45

3.9K 246 5
                                    

******

Voteee duluuuu

🌟⭐🌟

Typo tandainnn

********

*****

Seorang wanita menatap bingung tempat disekelilingnya, disekelilingnya tak ada apapun semuanya berwarna putih termasuk yang dia pijak saat ini.

"Gue dimana? Inikah yang dinamakan surga?"tanya wanita itu sembari menatap kagum.

"Bagus dong, jadi gue nggak perlu lagi stress gara gara mikirin cara bertahan hidup ditubuh Calista, hahaha bahagianya gue"tambahnya sembari merentangkan kedua tangannya menikmati udara segar tempat tersebut.

Saat ini hati wanita tak lain Divana itu sedang diselimuti rasa bahagia, karena pada akhirnya sebisa mungkin Tuhan tak memasukinya kedalam surga dirinya akan tetap masuk kedalam surga.

Apakah banyak yang ingin merasakan seperti Divana? Entah.

Ketika Divana membuka mata, bukan lagi tempat berwarna putih melainkan didepan matanya ia langsung melihat sebuah mansion, Divana mengernyit bigung.

"Apa apaan ini, gue tadi kan disurga!? Ngapain gue ada disini? Betul betul yah tuh Tuhan, nggak bisa dipercaya!"seru Divana sembari menggeleng kepala tak percaya.

"Astaga, sungguh kasihan sekali diriku ini"lanjutnya dramatis.

Dengan setengah hati, Divana terpaksa melangkah sembari melihat tempat tempat kurang menarik baginya walau telihat indah tapi ia masih kesal, jangan buat dia tambah kesal lagi.

Asik melihat lihat hingga Divana tak sengaja menangkap seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan itu terjatuh setelah itu menangis, Divana menatap sinis anak kecil itu walau ia tetap berjalan menghampirinya, saat akan sampai, tiba-tiba seorang bocah lelaki memeluk anak yang terjatuh itu, seketika jiwa jomblo Divana meronta ronta.

"Dasar bocah sialan, hampir aja sandal gue melayang kekeningmu yang jelek itu"gerutunya sembari berjalan menuju kursi tersedia disana.

Ia menduduki dirinya sembari menatap lain, jangan harap Ia terus memerhatikan kedua bocah itu, idih amit amit. Divana bergidik ngeri.

"Jangan sampai, masih bocah ingusan bukannya fokus belajar malah peluk pelukan kek gitu, nggak mikir apa kalau orang jomblo abadi lihat?"

"Jadi bocil nggak sopan amat sama yang lebih tua"

"Iya si paling nenek nenek"tiba-tiba seseorang berucap mengejek sembari duduk sampingnya, walau begitu Divana tak menoleh.

"Gue masih muda, umur gue ntah lupa, yang penting masih muda"balas Divana sembari menatap pohon terdapat mangga disana.

'Enak banget apalagi semuanya sudah matang'batinnya.

"Yah, buah itu memang terlihat enak, sayangnya kamu enggak bakalan bisa memakannya"ujar wanita tadi.

Divana mengangkat sebelah alisnya. 'Kenapa dia bisa tau isi hati gue?"tanyanya heran.

"Kamu nggak ada niat lihat saya terlebih dahulu? Siapa tau kenal"kata wanita itu seakan tahu isi hati Divana.

Us And Destiny (Transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang