18. Light of Her Life

1.4K 196 4
                                    

"My daughter, my lovely sweetheart."

•o•

Dua buah truk dibawa melaju pelabuhan. (Name) mengemudikan salah satunya dengan santai. Tempo hari ia dipindahtugaskan untuk menjadi bawahan Apostel Simon baru. Tugasnya untuk mengantarkan barang lelang. Dengan kata lain menjadi kurir paket.

Jujur, selama bekerja di Glory ia belum pernah melihat Apostel Simon. (Name) sempat mengingat nama aslinya.

Ugh... Yuka? Chika? Siapa ya?

(Name) melupakannya.

Apostel Simon merupakan pemilik kapal pesiar megah di mana seluruh dosa duniawi berada di dalamnya. Klub panas, kasino, pelelangan ilegal, apapun itu. Tamu yang datang juga hanya bisa masuk dengan undangan khusus.

Seluruh awak kapal tidak memiliki data identitas, kapal tersebut juga tidak memiliki asal-usul didapat dari mana. Tidak ada yang bisa mendeteksi kapal tersebut melalui radar. Maka tempat itu disebut Kapal Pesiar Hantu.

Dari kaca jendela truk (Name) bisa melihat dari kejauhan. Betapa megahnya kapal pesiar tersebut.

Tak berselang lama tibalah (Name) di pelabuhan. Petugas yang berjaga merupakan bawahan Glory. Sehingga memudahkan operasi ini. Pelabuhan telah dimonopoli oleh Glory. Rekam jejak barang yang dikirim (Name) akan dihapus setelah keberangkatan kapal. Semuanya lenyap begitu saja.

Hari ini (Name) hanya perlu mengirimkan barang lelang lalu semua tuntas. (Name) hanya bisa menyayangkan para barang yang dilelang. Mereka hanya manusia yang tidak memiliki daya maupun harta hingga berakhir di pelelangan Kapal Pesiar Hantu. Harga yang ditawarkan selalu tinggi sebab mereka memiliki penampilan yang menarik atau status mereka sebelumnya adalah orang-orang penting.

Misalnya memiliki budak mantan pejabat, terdengar seperti anekdot menarik bukan?

(Name) mengenyahkan pikiran anehnya. Ia menatap spion truk untuk memastikan ia memarkirkan truknya dengan benar dekat dengan dek kapal. Ia turun untuk memastikan barang diterima oleh utusan Apostel SImon.

Matahari terik berada di atas kepala membuat peluh (Name) mengucur. Udara laut begitu lembab namun membuat kulit terasa kering. (Name) memastikan truk satunya tiba tanpa kerusakan. Ia memanggil pengemudi truk kedua dan menyuruhnya untuk mengecek barang lelang.

Di dermaga dua orang pria asing telah menunggu kedatangannya. Awak kapal lainnya juga menunggu untuk memastikan barang lelangnya tidak kabur. (Name) membungkuk bentuk formalitas. "Aku Elijah Yun, killer yang ditugaskan untuk mengirim barang hari ini dan untuk seterusnya."

"Killer level A? Apa Glory kekurangan staff sampai mengirimmu?" tanya utusan Apostel Simon baru padanya dengan nada setengah mengejek. Ia berjalan mendekat sembari menatap lamat-lamat wajah (Name). "Dilihat-lihat cantik juga. Berapa untuk satu malam?"

Ucapan tersebut mengundang tawa awak kapal lain membuat (Name) geram. Killer wanita itu tak menghiraukan mereka. Ia beralih membuka kontainer truk yang memuat beberapa orang di dalamnya. Mereka tampak meringkuk ketakutan, pakaian lusuh dan wajah pucat. Mental mereka tidak dalam kondisi yang baik. Truk yang ia bawa membawa beberapa manusia sementara truk kedua membawa sekumpulan benda dengan nilai jual fantastis.

"Hei, kalau ditanya dijawab, dong!" sentak utusan yang lain berusaha meraih lengan (Name).

"Aku sedang bekerja. Kalau ada yang kabur dalam pengawasanku kupastikan kau yang disalahkan," desis (Name) tak senang. Ia menghempas tangan pria yang bertengger di lengannya.

Pick Poison || Killer PeterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang