31

670 54 3
                                    

Pada akhirnya,ini hanyalah kisah panjang tentang penantian sia-sia yang mengajarkan lengso bahwa tidak semua yang ia nantikan berhasil ia dapatkan.setelah Acara liburan gagal dan lengso beserta yang lainya memutuskan untuk pulang duluan tanpa ohm.

Hari ini lengso memutuskan untuk menemui ohm, ia butuh penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan mereka. Jika ohm memang akan menjalankan pesan dari mendiang nanon maka lengso ikhlas. Lagipula selama ini lengso hanya memiliki raga ohm tapi tidak dengan cintanya bukan?.

"Lu udh tau soal itu?" Kini ohm yang memulai pembicaraan, mereka berdua berada di teras kamar milik ohm.

"Apa benar Kk akan menikahi adik dari ka nanon?" Diam, beberapa saat keduanya terdiam.

"Gua ga pengen hal ini terjadi, tapi pesan itu satu satunya permintaan terakhir dari nanon" tanpa permisi lagi air mata netes di pelupuk mata indah milik lengso. Ohm yang melihat lengso menangis langsung memeluk tubuhnya dengan erat untuk menyalurkan rasa nyaman.

"Kenapa baru sekarang ka? Kenapa saat aku udh jatuh cinta sama kk sejauh ini....... Kenapa KA,kenapa???" Lengso terus terisak seraya memukul Dada ohm.

"Maaff" tak ada kata lain selain maaf, di sini lengso yang selalu menjadi korban dari keegoisan ohm. Maka ohm mengakui akan hal itu. Lengso dengan kuat melepaskan pelukan ohm pada dirinya.

"Dengan kejadian ini Aku memilih nyerah ka, sebab aku tau aku selalu kalah dengan hal yang berhubungan dengan masa lalumu." Berat namun lengso harus melakukan hal ini. Ia tidak akan mungkin mengemis cinta kepada orang yang bahkan tidak membalas cintanya.

"Aku pamit pergi ka, karena sejak awal aku emang ga pernah mempunyai tempat di hati kamu"

"Leng" ohm justru menarik lengso kembali ke dekapannya. Kata terakhir yang di ucapkan lengso membuat sisi lain hati ohm merasakan nyeri yang entah ohm sendiri tidak tau apa penyebabnya.

"Bahkan setelah kepergian nanon ,aku masih tetap kalah ka" lagi lengso berusaha untuk melepaskan pelukan ohm dengan sekuat tenaga karena ohm mendekapnya dengan sangat kencang.

"Aku sayang banget sama kamu ka,tapi mungkin emang kita ga bisa bersama
Jadi terimakasih dua tahun ini udh ngasih aku beberapa kenangan indah, hiduplah dengan bahagia, sekarang tidak ada lagi yang mengganggu mu ,maaf selama ini aku kurang memahami mu dengan baik" bahkan pelukan ohm di tubuh lengso semakin erat.

"Ka jangan bikin aku semakin sakit" lengso harus mendorong tubuh ohm agar dirinya terlepas dari pelukan ohm .ia berlari meninggalkan ohm yang terduduk lemas seraya mengeluarkan Ari matanya. Keduanya sama-sama sakit.tapi lengso jauh lebih sakit.

"Lengso" sebelum keluar dari rumah ohm ,kedua orangtua Serta kk pertama ohm ,mengajak lengso untuk berbicara sebentar. Mereka semua sudah mengetahui hal tersebut.

"Maafin anak Tante yah,maaf dia udh nyakitin kamu" lengso tak menjawab ia masih terus saja terisak. Mereka tak bisa melakukan apapun karena semua keputusan ada di tangan ohm.

"Maafin Cici juga Leng, Cici ga bisa berbuat apa-apa"

"Kalian ga salah,ka ohm juga ga salah... Ini semua udh takdir, kalo gitu lengso pamit yah makasih selama ini udh Nerima lengso dengan baik" lengso perlahan bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kediaman ohm dengan langkah yang begitu berat.

Ohm akan tetap menjadi pemenangnya, tapi kali ini lengso tak akan mengejarnya lagi.

***

"Kamu bisa dapat yang lebih baik dari ohm" sebagi orang terdekat lengso untuk saat ini,Perth hanya bisa memberikan kata-kata penenang untuk lengso yang bahkan sudah dua hari lebih terus saja menangis. bahkan lengso sampai jatuh sakit Karena kurang tidur dan tak memakan apapun.

"Jangan nangis lagi ,ayo makan emang kamu ga mau sembuh? Kamu udh ketinggalan pelajaran ,bentar lagi ada ujian Leng"diam, lagi dan lagi lengso mengabaikan ucapan Perth.

"Leng jangan nyiksa diri kaya gini"

"Aku mau pulang ka"

"Pulang kemana?hmm"

"Aku mau ikut ayah, aku ga bisa tinggal di sini" lengso tidak akan bisa melupakan ohm kecuali ia jauh darinya. Maka dari itu mau tak mau lengso harus pindah dari kota ini dan mengikuti di mana orangtuanya tinggal.

"Kamu serius?" Lengso mengangguk, maka dari itu Perth tak bisa mencegahnya karena biar bagaimanapun kota ini bukan tempat lengso berasal.

"Ayo pulang,kk akan antar kamu"

"Ka,jangan sampai ada orang yang tau yah"

***

Tak jauh berbeda dengan lengso. Ohm pun merasakan kesedihan yang mendalam. Hati dan pikirannya sedang berkelahi ada banyak hal yang terlintas di otaknya. Hingga ia memutuskan untuk memilih satu di antara banyaknya pilihan. Dan ohm berharap kali ini pilihannya tepat.

Ohm mengajak keluarganya dan keluarga mendiang nanon untuk bertemu.

Dua keluarga yang sedang menikmati makan malam di restauran ternama hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk selesai dengan acara makanya. Setelah semuanya selesai barulah mereka memulai inti pembicaraan yang membuat mereka berkumpul di sini.

"Maaf Kami sekeluarga baru mengatakan tentang surat itu pada nak ohm" ucap papah dari mendiang nanon.

"Jujur saya sekeluarga kaget dengan adanya surat itu yang di mana isi surat itu permintaan terakhir dari mendiang nanon, saya sangat kecewa karena surat itu baru di berikan saat putra saya sudah memiliki kekasih,dan sekarang saya tidak dapat berbuat apapun semua keputusan ada di putra saya" semua mata tertuju pada ohm yang belum membuka suara.

"Nak ohm , mendiang nanon pengen kamu menjaga noni, jadi kamu mau kan menikah dengan noni? Kamu bisa meninggalkan kekasihmu itu" ucapan itu berhasil membuat separuh dari diri ohm marah,ia tak terima jika di suruh untuk meninggalkan Lengso walaupun sebenarnya lengso sendiri memilih nyerah.

"Ka"

"Ohm ga bisa Tan,maaf " semua yang berada di sana terkejut dengan ucapan ohm barusan, bahkan kedua orangtua ohm tak menyangka jika putranya akan mengatakan hal tersebut.

"Kenapa Phi" noni kini ikut bersuara

"Aku emang belum sembuh dari luka masa lalu setelah kehilangan nanon, tapi lengso...pria itu berhasil menunjukkan bahwa orang baru tidak seburuk itu ,aku akan mencoba mencintainya"

"Tapi ini permintaan terakhir nanon,mana mungkin kamu nolak ohm ?"

"Putra saya bisa menolak permintaan itu bu,kami saja tidak memaksanya jadi kami mohon kalian juga tidak memaksa ohm untuk menuruti permintaan nanon itu" Diam ,kedua keluarga itu tidak ada lagi yang bersuara.

"Baiklah kami tidak memaksanya, dan kami anggap kita tidak pernah kenal...ohm mulai sekarang jangan pernah kunjungi makam nanon lagi" noni berserta kedua orangtuanya langsung pergi begitu saja meninggalkan restauran tersebut.

"Mihh" runtuh sudah air mata yang sejak tadi di tahan oleh ohm. Ia sudah memutuskan untuk memilih lengso. Keputusan itu sepertinya sudah tepat.walaupun sebelumnya ohm sempet bimbang. Tapi kali ini ia tidak mau lagi merasakan kehilangan untuk yang kesekian kalinya.walupun ia menanggung resiko tidak bisa mendatangi makam nanon lagi nantinya.

"Sekarang kk temuin lengso, bilang sama dia kalo kk milih dia" ohm mengangguk.kali ini ohm tidak akan membiarkan cintanya pergi lagi.

"Doain kk yah mih, agar lengso mau Nerima kk lagi" ohm langsung bergegas pergi menuju kosan milik lengso. Ia sudah rindu dengan wajah teduh milik lengso.

"Leng tunggu aku" mobil ohm terus berjalan dengan kecepatan tinggi bahkan ia tak segan untuk menerobos lampu merah. Dirinya sudah tidak sabar untuk bertemu dan meminta maaf kepada lengso.

Ohm yakin lengso tidak semudah itu memaafkan nya, maka jika lengso meminta ohm untuk bersujud di kakinya sekalipun ohm mau, yang terpenting lengso memaafkan dirinya.

Brakkkk

Hiii update

Ini baru awal konflik yahhh😂masih panjang banget ke ending yang bahagia.... Yang suka boleh baca yang ga suka bisa skippp

Vote+komennya di tunggu❤️❤️❤️

P   A     S    T (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang