A Little Sister Guide

Prolog

Pernahkah kamu membayangkan masuk ke dalam novel dan menjadi salah satu tokoh di dalamnya?

Semua orang pasti pernah.

Aku juga.

Aku Alizeh, jiwa tersesat yang kini memiliki identitas baru sebagai seorang anak perempuan bungsu dari keluarga cemara.

Keluarga ce-ma-ra!

Bisakah kau bayangkan itu?

Alizeh mengerjap, ini bukan waktunya ia bicara pada dirinya sendiri. Hanya saja dua bulan lalu rasanya seperti mimpi saat ia bangun di tubuh anak perempuan berumur 16 tahun yang dikatakan sudah pingsan selama satu minggu sehabis jatuh dari balkon lantai dua akademi tempatnya bersekolah.

Sebagai orang luar, Alizeh yang sekarang tahu kalau kejadian itu bukanlah kecelakaan melainkan bully.

Pembullyan biadab yang dipimpin oleh Putri Mahkota biadab!

"Huft..." Alizeh menghela nafas, mengatur ekspresinya agar terlihat seperti anak remaja purbertas yang ceria. "Sabar, aku sedang tidak di akademi sekarang. Tapi, pasti aku bakal balas mereka terutama Putri Mahkota sialan itu!"

"Aku akan--"

"Nona Alizeh, anda sudah siap?" Mirie, wanita dewasa yang memperkenalkan diri sebagai pelayan pribadinya di kediaman Phineas baru saja membuka pintu kamarnya dan bertanya.

"Tuan dan Nyonya sudah menunggu, acaranya akan segera dimulai. Bukankah anda tidak mau melewatkan pesta dansa meski di acara perayaan tiga tahun pernikahan kakak tertua anda?"

"Oh?" Menoleh ke arah Mirie, Alizeh tidak ingat. Tapi, mungkin Alizeh dalam novel sangat tergila-gila pada pesta dansa dan romansa sehingga cita-citanya menjadi ibu rumah tangga.

"Aku pernah katakan itu?" Alizeh beranjak dari kursinya, menyudahi kegiatan bercermin mengagumi wajah cantiknya yang masih kalah dari Putri Mahkota tapi tetap lumayan untuk ditatap selama sepuluh menit.

Tidak terlalu merusak mata lawan jenis yang punya selera tinggi terhadap wajah cantik.

"Anda lupa?" Mirie terkekeh, dia hampiri Alizeh lalu rapihkan pita hijau di rambutnya. "Anda terlihat sangat cantik dan sempurna, Nona Alizeh. Saya yakin akan ada anak remaja laki-laki yang jatuh cinta pada Anda dalam sekali pandang. Pesta ini mengundang banyak sekali tamu dari kalangan bangsawan, banyak dari mereka membawa putra-putri masing-masing yang seumuran dengan anda. Anda lupa dengan semua pengetahuan dan dugaan yang anda bagikan pada saya?"

Sebelum Alizeh sempat menjawab, Mirie berkata lagi. "Tentu saja Anda lupa, saya sangat khawatir saat anda dipulangkan dalam keadaan tidak sadar dari akademi. Saat mereka bilang anda jatuh dari lantai dua ke kolam. Tapi, saya senang sekarang anda baik-baik saja."

Kau akan menangis darah saat tahu aku bukan Alizeh yang asli, bukan Alizeh yang kau rawat dan layani seperti putrimu sendiri.

Tapi daripada mengatakan kebenaran itu, Alizeh memiliki untuk tersenyum manis pada Mirie dan berterimakasih pada wanita itu.

"Kau yang terbaik dalam merawatku, Mirie." Kata Alizeh memuji. "Kurasa kau benar, aku harus pergi..." lalu ia melangkah kikuk menuju pintu meski dua bulan sudah berlalu sejak perpindahannya ke tubuh ini tetap saja rasanya masih asing.

Terutama mengenai cara berpakaian, harus selalu ada korset dibalik gaun untuk menjaga lekuk tubuh terutama pinggangnya agar terlihat selalu kecil dan sesak.

Dan ya, seperti kata Mirie beberapa menit lalu... hari ini adalah hari perayaan ketiga tahun pernikahan kakak tertuanya. Christian Lake Phineas dan seorang gadis bangsawan bernama Odesa Lancaster.