitu. Ada tiket lagi enggak? Pengen nonton” ucap Lilin yang tiba-tiba lewat di bangku Zain.
“Sayangnya tiketnya udah habis” jawab Lucas.
“Yahhh, padahal kesempatan bagus bisa liat Heri disana. Susah dapat tiket konsernya, idol terkenal” keluh Lili sambil berlalu pergi.
Zain menatap kepergian Lili dengan tatapan heran. Zain tahu siapa itu Heri. Penyanyi solo yang sudah dua tahun terakhir sedang naik daun. Bahkan single terbarunya berjudul “Love Song” memuncaki tangga lagu selama hampir satu bulan dan sedang menjadi tren.
“Bagaimana kau bisa dapat tiket yang sulit didapatkan ini?” Tanya Zain penasaran.
Lucas menarik nafas berat “Sudah ku bilang aku kan mau tampil disana, awalnya aku mau kasi tiket ke Bibi dan pamanku. Tapi mereka sibuk, jadi ku putuskan kasi kau dan Leon.”
“Terimakasih kalau begitu, lumayan bisa untuk hiburan malam Minggu.” Zain mengibas-ngibaskan tiket itu seperti kipas.
Leon datang, ia menatap Lucas yang sedang duduk di bangkunya. Cowok itu memasang wajah dinginnya. Entahlah Zain sudah mulai muak melihat wajah dingin Leon yang seakan-akan seperti pencitraan.
Lucas menoleh padanya, Lucas tahu Leon ingin duduk di bangkunya. Namun Lucas sama sekali tidak ingin menyingkir. Leon semakin dingin menatapnya, cowok itu benar-benar tidak suka ada orang lain yang duduk dibangkunya.
“Pergi” kata Leon dingin.
“Zain, dengar, sepertinya ada yang sedang berbicara” ucap Lucas meledek Leon. Lucas menatap ke sekelilingnya seakan-akan sedang mencari asal suara.
“Pergi” ucap Leon lagi.
Lucas tidak meresponnya, matanya tetap menatap kearah Zain. Zain semakin risih dipandang Lucas. Ia berdiri dan berjalan pergi keluar kelas. Lucas hanya terdiam menatap Zain yang pergi meninggalkannya.
Benar-benar tidak bisa diajak kerjasama.
“Pergi”
“Iya”
Lucas berdiri, sebelum ia pergi, ia memberikan satu tiket lagi kepada Leon. Leon menatap lembar kertas itu, kemudian menatap wajah Lucas.
“Apa ini?” Tanya Leon heran.
“Ambil saja, aku akan tampil disini. Kau harus pergi bersama Zain.”
Leon hanya bisa menerima lembar kertas itu. Ia menatapnya sambil membaca tulisan pada tiket itu.
Gala Amal
“Hmmmmm”
Lucas berdiri ia kemudian berlalu pergi meninggalkan Leon yang perlahan duduk dibangkunya sambil menatap lembar tiket itu.
***
Zain berjalan sendirian di selasar sekolah. Entah kemana ia ingin pergi, ia hanya berjalan mencari udara segar sambil menatap teman-teman sebayanya yang lalu lalang.
Tiba-tiba saja Melinda muncul dari salah satu ruangan. Ia berjalan tergesa-gesa hingga menabrak bahu Zain. Zain terkejut dan menoleh padanya.
“Maaf” kata gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBURU JIWA [XODIAC FAN-FICTION] ✓
FanfictionZain terbangun dari mimpinya, ada yang aneh. Ia bertemu dua orang cowok berjubah putih dan jingga di dalam mimpinya, keduanya tampak nyata. Dan anehnya ia bertemu dengan dua orang cowok yang ia temui dalam mimpi di sekolah barunya. Cowok berjubah pu...