"Mirae? Mirae, Dear!"
•o•
Eunchang tengah menunggu (Name) yang bersiap. Ia sudah dengar dari Soon-gu kalau Nona Elijah akan ikut ke pelelangan. Bukan ide yang baik mengajak seorang wanita baik-baik ke pelelangan. Or so does he thought.
Ia penasaran dengan alasan pemuda itu mengajak seorang wanita yang statusnya hanya seorang guru baginya. Mengingat bagaimana kedekatan mereka sebelumnya terasa aneh untuk sekedar guru-murid. Eunchang berspekulasi mereka mungkin memiliki hubungan lebih. Sesuatu yang terlarang mungkin.
Kenapa pula aku jadi penasaran begini? Batinnya tak tenang. Cara Soon-Gu menatap Nona Elijah lah yang membuatnya sedikit merinding. Killer pemula itu memandang Nona Eljah dengan tatapan memuja, seakan wanita itu segalanya. Hingga pada titik bila Nona Elijah tidak berada di dekatnya ia seperti mayat hidup. Kaku dan tak tersentuh. Namun ketertarikan pada wanita yang lebih tua, bahkan sudah memiliki tunangan. Jelas itu salah.
"Pak Presdir," tegur (Name). V-neck dress berwarna putih begitu cocok dengannya terlebih puffed sleeves yang menambah kesan manis. Kainnya jatuh membuat figur ramping (Name) visibel. Meski aksesoris yang ia gunakan hanya hoop earrings aura percaya dirinya menambah kesan tersendiri pada penampilannya. Luka-lukanya ditutupi dengan riasan sehingga tidak menampilkan cela. "Terima kasih telah menunggu."
"Kita pergi sekarang, pelelangannya akan segera dimulai."
Untuk membuat situasi sungguhan, (Name) memeluk lengan Eunchang. Kewaspadaannya meningkat saat mereka berjalan di koridor menuju aula lelang. Awak kapal memperhatikan gerak-gerik mereka seperti telah dikomando untuk berbuat demikian. Aula lelang ada di dek atas. Mereka dituntun oleh orang suruhan Yuika--special treatment.
(Name) selalu mengawasi setiap sudut. Walau dirinya bisa menggunakan kemampuannya untuk kabur, membawa Eunchang bukan pilihan bagus. Maka ia harus memanfaatkan celah yang ada.
Hingga tibalah mereka di aula lelang. Ramai orang dari berbagai kalangan dan latar belakang dari seluruh penjuru dunia menghadiri acara ini. (Name) dengar kalau bintang utamanya adalah podarok, tapi ada barang spesial lain yang akan ditunjukkan.
"Nona, katakanlah jika ada yang ingin kau beli. Grup Daeha akan membelikannya sebagai bentuk terima kasih," ujar Eunchang tanpa ragu.
"Tidak perlu, Pak. Tugas saya di sini hanya duduk cantik sambil mendampingi Anda. Lagi pula, saya tidak suka menghabiskan uang suami orang," balas (Name) sambil tersenyum hingga matanya menyipit. Bukan senyum ramah tentu saja. Hanya formalitas dengan bumbu sarkas.
Peluh imajiner selalu turun dari pelipisnya ketika Eunchang berbicara pada (Name). Entah karena masih terbawa kesal atau boleh jadi memang sifatnya demikian. Mulut (Name) benar-benar tidak memiliki saringan.
"A-ah, begitu ya."
Dari podium seorang wanita mengenakan gaun ungu berdiri. Sebuah mic terpasang di dekat mulutnya. Ia menyambut sukacita orang-orang yang akan mendatangkan uang untuknya. Gayanya masih sensual lengkap dengan senyum bengisnya. Membawakan acara dengan gaya yang bila (Name) teliti lebih semangat dari biasanya. Seakan menunggu-nunggu puncak acara.
Kira-kira seperti apa barang utama yang akan dilelang. (Name) dibuat penasaran. Barang itu pastilah yang membuat Yuika semangat. DI saat yang bersamaan, pasti Yuika juga tengah merencanakan sesuatu yang besar. Rencana yang membuat Peter rela turun tangan langsung. Sayangnya (Name) tidak bisa menebak apa itu, Peter selalu mengecualikannya dalam misi yang membahayakan.
Hal itu bisa dipahami (Name). Akan tetapi, (Name) akan selalu mendapat kabar buruk bila ia dikecualikan oleh Peter.
Mata (Name) memicing, memandang lekat setiap barang yang ditawar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pick Poison || Killer Peter
Hayran Kurgu"Masih ingat saat kamu mengajakku kabur untuk menikah?" "Jangan salahkan aku, mereka berkata padaku untuk mengajakmu menikah." --- In which, the miscalculation bring her back to young again. And the good thing is, so does her lovely soon-to-be husba...