Happy Reading❤
Pov mayor teddy:
Pagi ini kegiatan saya tidak mendampingi bapak seperti biasa melainkan saya sudah mulai melaksanakan tugas sebagai sekretaris kabinet, tapi tetap saja ketika bapak ada tugas keluar maka saya tetap mendampingi bapak walau sudah bukan sepenuhnya tanggung jawab saya.
Semalam saya istirahat dengan baik dalam artian saya tidur lebih awal setelah selesai bertukar pesan dengan gadis bernama alya, sebenarnya saya tau dia berusaha menghindari saya, mungkin karna dia kesal, saya buat bercanda tentang tidak mau menyampaikan salamnya untuk rajif, bukan bercanda sih tapi memang saya tidak mau menyampaikan salamnya untuk rajif, bisa-bisanya dia sedang bertukar pesan dengan saya tapi malah titip salam untuk rajif, saya merasa harga diri saya turun drastis.
Pagi ini saya ingin memulai pembicaraan kembali tapi mau mulai dengan membahas apa? apa saya sampaikan saja salamnya untuk rajif ? tapi saya malas bisa-bisa nanti rajif menggoda saya, kenapa saya bisa akrab dengan fansnya, sialan emang si rajif.
Akhirnya setelah saya pikir-pikir tidak ada cara lain, saya sampaikan saja salamnya untuk rajif, dan betul kan dugaan saya dia pasti menggoda saya, saya paling malas jika orang lain ingin tau apa yang saya lakukan, maka saya abaikan begitu saja godaan rajif, yang penting sudah saya sampaikan salamnya kan? saya tidak butuh reaksinya bagaimana.
Setelah saya sudah menyampaikan salamnya untuk rajif, saya berani memulai pembicaraan kembali dengan gadis itu (alya), tetapi sayangnya reaksinya biasa saja, hanya ucapan terimakasih dengan emot seperti ini 🙏 sangat-sangat formal, entahlah dia sepertinya masih canggung dengan saya, apa saya terlalu terburu-buru ya? tapi memang saya seperti ini adanya, saya tidak suka menunda-nunda sesuatu.
Setelah tau reaksinya biasa saja, hampir saja saya sudahi obrolan pagi ini, tapi setelah saya tau dia sedang sakit saya khawatir tapi saya belum bisa menunjukkannya terlalu cepat, jadi saya hanya merespon apa adanya seperti teman pada umumnya, sayangnya lagi dan lagi dia masih dengan dingin menjawab, akhirnya saya sudahi dahulu obrolan pagi ini, nanti saja ketika waktu saya luang saya usahakan lagi.
●○●○●○●○
Pov alya:
Setelah ucapan terimakasihku ternyata pak teddy sudah offline kembali, tanpa membaca pesan terakhirku, kenapa aku malah berharap dia membalas lagi ya?
aneh ada apa dengan diriku? bukankah aku justru senang dia memang menganggapku hanya sebagai teman, justru kalo dia menjadikanku teman dengan tujuan lain maka aku sangat-sangat tidak nyaman, bukan hanya tidak nyaman tapi rasanya gak mungkin dia tertarik kepadaku, memangnya aku apa? aku hanya gadis karyawan toko, dan aku juga bukan fans fanatiknya, aku hanya kagum dengan caranya dia disiplin dalam pekerjaannya, jadi itulah salah satu sikap dia yang harus aku contoh.Disaat aku melamun ternyata ada pesan kembali masuk, ku kira balasan dari pak teddy, ternyata bukan pesan dm melainkan pesan whatsapp, whatsapp dari bu retno, alhamdulillah beliau mengijinkan aku ijin satu hari, bahkan beliau memberi keringanan, jika aku belum benar-benar sembuh maka aku dilarang masuk, sampai aku benar-benar sembuh, beliau memang dari dulu selalu baik, maka aku tidak enak jika berfikir akan pindah pekerjaan.
Setelah ku balas pesan bu retno, tak lama kemudian nana membalas pesanku, kemudian dia ingin menjengukku nanti malam setelah pulang dari kerjaan bersama kedua biang kerok siapa lagi kalo bukan nunung dan dini wkwk.
Terlalu asyik bertukar pesan dengan mereka ber 3 sampai lupa bubur dan susu masih tergeletak diatas nampan belum ku sentuh sama sekali, mba santi kembali masuk ke dalam untuk memastikan apakah aku sudah makan atau belum.
"Alya kenapa belum di makan sarapannya? keburu dingin nanti, mba mau pamit beli obat sebentar ya" Ucap mba santi tiba-tiba setelah membuka pintu kamarku sampai aku terkejut karna terlalu fokus ke hp.
"Ih.. mba kaget tau, ketuk pintu dulu harusnya" Jawabku kaget sambil memegang dada dengan tangan satunya.
"Ye.. lagian fokus banget, lagi sakit juga, udahan dulu main hpnya, cepet buburnya dimakan susunya diminum setelah itu minum obat, mba mau beli obatnya dulu, apa yang kamu rasain?" Jawab mba santi sewot, yakan emang aku lagi fokus makanya kaget, kalian kaya gitu juga gak gaes?
"Aku cuma demam sama menggigil badannya, udah itu aja mba" Jawabku kemudian sambil meletakkan ponsel kembali di samping bantal.
"Oh oke, cepet dimakan sarapannya, nanti mba pulang obatnya langsung diminum" Ucap mba santi kemudian menutup kembali pintu kamar.
"Iya mba, ini mau dimakan, hati-hati mba!" Jawabku sedikit berteriak.
Setelah itu, langsung saja ku habiskan sarapan ini, walau rasanya sedikit hambar mungkin lidahku lagi mati rasa karna sakit, tapi tetap saja ku habiskan, aku ingin supaya cepat sembuh dan juga sebagai menghargai mba santi yang udah susah payah masak sarapan ini.
- Jangan lupa like dan coment🙌
Author sangat senang kalo kalian berani kritik apa aja yang kurang, karna itu kebaikan buat author juga, agar jadi penulis lebih baik lagi❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Menarik Perhatian Mayor
Fiksi PenggemarHai namaku Alya rameyza biasa dipanggil Alya, aku cegilnya Ahmad Rajif Dizadila Ramadhan atau biasa dikenal dengan mas Rajif Sutirto, salah satu sespri bapak Prabowo Subianto yang masih bujangan. Bagaimana critanya seorang cegil mas Rajif ini bisa...