Berjalan ke arah dapur, Charles menghampiri Laverna yang nampak sibuk memotong sayuran untuk memberitahu kalau bocah laki-laki bernama Luther yang datang bersama putrinya kini sudah ia istirahatkan di kamar yang aman dan nyaman.
"Chris dimana?" Perhatian Laverna teralih sesaat dari wortel yang sedang ia potong, ia hentikan pisaunya.
"Aku harus membuat kuenya sekarang, suamiku." Tambah wanita itu berbisik, takut ada orang lain yang dengar padahal tidak ada seorangpun disana selain mereka berdua.
Charles berpikir sejenak, alisnya menukik tajam lalu kepalanya mengangguk. "Aku akan ajak Chris untuk membersihkan tempat kejadian agar kau bisa membuat kue dengan tenang, bagaimana?" Pria itu menjelaskan satu-satunya ide yang ia punya dan bagus.
"Ide bagus." Laverna langsung menyetujui. "Dan katakan padanya untuk menjemput Caleb bersama Alizeh besok."
"Alizeh ikut?" Kening Charles berkerut bingung. "Bukankah dia baru kembali dari penculikan?"
"Dia sudah baik-baik saja, kau dan aku sangat mengenal seperti apa putri menggemaskan kita. Benarkan?"
Senyum hangat Charles melebar, untuk beberapa situasi yang menyangkut cinta dan kasih sayang Charles akui Laverna sangat ahli menanganinya.
"Baiklah istriku sayang, kuserahkan segalanya padamu biar Chris aku yang urus." Charles tersenyum, sebelum pergi ia menyempatkan diri mencium kening dan memeluk sang istri erat-erat.
Setelah pelukan itu berakhir, Laverna menahan pergelangan tangan kanan Charles dan menitah. "Pulang sebelum makan malam, ya? Tidak boleh ada yang terlambat."
"Apa aku pernah terlambat sejak awal kita saling kenal?"
Ucapan Charles mengundang tawa kecil terdengar dari bibir mungil Laverna. "Kau ini..." sambil mencubit gemas pinggang suaminya, Laverna mendorong Charles agar bergegas.
"Sudah sana! Cepaaaat!"
"Tidak ada kata-kata?" Charles cemberut persis seperti anak kecil yang dilarang makan permen.
"Aku mencintaimu mwahh~! Sudah?"
"Cium aku lima jam tanpa henti nanti malam. Berjanjilah, Erna."
"Iya suamiku tercinta, aku berjanji akan mencium bibirmu sampai bengkak. Sekarang pergilah, jaga Chris dengan baik." Usir Laverna pura-pura kesal dan memasang wajah sebal. Wanita itu juga mengibaskan tangannya supaya Charles berhenti bermanja dan lekas membereskan tempat kejadian.
Dirasa puas menggoda Laverna, Charles pamit. "Baiklah, sampai nanti istriku~" ia lambaikan tangan dan lemparkan ciuman jarak jauh pada wanita itu sebelum meninggalkan dapur guna mencari keberadaan Chris.
Sudah pasti putra sulungnya itu sedang berada di ruang perpustakaan keluarga yang letaknya terpisah dari bangunan utama. Untuk sampai ke sana Charles perlu melewati jembatan penghubung pendek antara bangunan utama mansion dan bangunan belakang lain di area belakang yang lebih kecil.
Dulu perpustakaan merupakan tempat favorit Charles sebelum kehidupannya yang abu-abu dimasuki oleh warna-warni Laverna, biasanya ia menghabiskan waktu belasan sampai puluhan jam di dalam perpustakaan hanya untuk menyendiri sampai orang tuanya kebingungan harus memintanya bergaul dengan cara apalagi.
Untungnya Laverna datang dan mengubah segalanya, menarik paksa Charles berhasil keluar dari cangkang dingin yang melindunginya sejak kecil dan menjadi Charles seperti sekarang.
Charles yang ramah dan penuh kehangatan.
Baru akan mengetuk pintu perpustakaan, pintu tersebut lebih dulu terbuka ke arah dalam. Menampilkan sosok tegap Chris yang berdiri tepat dibaliknya dengan wajah datar tanpa menampilkan emosi sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Sister Guide
Fantasy⚠️Ada tiga peraturan di keluarga Phineas; yang pertama tidak boleh ada pertengkaran antar sesama anggota keluarga, yang kedua tidak boleh melewatkan makan malam keluarga, yang ketiga dan paling penting tidak boleh bercinta antara kakak laki-laki dan...