"Katakan pada mereka kau ingin aku mengantarmu jalan-jalan." Pinta Alizeh pada Luther, si bocah yang ia bawa pulang tempo hari dan kini tinggal dirumahnya berkat dirinya.
Dahi bocah yang tingginya tak mencapai dada Alizeh itu berkerut banyak, sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal ia bertanya guna memastikan.
"Aku bilang ke...?"
"Ibuku." Alizeh memutar tubuh Luther dan mengarahkan mata bocah itu ke arah Laverna yang sedang menyiram tanaman. "Disana, kau lihat?"
Luther mengangguk. "Lihat. Aku... bilang sekarang, ya?"
"Tahun depan!"
"Oh--"
"Sekarang." Desak Alizeh menarik tangan Luther dan membawa bocah itu menghadap pada Laverna lalu mengode supaya Luther bicara persis seperti permintaannya.
"Bibi, anu... aku..." Luther takut-takut bicara pada Laverna meski wanita itu langsung menyambutnya dengan senyum ramah.
"Ya, Luther. Ada apa? Oh, kau datang bersama Alizeh? Hai, Alizeh~"
"Hai, Ibu." Alizeh membalas senyuman Laverna. "Luther merengek padaku, dia ingin jalan-jalan di sekitar sini bersamaku. Iya, kan?" Tanyanya pada Luther seraya menarik ujung rambut bocah itu saat pura-pura mengelus kepalanya.
"I-iyaa!"
"Baiklah, pulang sebelum makan malam. Setuju?"
"Setuju." Angguk Alizeh, lekas menarik tangan Luther agar berjalan disisinya lalu bersama-sama mereka meninggalkan kediaman Duke tanpa pengamanan karena Alizeh bilang mereka hanya jalan-jalan di sekitar.
Padahal aslinya Alizeh membawa Luther jauh sekali dari kediaman Phineas. Bukan untuk membuang Luther atau menjual bocah itu melainkan untuk berjaga dibawah selagi Alizeh memanjat jendela kamar seseorang.
"Kak!" Dibawah sana Luther memanggil cemas sementara Alizeh sedang memanjat pipa.
Gadis itu menoleh ke bawah, memelototi Luther lalu meletakkan telunjuknya di bibir. Meminta bocah laki-laki itu untuk diam lalu dirinya lanjut menggapai balkon kamar seseorang dan melompat naik ke dalamnya.
Isadora terkejut saat seseorang lompat ke balkon kamarnya, spontan ia mendorong Caleb yang sedang memeluknya menjauh. Rasa bingung hingga sejenak dalam kepala Isadora saat mendapati yang melompat ke balkonnya adalah seorang gadis.
"Caleb..." Isadora meraih lengan Caleb yang jatuh duduk dikasur akibat dorongannya. "Bukankah itu adik perempuanmu?"
Deg!
Caleb bangkit berdiri untuk memastikan perkataan Isadora benar dan memang. Alizeh dalam balutan gaun biru gelap berdiri tepat di tengah-tengah balkon dengan wajah tanpa ekspresi namun matanya terlihat memindai.
"Alizeh, apa yang kau lakukan disini huh?" Caleb segera mendatangi Alizeh dan bertanya. "Dan dengan siapa kau..." kedua mata Caleb melebar ketika melempar pandangan ke bawah balkon dan mendapati bocah laki-laki bernama Luther berdiri disana bahkan melambaikan tangan ke arahnya. "Bersama anak itu?"
"Kau harus pulang." Titah Alizeh pada Caleb. "Ini berlebihan,"
"Alizeh, dengar dulu..." Mencoba menjelaskan situasinya, Caleb memberitahu kalau sulit baginya untuk menjalin hubungan secara terang-terangan dan resmi dengan Isadora. "Ayahnya belum memberi izin pada Isadora untuk menjalin hubungan resmi. Tuan Marquess ingin Isadora fokus pada dirinya sendiri dulu sampai berusia genap 21 tahun."
"Aneh." Satu-satunya komentar yang Alizeh keluarkan dari mulut untuk menanggapi penjelasan Caleb.
"Alizeh, ayahku baik. Hanya saja dia agak ketat." Imbuh Isadora mendukung penjelasan Caleb, ia hampiri Alizeh dan jelaskan ulang situasinya. "Ayah baru akan mengizinkan aku menjalin hubungan resmi setelah aku berumur 21 tahun."

KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Sister Guide
Fantasy⚠️Ada tiga peraturan di keluarga Phineas; yang pertama tidak boleh ada pertengkaran antar sesama anggota keluarga, yang kedua tidak boleh melewatkan makan malam keluarga, yang ketiga dan paling penting tidak boleh bercinta antara kakak laki-laki dan...