Pagi ini Salsa dan yang lainnya sudah bersiap untuk memulai petualangan mereka menjelajahi tempat-tempat cantik yang berada di Labuan Bajo. Mereka berempat bersiap untuk saling di kapal pinisi yang akan di isi oleh mereka berempat. Karena ini private tour jadi mereka tidak perlu sharing dengan pengunjung lain.
"Udah semua?". Tanya Aro
"Barang yang ga terlalu penting tinggal di hotel aja". Lanjut Aro
"Udah selesai kak?". Tanya tour guide mereka. Semua mengangguk lalu berjalan keluar hotel.
Mereka menaiki boat yang lebih kecil terlebih dahulu untuk bisa mencapai ke kapal phinisi yang akan mereka tempati.
Aro dan Bila sudah duduk anteng di boat tersebut. Lian masih berdiri di atas boat itu menunggu Salsa naik ke boat.
"Ayo sini". Lian mengulurkan tangannya ke arah Salsa menawarkan bantuan.
"Bisa sendiri".
"O-oh oke". Lian kemudian menarik tangannya kembali. Kemudian ikut mendudukkan dirinya setelah memastikan Salsa sudah duduk dengan nyaman.
Lian melirik Aro yang saat ini sedang menahan tawanya karena melihat Lian yang gagal modus dengan Salsa. Lian yang melihat itu hanya memberikan tatapan tajamnya kepada Aro.
Tibalah mereka di kapal phinisi. Mereka bersiap pergi menuju destinasi pertama mereka yaitu Pulau kelor.
Saat mereka sampai di Pulau kelor yang ternyata banyak sekali wisatawan baik dalam maupun luar negeri disana.
"Ini kita harus tracking sampai puncak jadi kalo ngerasa gak kuat jangan dipaksa". Ucap Aro
"Oke, aku siap demi konten sosmed". Sahut Bila. Lian menggelengkan kepalanya sedangkan Salsa hanya menyimak.
"Kalo capek bilang ya". Bisik Lian kepada Salsa.
"Gua ga selemah itu ya". Jawab Salsa sambil sedikit menggeser badannya agar tidak terlalu dekat dengan Lian.
"Iya tau, cuma jangan sampai maksain diri. Keselamatan lu nomor satu".
Hening...
"Apapun yang lagi lu pikirin saat ini, gua mohon lupain dulu sekarang waktunya lu have fun, lepasin dulu semua beban lu. Kita nikmati trip ini sama-sama".
Salsa hanya melirik Lian sekilas kemudian mempercepat langkahnya meninggalkan Lian yang menatap punggung Salsa yang kian menjauh.
Mereka mulai menapaki anak tangga satu persatu. Lian masih terus berjalan di belakang Salsa jaga-jaga kalau terjadi sesuatu dengannya.
Sesekali Salsa terlihat berhenti dan bertumpu dengan lututnya sambil mengatur nafasnya yang mulai tersenggal-senggal.
"Minum dulu". Lian menyerahkan sebotol air mineral kepada Salsa.
Salsa tidak sadar sejak kapan Lian membawa air. Mungkin dia simpan itu di tas kecil yang dia gendong sejak tadi.
Salsa menerima air tersebut dan meneguknya sampai tersisa setengah kemudian kembali menyerahkannya kepada Lian. Lian juga ikut meminum air dari botol yang sama dengan Salsa. Salsa hanya memperhatikannya dalam diam.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Tak terasa mereka sudah sampai di area puncak dari bukit yang ada di Pulau kelor itu. Mereka mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan.
"Kak Lian foto dulu sini sama kak Salsa".
"Ga usah lah Bil". Ucap Salsa sedangkan Lian hanya diam.
"Udah situ lu berdua foto cepet". Kali ini Aro menimpali. Aro merasa kasihan melihat kawannya yang sudah memasang ekspresi mupeng alias muka pengen.
![](https://img.wattpad.com/cover/374461824-288-k997439.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Terlambat
FanfictionCinta datang terlambat atau perasaan yang tidak disadari? Tidak ada yang benar-benar terlambat selagi mau mencoba berhenti jadi pengecut and let's make a move