14

37.5K 1.5K 7
                                    

===

Calista menatap para koki yang sedang memasak sarapan pagi. Tadinya sih ia ingin membantu tapi yah, kalian tau sendiri bukan? Jika nyonya dirumah ini tak diperbolehkan memasak.

'Pasti yang buat peraturan beginian si pria pelit senyum itu' batin Calista.

Tak lama semua makanan telah masak, para pelayan mulai meletakkan satu persatu piring berisi makanan di atas meja dan Calista hanya memerhatikan dari Kitchen island.

Calista mendudukkan dirinya disalah satu kursi dan mulai mengambil lauk setelah itu ia menyantapnya dengan kesunyian.

Untuk Audrey, Audrey saat ini izin pulang kampung karena ada keluarganya yang meninggal. Mungkin dia pergi saat malam hari.

Jadilah seperti ini, dimana Calista jadi anak pendiam tapi memang dia pendiam sih.

Tak lama seorang pria juga menarik kursi dan duduk di hadapannya. Ia mulai mengambil lauk dan menyantapnya.

Calista mengabaikannya, ia terus memasukkan makanan ke mulutnya kemudian setelah habis ia beranjak dari sana. Saat ini ia ingin bersantai dengan bergulir guling di kasur tapi seseorang tiba tiba saja menarik ujung lengan bajunya dan terus menariknya keluar.

"Apaan sih narik narik?"tanya Calista setelah sampai di depan mobil hitam dan Aldrich yang melepasnya.

"Ikut"

"Nggak mau, aku mau tidur, bye"ucap Calista segera pergi takut jika kembali di tahan pria itu.

Aldrich menatap datar punggung wanita berbadan dua itu kemudian memasuki mobil. Ia menyalakan sebuah tablet bermerk apel.

"Jadwal"ucap Aldrich singkat tak mengalihkan pandangannya dari tablet.

"Kita akan bertemu klien jam sembilan tuan"sahut seorang lelaki yang mengemudi mobil itu.

"Hm"

××××

"Muka kamu kenapa Lian? Kenapa seperti sudah dipukul seseorang?"tanya Giselle khawatir.

Julian memegang rahangnya terdapat luka dan sedikit meringis. "Kamu nggak udah khawatir Sel, ini cuman luka kecil ko"

"Luka kecil apanya? Lihat luka kamu membiru, udah kamu obatin belum?"tanya Giselle lagi.

"Udah"

"Yaudah, lain kali hati hati. Jangan sampai kamu dapat luka kek gini lagi"

"Kalau yang itu aku nggak janji Sel"

"Dasar"Giselle memukul bahu Julian dengan lelaki itu yang tertawa.

"Kalau pacaran jangan didepan rumah, noh di taman aja, merusak pemandangan"cibir Irene yang keluar dari balik pintu.

"Dan lo pelakor, udah berani yah lo datang ke rumah ini? Sudah punya banyak keberanian lo?"tanya Irene mensinis Giselle yang menundukkan kepalanya.

"Irene jaga ucapan kamu"peringat Julian penuh penekanan.

Irene menatap angkuh pria itu. "Apa? Nggak terima kesayangan lo gue labrak?"tanya Irene ngegas.

"Irene, benar benar kamu yah-" saat Julian akan maju tiba tiba Giselle menahannya.

"Udah, kamu nggak boleh kek gitu sama kak Irene, ayo pergi" Giselle menarik Julian dan memasukannya ke dalam mobil kemudiannya ia juga masuk.

Irene hanya menatap kedua orang itu dengan mulut tertutup, jika terbuka nanti lalat seenaknya masuk.

Setelah kepergian mobil itu ia masuk kedalam.

Didalam rumah mewah itu, Irene sedang berbincang-bincang dengan orang melalui telepon sambil menonton film di tayangkan di TV.

"Lo apa kabar Li?"tanya Irene.

'Kabar gue udah sekarat, yah baik lah' balas tak santai orang diseberang sana.

"Sante aja kali, itu mah namanya basa basi kalau lo nggak tau"

'Tau'

"Suami lo udah nggak dingin lagi?"tanya Irene sedikit menggoda. Kapan lagi sih ia akan menggoda sahabatnya itu. Ia akan mencatat setiap hari ia harus menggoda Calista titik.

'Ngapain sih lo nanya nanya dia? Kek nggak ada obrolan lainnya apa?'

"Soalnya gue suka buat lo kesal, kesannya itu buat gue puas banget, kalau nggak buat lo kesal hidup gue mana bisa tenang, lega, dan tentram"

'Serah lo serah, capek gue'

Tut

"Aelah kok di matiin sih? Laknak emang tuh orang" gerutu Irene sembari melempar handphone mahalnya ke sembarang arah terserah mau pecah apa ia tak peduli.

Ia mulai menonton dengan banyak camilan sudah tersedia di atas meja. Sungguh nikmat mana lagi yang kamu dustakan.

"Enak juga yah hidup seperti ini, tanpa ganggu pelakor. Tinggal nunggu uang masuk rekening trus pakai senang senang deh"ucap Irene gampang.

×××

Us And Destiny (Transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang