"Sabar iku ingaran mustikaning laku."
ꦩꦱ꧀ꦤꦠꦭꦤ꧀ꦏꦸꦠꦺꦴꦠꦸꦧꦤ꧀Kalian tau, investasi terbaik di masa muda adalah dengan cara memperbanyak relasi, banyak mencari pengalaman, dan berkumpul bersama orang-orang yang dapat membuat kita berkembang.
Biasanya, cara paling ampuh untuk membantu kita berkembang adalah dengan cara berkawan dengan seseorang yang bukan seusia dengan kita.
Cobalah sesekali bergaul dengan orang yang sudah berpengalaman dan berlain kelas sosial dengan kita. Karena dengan begitu, kita akan tau cara yang benar untuk memandang dunia.
Senyum lebar tak lepas dari bibir Haesa sejak tadi. Pertemuannya sore ini dengan salah satu pe-dalang muda Jawa Timur dan salah satu guru karawitan SMPN 2 Bangilan, memberikan banyak pengalaman dan pelajaran baru bagi Haesa juga semua anggota Arjuna Ronggolawe.
"Matursuwun sanget, Mas, Bu. Sampun meluangkan waktunya untuk berkunjung kemari," ujar Haesa, dengan sopan dan ramah. (Terimakasih banyak,)
Sekitar pukul empat sore tadi, Arjuna Ronggolawe kedatangan tamu spesial. Yaitu Ahmad Solikin, salah satu dalang muda yang terkenal di Jawa Timur dan Bu Rus, guru karawitan yang punya cinta besar terhadap kesenian Jawa.
Tentang Ahmad Solikin. Beliau ini merupakan dalang muda berbakat asal desa Sidokumpul Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Ahmad Solikin berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus saat mewakili Tuban dalam ajang Festival Wayang kulit dalang muda Jawa Timur 2022 yang diikuti oleh 20 dalang muda se-Jawa Timur. Penghargaan yang berhasil dirinya raih yakni 10 Penyaji Terbaik non Rangking dan 5 Garap Lakon Terbaik non Rangking.
"Nggeh sami-sami, Mas Haesa. Semoga kedepannya Arjuna Ronggolawe makin sukses, nggeh. Semoga kita bisa membuat remaja sekarang ini lebih banyak menyukai kesenian asli tanah Jawa."
Sekarang ini, kebudayaan lokal memang sudah jarang sekali digemari oleh masyarakat, terutama dari kalangan remaja. Mereka lebih cenderung menyukai budaya barat lantaran visualnya yang katanya lebih tampan.
"Aamiin, Mas."
Haesa beralih menatap Bu Rus, "Ibu, terimakasih banyak sudah mengajarkan ilmu baru untuk Arjuna Ronggolawe, Bu. Ilmu yang Bu Rus ajarkan sangat berharga bagi kami," ujar cowok itu, kemudian. Matanya terlihat menyipit saat senyumnya semakin lebar.
Bu Rus tersenyum, menepuk pelan pundak Haesa, "podo-podo, Le. Diseriusi nggeh, nek ora awakdewe sing melestarikan budaya Jawa, sopo maneh," (sama-sama, Nak. Diseriusin ya, kalau bukan kita yang melestarikan budaya Jawa, siapa lagi,)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Nata lan Kuto Tuban
Teen Fiction"Mas Nata mileh kuntilanak opo aku?" teriak Ivena. Perempuan dengan daster abu-abu itu berdiri berkacak pinggang di depan makam. Menunggu suaminya memunculkan batang hidungnya. Gimana sih rasanya punya suami yang suka cari setan? bukan nyembah setan...