gs!
Cia benci melihat keluarga harmonis itu, ia sangat membencinya, ia benci dan iri kenapa adiknya selalu berhasil mendapatkan apa yang di mau termasuk, Nathan, laki-laki yang ia sukai sejak dulu. Cia memang tidak secantik sang adik namun bukan berarti dia di asingkan seperti ini. Keluarganya acuh tak acuh sejak dulu dan hanya memperhatikan sang adik, dan dengan polosnya dulu ia juga bercerita pada sang adik bahwa ia menyukai Nathan, katanya ia akan dibantu mendapatkan Nathan, namun dirinya dikhianati, sang adik malah merebut Nathan, betapa sakit hatinya ia kala itu, dan Cia kali ini tidak akan diam, dia akan merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Setiap akhir tahun, Cia, dan sang adik akan pulang ke kampung untuk kumpul keluarga, dan disanalah dia akan membalaskan dendam. Sebelum ia berlibur ke kampung, Cia sudah mendatangi dukun terkenal dan ia sudah dibekali gula pasir yang isinya guna-guna untuk Nathan, dirinya sudah benar-benar benci dan bertekad untuk mendapatkan Nathan. Awal ia sampai di kampung ternyata adiknya dan Nathan sudah tiba lebih dulu, dan selalu saja dengan sengaja sang adik akan memamerkan kemesraan di depannya, membuat Cia menggeram kesal namun di tahan. Malam ini sepertinya Tuhan tengah berada di pihaknya, Ia melihat Nathan menuju dapur, dan dengan langkah cepat Cia menuju dapur dan berpura-pura terkejut melihat sang adik ipar.
"loh, Nathan ngapain kamu malam-malam di dapur?"
"oh ini mbak, mau buat kopi, soalnya mau nyelesain pekerjaan kantor"
"owalah, yaudah biar aku yang bikinkan, nanti kamu tunggu aja di ruang tamu"
"gak ngerepotin ta mbak"
"nggak kok"
Melihat Nathan sudah berlalu, Cia mengeluarkan gula pasir yang diberi oleh dukun memasukkannya ke dalam gelas yang sudah berisi kopi bubuk, menyeduhnya lalu ia beri pada Nathan, hal itu berlangsung selama tiga hari berturut-turut dan sejak itu, Cia menyadari bahwa Nathan selalu menatapnya penuh nafsu secara diam-diam. Dan dengan sengaja ia selalu berpakaian ketat, bahkan belah dadanya terkadang menyembul, menampilkannya di depan Nathan membuat sang adik ipar terlihat akan menelanjanginya saat itu juga. Sudah seminggu mereka disana, mereka biasa menghabiskan dua minggu untuk liburan di kampung, kini Nathan mulai berani meraba-raba Cia, saat Cia memasaka Nathan akan sengaja menyenggol payudaranya atau sengaja menggesekkan kontolnya ke belah pantat Cia, bukannya Cia tidak sadar namun itu yang dia mau, seperti sekarang Nathan beralibi membersihkan dadanya yag tertumpah air karena sang adik ipar, padahal Cia sadar bahwa tangan besar itu tengah meremas kuat dada sekal dan montok miliknya
"nathan, udah mbak gapapa, mba ganti baju dulu"
Kejadian-kejadian itu terus berlanjut dan Cia begitu menikmati setiap sentuhan Nathan, hari ini cuaca sangat panas, Cia tengah menjemur baju yang sudah ia cuci barusan, karena mencuci, baju yang Cia pakai menjadi transparan dan memperlihatkan payudaranya yang tidak tertutupi bra ditambah dirinya tidak memakai dalaman, sebenarnya dia sengaja, semua orang sedang tidak di rumah sekarang, adiknya itu tengah mengunjungi rumah temannya bersama Nathan, namun Cia yakin bahwa Nathan akan pulang lebih awal, dan benar saja deru mobil terdengar ke halaman belakang, Cia pura-pura tidak sadar dan bersenandung kecil, saat ia merasa ada yang memperhatikan, ia sengaja menjatuhkan satu cucian dan ia dengan sengaja menungging tepat di depan Nathan. Nathan yang entah sejak kapan merasa bernafsu dengan sang kakak ipar tentu saja tidak tinggal diam melihat pemandangan itu, dirinya menoleh ke kanan dan kekiri memastikan tidak ada orang dan berjalan tanpa suara, memeluk sang kakak ipar yang ternyata tubuhnya sangat mungil dan pas dipelukannya.
"e-eh nathan kamu ngapain"
"mbak gak dingin bajunya basah gini"
"nggak, lagian abis ini mau mandi juga, kamu kok udah pulang"
"bosen, makanya pulang duluan"
"yaudah lepasin pelukannya gak enak kalau diliat tetangga atau ketahuan keluarga nanti"
"berarti kalau gak ketahuan boleh"
"nghhh nathannn ahhhh"
Cia meremas lengan kekar yang tengah mengelus memeknya itu, menggodanya dengan menekan itil sensitif Cia. Tak hanya itu, sebelah tangan Nathan sejak tadi aktif meremas payudaranya dari dalam kaos basah membuat si empu mendesah tertahan karena mereka masih di luar. Genggaman tangan Cia pada kain jemuran terlepas, tangannya kini berusaha menghentikan tangan Nathan yang dengan entengnya mengocok memeknya di halaman belakang.
"na-nathan anghhh j-janganhh ahh maluhh eunghh diluarhhh ahhhh anghh ahhh"
"mbak, gak ada orang, mending mba lebarin kakinya, memeknya udah mulai becek nih"
"eunghh nathannnn anhhh"
Entah kenapa desahan Cia sangat menggoda di telinga Nathan, bahkan ia dengan sengaja menambah tempo kocokannya di memek Cia. Cia merasa lemas, memeknya di rojok oleh jari-jari panjang sang adik ipar. Garukan jari-jari panjang itu membuat badan Cia bergetar keenakan. Cia mendesah, dirinya sudah tidak tahan menerima rangsangan, wajahnya memerah mendengar bunyi cabul di bawah sana, becek sangat terasa, dirinya bisa dibuat lemas hanya karena jari sang adik ipar.
"nathannhhhhh ga kuathhh ahh mau kelaurhhhh ahh"
"memeknya enak banget ya dikobelin adik ipar sendiri, sampe nyedot jarinya kenceng gini"
"anghhh nggahh ahh udahh ahh nathanhhhh"
a/n: ayooo siapa yang naik kapal ini juga??? suka banget interaksi tom n jerry ini wkwkw... full akses link di lynk ya seng
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot/ twoshoot nct bp & gs
Fiksi Penggemararea 21+ cowok bermeki, jorokk jorokk minor DNI GAK SUKA SKIP AJA GAK USAH BACA!!!