7 | Girlfriend

1.6K 365 71
                                    

Caleb langsung menutup mulut dengan satu tangan, asli terkejut saat Alizeh menawarkan hal semacam itu padanya. Tetapi, sudah pasti Caleb tidak akan menolak. Reaksi kagetnya hanya formalitas karena aslinya ia sangat mau terlebih adik perempuannya itu sendiri yang menawarkan.

"Dari mana kau--tidak, bagaimana caranya?" Caleb mengubah pertanyaan yang tadinya ingin tahu bagaimana Alizeh dapat informasi mengenai ia dan pacarnya yang berniat bermesraan sebelum Caleb pulang.

"Beri aku dua menit." Alizeh menjawab pertanyaan Caleb tanpa bertele-tele, dia melangkah cepat menyusul Chris yang sudah lebih dulu berada di luar stasiun dan dekat dengan kereta kuda.

"Alizeh, tunggu!" Berlari kecil mengejar langkah panjang gadis itu, Caleb bertanya padanya dengan suara pelan. "Katamu tadi mau membantuku bermes--"

"Aku butuh pengalihan."

"Apa?" Kening Caleb mengernyit tak paham sementara Alizeh berdecak.

"Pengalihan." Ulangnya menekankan kata yang sama.

"Pengalih--oh, ah! Kak!" Seru Caleb buru-buru merangkul pinggang Chris karena tubuh pria itu kelewat tiang sehingga Caleb yang lengannya lebih pendek sulit kalau menjangkau bahu tinggi pria itu.

"Hai," sapanya aneh. Sekilas Caleb melirik ke belakang dan tak menemukan Alizeh di tempat gadis itu berdiri sedetik lalu.

"Apa?" Dengan tampang datar yang tak berubah sedikitpun, Chris menatap Caleb dan bertanya. "Kau merencanakan apa?"

"Eh? Tidaaaak!" Bantah Caleb turut menggelengkan kepala. "Aku hanya merindukanmu. Sangat." Sedikit ringisan menandakan betapa tertekannya Caleb atas kebohongannya sendiri, tetapi dia langsung tersenyum saat Chris menajamkan sorot matanya dan melepas tangan Caleb dari bahunya.

"Tuan, maaf saya lama." Kusir yang tadi pamit pergi untuk mencari minyak pelumas kini sudah kembali dengan mangkuk berisi minyak yang menjadi alasan dia pergi selama beberapa menit. "Tuan muda dan yang lainnya bisa langsung naik, saya akan tuang minyak pelumas--" baru memegang roda besar kereta kuda untuk memudahkan dirinya menuang minyak, tiba-tiba roda tersebut copot dari porosnya.

"Eh!" Si pria kusir kaget dan reflek menahan roda besi tersebut supaya tidak patah, tetapi roda kereta yang berada disisi lain ikut mengalami hal serupa secara tidak terduga sehingga patah karena tak sempat di selamatkan.

"Astaga! Tuan, maaf. Biar saya periksa terlebih dahulu." Raut wajah kusir tersebut berubah panik, dia bergegas mengitari kereta kuda untuk memeriksa kerusakan akibat poros baut pentingnya hilang.

"Ada apa dengan keretanya?" Chris berjalan memutar mengikuti pria kusir yang sedang memeriksa kondisi roda satu lagi. "Rusaknya parah?"

"Ada roda cadangan Tuan, saya bisa memperbaikinya tapi perlu waktu karena poros bautnya hilang. Mungkin jatuh di suatu tempat, saya bisa carikan yang baru--" penjelasan sang kusir terpotong oleh suara ringkikan dua ekor kuda yang tiba-tiba lepas dan melarikan diri.

"YA AMPUN!" pria bernama Louis itu menepuk kepalanya sendiri panik, dia tidak tahu kacaunya situasi ini diakibatkan oleh Alizeh.

Caleb yang sudah menangkap kode dari adik perempuannya langsung mengajukan diri. "Kak Chris, kau tunggu saja disini biar aku dan Alizeh mengejar kudanya lalu kusir yang carikan poros baut baru."

Belum sempat mengiyakan, Chris yang baru mengangkat satu alis itu melihat kepergian Caleb diikuti oleh Alizeh menyusul ke arah kuda-kuda tadi berlari.

"Wow!" Tak dapat menyembunyikan kekagumannya, Caleb berterimakasih berulang pada Alizeh saat mereka sudah jauh dari Chris. "Berarti rumor tentangmu yang dibicarakan sampai ke akademiku benar?"

A Little Sister Guide Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang