05

54 7 0
                                    

Zain dan Leon duduk di selasar rumah sakit. Lucas tiba-tiba saja tidak sadarkan diri. Saat diperjalanan menuju rumah sakit, Leon memang sempat cerita bahwa Lucas sudah tidak tidur beberapa hari. Ia tidak tidur karena kasus Bella.

“Lucas adalah salah satu orang yang peduli, ia bahkan membiarkanku istirahat. Dia nggak ingin rekan-rekannya sakit” jelas Leon ketika duduk bersebelahan dengan Zain.

“Tapi bukannya itu egois?”

“Entahlah, kadang dia memang keras kepala. Tapi itulah Lucas.”

Tak lama, seorang dokter keluar dari ruangan tempat Lucas berada. Zain dan Leon berdiri ketika dokter itu keluar.

“Lucas tidak apa-apa, dia hanya kelelahan. Biarlah dia beristirahat. Kalian keluarganya?” Tanya dokter itu.

Leon menjawab pertanyaan dokter tersebut “Kami temannya, kebetulan saat ia pingsan kami sedang bersamanya.”

“Mungkin salah satu dari kalian boleh ikut saya” ajak dokter itu.

Leon mengangguk, Leon pergi mengikuti dokter itu. Zain menunggu disana, ia pun masuk kedalam ruangan Lucas. Lucas tampak tertidur, terdapat gurat lelah di wajahnya.

Tidur dengan damai.
Wajahnya tampak damai.

Itulah Lucas. Bahkan Leon bisa memahami siapa Lucas. Leader mereka saat ini. Walau hanya berisikan tiga orang, tetapi Lucas dihormati oleh Leon. Zain berusaha memahami apa yang menjadi daya tarik dari Lucas.

Dia tampan, itu pasti….

Dia cerdas, Zain rasa memang seperti itu….

Apa lagi?

Dia ketua kelas? Memang dia seorang ketua kelas. Tapi dia benar-benar tampak kerepotan ketika di kelas.

Terkadang dia juga sangat misterius, Zain beberapa kali sempat bingung bagaimana memulai pembicaraan dengan Lucas.

Dia bahkan akan lebih dingin dari pada Leon yang selalu tidak berekspresi.

Zain hanya bisa bergumam dalam hatinya, kenapa ia selalu merasa sial pindah ke kota ini. Bahkan ini baru malam ketiganya ada disini. Sudah banyak hal yang terjadi padanya.

Dua orang dewasa tiba-tiba saja masuk ke ruangan itu. Keduanya adalah orang tua asuh Lucas. Zain dapat menilai Lucas adalah anak orang kaya dari pakaian kedua orang tua asuhnya. Pria dewasa itu mengenakan jas, pasti baru saja pulang kerja. Sedangkan wanita itu tampak seperti sosialita, pakaiannya yang mewah dan dandanannya yang mempesona tergambar pada auranya.

“Terimakasih sudah antar Lucas kerumah sakit” ucap pria itu.

“Iya pak, sama-sama.”

“Anak ini, dia selalu memaksakan dirinya untuk belajar. Kamu teman sekelasnya?” Tanya Pria itu lagi.

Lucas selama ini memberitahukan orang tuanya bahwa ia belajar hingga larut malam. Jadi orang tuanya tidak tahu ia bergabung dalam satu organisasi.

“Iya pak” jawab Zain.

“Tapi kok saya tidak pernah lihat kamu?”

“Saya siswa baru pak, kebetulan baru tiga malam ada di kota ini” jelas Zain.

“Ohhh siswa baru, tapi terimakasih loh sudah nganterin Lucas.”

“Enggak apa-apa pak, kebetulan saya ketemu Lucas. Ada Leon juga. Tadi dipanggil dokter” jelas Zain.

“Benarkah? Kalau begitu saya menyusul keruang dokter dulu. Ayo Ma. Tolong jaga Lucas dulu ya.”

Zain mengangguk.

PEMBURU JIWA [XODIAC FAN-FICTION] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang