alergi

123 4 0
                                    

“Eh, kalian sadar nggak sih, se-alergi-alerginya orang, nggak sampe sealay Jimin.” Celetuk Seokjin membuka obrolan mereka.

“Eh, bener sih, Bang! Masa cuma denger bau ikan, Jimin udah muntah-muntah!” Sambung Hoseok tertarik.

“Ye.. Kali aja emang beneran alergi.” Sela Yoongi ikut dalam percakapan.

“Jatuhnya bukan kek gitu, Yoon. Jatuhnya kek caper nggak, sih? Kasian banget gue ke Taehyung ama Jungkook, ampe segitunya ngejauhin Jimin dari ikan sama sesuatu apapun yang berbau ikan.” Ujar Seokjin.

“Gimana kalo nanti kita tes aja, Bang? Kasi dia bakso ikan tapi cari yang ngga bau ikan sama sekali, terus suruh lah, tuh Jimin makan. Kalo dia lanjutin makannya, berarti emang alerginya cuma ngada-ngada.” Usul Hoseok.

“Nah, bener, tuh! Gue setuju!” Jawab Seokjin menyetujui ide Hoseok.

“Heh! Alergi orang lo pada buat mainan!” Khawatir Yoongi.

“Yaelah! Palingan kalo beneran alergi, dia cuma gatel-gatel.” Sargah Seokjin.

Setelah itu ketiganya langsung menuju kantin dan mulai menghubungi teman-teman yang lain untuk segera bergabung.

“Tuh! Bang Seokjin udah pesenin bakso buat kalian berlima.” Ujar Hoseok setelah Jimin, Taehyung, Jungkook, Namjoon, dan Beomgyu datang terakhir.

Soobin, Taehyun, Heuningkai, dan Yeonjun hanya diam saja tanpa memberitahu bahwa bakso tersebut adalah bakso ikan. Yang mana keempatnya yang sudah duduk manis dengan mangkok masing-masing dan sudah diberi arahan oleh Seokjin tidak boleh mengungkapkan itu bakso apa. Karena untuk mengetahui alergi Jimin tersebut memang benar adanya.

“Wah! Makasih, Bang! Setiap hari juga boleh, Bang!” Ujar Taehyung tidak tahu diri.

“Enaknya di elu bukan di Bang Seokjin!” Jawab Jungkook disebelahnya sembari memukul pelan kepala belakang Taehyung.

Jimin yang biasanya selalu mencium terlebih dahulu makanan yang akan dimakannya, karena untuk memastikan ada bau ikan atau tidak dalam makanannya. Namun, kali ini dirinya terlanjur percaya kepada Seokjin. Sehingga dirinya sudah tidak lagi was-was terhadap makanan apapun.

Seokjin dan semua temannya sudah mengetahui alerginya. Jadi, dirinya langsung melahap salah satu bakso yang berada di mangkoknya tersebut.

Yeonjun dan Heuningkai menatap awas Jimin yang langsung melahap baksonya begitu saja. Sedangkan Seokjin dan Hoseok menatap antusias terhadap Jimin.

Yoongi hanya menatap semuanya dalam diam dan lanjut memakan bagiannya. Namun, setelah Taehyung dan Jungkook sama-sama melahap baksonya, mereka merasakan ada sensasi rasa ikan dalam baksonya. Seketika mereka berdua menatap Jimin yang terdiam kaku.

“Bang! Baksonya rasa ikan–”

Telat.

Peringatan Taehyung terpotong oleh suara batuk Jimin dan berusaha untuk memuntahkan bakso yang ditelannya.

Jungkook berdiri menghampiri Jimin yang sudah memegang lehernya kuat.

“Bang! Lo nggak papa!?” Teriak Jungkook khawatir.

“APA-APAAN LO, BANG?! TEGA BENER, LU! UDAH TAHU KALO BANG JIMIN KAGA BISA MAKAN IKAN!!” Teriak Taehyung pada Seokjin.

Seokjin turut berdiri. “Ya, kan gue nggak tahu! Gue kira alerginya ngga bakalan kek gitu!” Sanggah Seokjin panik.

Perdebatan diantara mereka semua ricuh. Saling menyalahkan.

Sedangkan Jimin masih berusaha mengambil nafas dibantu Jungkook dan Namjoon. Dirinya sudah merasa ada sesuatu di tenggorokannya.

“Udah! Udah! Bantuin Jimin dulu!” Usul Yoongi melerai Yeonjun yang hampir menerjang Seokjin.
Yeonjun sedari tadi memang diam, tetapi melihat keadaan Jimin yang parah, membuat dirinya tidak bisa berpikir jernih.

Jimin sudah duduk bersimpuh di samping kursinya. Tangan kirinya masih menumpu badannya, dan tangan kanannya masih mencengkram lehernya. Cengkraman Jimin berusaha Jungkook lepas, karena lehernya sudah memerah.

“Bang! Kita bawa Jimin ke rumah sakit–”
Usul Namjoon terpotong oleh keadaan Jimin yang sudah tidak sadarkan diri dengan dadanya yang masih naik turun.

Seokjin dan Hoseok menyesal setelah melihat keadaan Jimin yang tidak sadarkan diri dengan kondisi hampir seluruh badannya kemerahan.

Mereka semua bergegas menuju rumah sakit terdekat untuk memberi pertolongan pertama pada Jimin.

Setelah kejadian tersebut, ketika salah satu mereka ada yang memesan bakso. Melihat wujud bakso apapun meskipun bakso sapi, Jimin akan merasa mual.

Paling parah ketika trauma Jimin kambuh, Jimin tidak segan muntah didepan mereka semua tanpa aba-aba.

JIMIN SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang