Bab 1

2K 114 1
                                    

Masa tahun ajaran baru sudah dimulai. Kampus masih dipenuhi anak-anak Maba yang sibuk dengan dunia baru mereka.

Aldo, seorang mahasiswa transfer, baru saja masuk di kampus itu. Dirinya masih berusaha beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Pagi itu awan menyelimuti, namun hujan tak kunjung turun. Angin sepoi meniup daun-daun dari pohon rindang yang berjejer sepanjang jalan kampus. Aldo berjalan menyusuri trotoar menuju gedung kampusnya.

Karena kuliahnya masih 1 jam lagi, Aldo memilih duduk di taman kampus. Dirinya memilih tempat yang cukup sepi. Dirinya asik membaca saat beberapa pemuda mendatanginya.

"Bro sori, boleh gabung gak, tempat lain penuh soalnya," sapa seorang pemuda berwajah Chinese yang tampak paling ramah diantara 4 pemuda itu. Aldo hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum.

"Oia, gue Tian, ini Zean, ini Daniel, ini Justin," kata pemuda Chinese itu mengenalkan teman-temannya.

"Gue Zean, anak komunikasi semester 4," kata pemuda ganteng berwajah semi bule yang terlihat paling ganteng dari yang lain.

"Kita manggil mereka Zoy dan Toy, soalnya mereka kayak anak kembar siam, kemana-kemana bareng," saut salah satu yang bersuara sengau.

"Ini Daniel, gue Justin, kita anak manajemen semester 4," kata Justin, another Chinese boy yang terlihat lebih cool dibanding Tian.

"Gue Aldo, komunikasi semester 4," kata Aldo menyalami keempatnya.

"Kok gue ma Zean gak pernah liat lu, baru?" Tanya Tian pada Aldo.

"Oh, iya, gue transferan dari Kalimantan, gue baru pindah," kata Aldo.

"Sori ya bro kalo kita ganggu lu disini," kata Zean.

"Santai bro, gue nunggu kuliah doang," kata Aldo.

"Oia kuliah bu Gabby ya?" Tanya Tian. Aldo hanya mengangguk.

Mereka melanjutkan obrolan santai mereka sembari menunggu kuliah mereka berikutnya. Mereka tidak hanya menceritakan tentang kampus mereka tapi juga mengenal Aldo lebih jauh.

Selesai kuliah, Aldo masih santai dibangkunya. Belum ada minatnya untuk pulang ke kosnya yang sepi. Zean dan Tian menghampirinya.

"Do, gak balik?" Tanya Zean.

"Belom, paling tar lagi," jawab Aldo santai.

"Kita pada mau nongkrong tar malem, ikut gak bro?" Ajak Tian.

"Hmm, gak dulu deh bro," jawab Aldo. Sepertinya dirinya belum merasa terlalu akrab dengan Tian dan geng nya.

"Mana hp lu, gue masukin nomor gue, kalo berubah pikiran kabarin aja," kata Tian meminta hp Aldo. Awalnya ragu namun kemudian Aldo memberikannya.

"Duluan Do," ucap Zean melambaikan tangannya sebelum pergi bersama Tian.

Aldo berjalan santai menyusuri kampusnya menuju parkiran motornya yang cukup jauh. Dirinya memandang lalu lalang di kampusnya, sampai matanya menuju pada seorang gadis yang tampak sedang duduk di halte, dengan beberapa pria yang menggodanya.

Awalnya Aldo enggan ikut campur, namun karena kasihan akhirnya dirinya memutar kembali badannya dan menuju gadis tersebut.

"Eh dek, sori ya telat, aduh bang, makasih ya adek gue ditemenin, gue dah takut aja adek gue di godain orang," kata Aldo tiba-tiba datang dan menyalami para pemuda yang menggoda gadis tersebut.

Baik si gadis ataupun para pemuda tersebut melongo dengan tingkah Aldo. Aldo langsung merangkul sang gadis untuk pergi setelah membisikannya sesuatu.

"Duluan bang, makasih ya!" Kata Aldo senyum sambil mengangkat tangannya pada para pemuda yang bingung dengan tingkah Aldo.

"Jangan nengok sebelom kita jauh," kata Aldo berjalan bersama gadis tersebut menjauhi para pemuda.

Setelah dirasa cukup jauh, Aldo melepas rangkulannya dan berjalan bersama gadis tersebut dalam diam menyusuri trotoar kampus.

"Sampe sini harusnya udah aman, gue duluan ya," kata Aldo tersenyum dan meninggalkan gadis itu.

"Hmm, Kak!" Panggil gadis tersebut membuat Aldo menoleh.

"Gue Aldo anak komunikasi, ati-ati ya baliknya," kata Aldo hanya tersenyum kemudian melambaikan tangan dan pergi. Gadis tersebut hanya terpaku melihat punggung Aldo yang menjauh.

Aldo memacu motor honda CB650R miliknya menuju kos nya. Sesampai di kosnya, seperti biasanya sepi. Dirinya menuju kamarnya di lantai 2 kos tersebut. Kos itu adalah kos campur yang bahkan penghuninya tampak seperti tidak mau saling tahu menahu antara sesama penghuni.

**************************************

Happy reading

Cerita AldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang