ulang tahun

1 0 0
                                    

Hari itu, Shera bekerja lebih keras dari biasanya di kedai kopi. Ia mencoba mengalihkan pikirannya dari rasa kesepian yang menghantui setiap tahunnya di hari ulang tahunnya. Sejak kedua orang tuanya bercerai dan membangun keluarga baru masing-masing, Shera tidak pernah lagi berharap ada yang merayakan hari istimewa tersebut.

Namun, Mahesa dan Keyra tidak bisa membiarkan hari itu berlalu begitu saja. Selama beberapa minggu terakhir, mereka terus memantau Shera dari kejauhan, melihat betapa kerasnya ia bekerja tanpa kenal lelah. Mereka tahu bahwa di balik senyumannya, Shera menyembunyikan luka yang dalam.

"Lo yakin kita harus lakuin ini sekarang?" tanya Mahesa sedikit ragu saat ia dan Keyra berdiri di luar kedai kopi tempat Shera bekerja. Mereka membawa kue kecil dengan lilin dan hadiah sederhana di tangan mereka.

"Ya, Hesa. Kalau bukan kita, siapa lagi yang bakal bikin dia ngerasa dihargai?" jawab Keyra tegas. "Gue tahu Shera mungkin nggak akan terima, tapi setidaknya dia tahu masih ada yang peduli."

Di dalam kedai, Shera sibuk melayani pelanggan, bahkan tidak menyadari bahwa hari itu adalah ulang tahunnya sendiri. Namun, setelah pelanggan terakhir pergi dan kedai hampir tutup, tiba-tiba lampu redup dan terdengar suara familiar dari pintu masuk.

"Surprise!" teriak Keyra sambil membawa kue dengan lilin menyala. Mahesa berdiri di sampingnya, tersenyum tipis meskipun raut wajahnya masih menyimpan kecanggungan.

Shera tertegun. "Kalian... ngapain?"

"Hari ini hari spesial lo, bodoh," canda Keyra, mencoba meringankan suasana. "Kita nggak akan biarin lo ngelewatin ini sendirian."

Shera merasa matanya mulai berair. Ia menatap lilin di atas kue dan melihat betapa tulusnya kedua temannya ini. Meskipun hatinya masih terluka karena keluarganya tidak peduli, Shera merasa ada kehangatan yang merayapi hatinya.

Namun, sebelum Shera bisa mengucapkan sesuatu, pintu kedai terbuka lagi. Seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut sedikit berantakan masuk. Itu adalah Ezekiel, pemilik kedai kopi tempat Shera bekerja.

"Shera," sapa Ezekiel dengan senyum lembut sambil membawa sebuah bingkisan berbungkus kertas coklat. "Selamat ulang tahun. Maaf aku datang tiba-tiba, tapi aku pikir kamu pantas mendapatkan sedikit kebahagiaan hari ini."

Shera tertegun. " lo tau hari ini ulang tahun gue?"

Ezekiel mengangguk. "iyalah gue meriksa data karyawan, dan  gue tahu kamu selalu kerja keras, bahkan di hari yang seharusnya lo rayakan. Jadi, gue memastikan lo merasa sedikit lebih dihargai."

Mahesa dan Keyra saling berpandangan. Mereka tidak menyangka Ezekiel, bos Shera, ternyata memperhatikan Shera sejauh ini. Shera membuka bingkisan dari Ezekiel, yang berisi sebuah buku catatan kulit yang indah, dengan inisial namanya terukir di sudutnya.

"gue  dengar lo suka menulis," kata Ezekiel sambil tersenyum hangat. "Jadi, gue pikir buku ini bisa jadi tempat lo mencurahkan segala isi hatimu."

Shera tidak bisa menahan tangisnya lagi. Ia merasa dihargai oleh orang-orang yang mungkin bukan darah dagingnya, tapi lebih peduli daripada keluarganya sendiri. Di tengah keharuan itu, Mahesa, yang selama ini tampak cuek, akhirnya mengambil langkah maju.

"Shera," kata Mahesa pelan, suaranya sedikit bergetar. "Gue mungkin nggak bisa balikkin semua yang lo hilang, tapi gue harap lo tahu... Gue nggak pernah berhenti peduli sama lo."

Shera menatap Mahesa dengan mata berkaca-kaca, namun ia masih terlalu bingung untuk merespon. Di sisi lain, Keyra hanya mengangguk pelan, seolah ingin memberi tahu Shera bahwa semua perhatian ini tulus.

Malam itu, Shera merayakan ulang tahunnya dengan orang-orang yang benar-benar peduli padanya. Meski keluarganya sudah tidak lagi peduli, Shera menyadari bahwa ia masih punya teman dan sosok-sosok yang ingin melihatnya bahagia. Namun, di balik kebahagiaan malam itu, Shera juga tahu bahwa luka di hatinya masih belum sepenuhnya sembuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

So Why You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang